Tidak sedikit orang yang tahu bahwa industri perfilman India merupakan industri perfilman terbesar di dunia. Dalam satu negara tidak hanya menciptakan satu industri film saja, namun ada banyak negara bagian India yang sudah membuat film, seperti Maharashtra yang memproduksi 1000 film per tahun. Belum lagi dengan negara bagian India lainnya. Dibanding Hollywood, Bollywood malah lahir lebih dulu. Hollywood sendiri lahir 11 tahun setelah Bollywood.
Selain industri perfilmannya yang sudah mendunia, para aktor atau pemain film Bollywood juga sudah banyak yang bermain film di dunia internasional. Misalnya Amitabh Bachchan, aktor veteran yang namanya sudah dikenal oleh setiap orang. Tak dimungkiri sudah ratusan film yang dibintangi oleh Amitabh Bachchan dari awal ia karier hingga saat. Di umurnya yang sudah hampir satu abad, ia masih aktif bermain film.
Dari sekian banyak film yang dibintangi Amitabh Bachchan, ada satu film ikonik perfilman Bollywood maupun dirinya sendiri, bahkan mampu menggebrak perubahan yang besar bagi Bollywood. Ya, film itu berjudul “Sholay” yang dirilis tahun 1975. Film itu dianggap sebagai pelopor genre film masala atau curry Western semacam genre koboi tembak-tembakan dengan setting India. Hal itu bukanlah tanpa alasan karena film itu memiliki dampak yang amat besar pada India dan dunia secara luas.
“Sholay” bukan sekadar film laga saja. Hampir semua aspek dalam film tersebut masih bisa dinikmati sampai sekarang meski 47 tahun telah berlalu. Dialog, nyanyian, bahkan tarian dalam film itu masih relevan bahkan sampai hari ini. Film yang mengisahkan mengenai dua orang penjahat bijak Jai (Amitabh) dan Veeru (Dharmendra) yang direkrut seorang mantan perwira polisi membalaskan dendam pada seorang perampok kambuhan dan keji Gabbar Singh (Amjad Khan).
Di balik kesuksesan film itu terdapat fakta-fakta yang mungkin tidak diketahui oleh sebagian orang. Penasaran apa saja faktanya? Dilansir Keeping Times dari berbagai sumber pada Kamis (21/7), berikut 10 Fakta “Sholay”, film ikonik Bollywood yang dibintangi Amitabh Bachchan.
1. Pembuatan film ini berjalan sangat lama. Membutuhkan waktu kurang lebih dua setengah tahun di mana awal produksi pada 2 Oktober 1973 dan dirilis pada 15 Agustus 1975. Film ini bahkan dapat dikatakan sebagai film over budget, namun hal itu dibayarkan dengan hasil yang sangat memuaskan.
2. Karakter jahat nan keji bernama Gabbar Singh adalah karakter sungguhan lho. Karakter itu terinspirasi dari penjahat keji Gabbar Singh pada tahun 1950 yang mana penjahat itu sering memotong bagian tubuh dari polisi. Penjahat itu diperankan oleh legendary villain Amjad Khan yang sangat cocok memainkannya.
3. Pada peran Gabbar Singh sejatinya bukan untuk Amjad Khan namun untuk Danny Denzongpa, karena pada awalnya sang penulis Javed Akhtar tidak terlalu yakin dengan Amjad. Namun karena sebab lain akhirnya Amjad yang menjadi sang Gabbar Singh.
4. Pada film “Sholay” juga terdapat kisah cinta antara Dharmendra dan Hema Malini. Di mana pada awalnya Dharmendra tertarik memainkan peran Thakur Baldev seorang polisi India. Namun saat Dharmendra mengetahui bahwa Sanjeev Kumar memainkan peran Veeru, ia ingin bertukar peran dengan Sanjeev agar dapat berpasangan dengan Hema Malini.
5. Film ini merupakan salah satu film Amitabh dan Jaya Bachchan yang dimainkan setelah menikah. Terlebih lagi produksi film ini empat bulan setelah mereka berdua menikah. Namun pada saat produksi film ini Jaya sedang hamil Shweta Bachchan yang membuat syuting itu ditunda untuk beberapa kali.
6. Saat melakukan syuting ternyata Dharmendra pernah menembak dengan peluru sungguhan dan hampir mengenai Amitabh saat melakukan adegan penyelamatan Jai di atas bukit. Hal itu dilakukan karena Dharmendra merasa kesal tidak tepat sasaran sehingga ia melakukan dengan peluru sungguhan.
7. Hal yang menarik adalah pada pembuatan lagu “Yeh Dosti” membutuhkan waktu 21 hari. Di mana 20 hari syuting dilakukan untuk adegan saat Radha (Jaya Bachchan) menyalakan lampu. Adegan itu dilakukan sebanyak 40 kali pengulangan.
8. Karakter Thakur awalnya adalah seorang pensiunan perwira tentara, namun hal itu diubah menjadi petugas polisi karena sang produser tidak ingin ambil pusing mengenai perizinan karakter yang ditampilkan.
9. Film ini pernah mendapatkan peringatan oleh badan sensor India karena pada bagian akhir ada beberapa adegan yang dianggap sangat keji di mana Gabbar dibunuh oleh Thakur. Setelah 15 tahun berlalu versi asli tanpa sensor pun mulai berseliweran memperlihatkan kekejaman pembunuhan itu.
10. Dalam penayangannya film ini mendapat banyak sekali respons positif dari kalangan masyarakat, artis hingga jurnalis entah itu nasional maupun internasional. Namun sangat disayangkan film ini hanya mendapat satu penghargaan saja.
Penulis: Lutfian Prisnandika