10 Film Bollywood dengan anggaran termahal ini alami kerugian, produsernya ada yang hampir bangkrut

foto: Facebook/Bollywood Reviews FIJI; Facebook/Layar Kaca 21

Setiap produser film tentunya menginginkan karya mereka dapat menjadi tontonan yang diminati, serta mendapatkan apresiasi tinggi dari berbagai kalangan. Terpenting adalah, mereka mendapatkan keuntungan besar dari film tersebut.

Namun apa jadinya, jika film yang diproduksi dengan biaya termahal harus mengalami kegagalan kala pemutarannya? Yap, tentu ini mengiris hati dan membuat sejumlah kru film gigit jari. Anggaran tinggi untuk suatu film memang tidak menjamin film tersebut menjadi film hits. Karena setiap film memiliki banyak kriteria untuk bisa dikatakan menarik, mulai dari jalan cerita, settingan tempat, pemain, dan banyak lainnya. Jika beberapa hal tersebut tidak terpenuhi, maka kemungkinan gagal di pasaran sangat besar.

Seperti halnya film yang dibintangi Aamir Khan, Thugs Of Hindostan (2018), yang secara mengejutkan dibuat dengan anggaran fantastis, yakni Rs 200 Crores atau Rp 372 miliar. Namun sayangnya, film tersebut gagal menarik minat penonton.

Selain itu tentunya ada beberapa film lainnya yang bernasib sama, bahkan ada yang berhasil membuat produser film alami kebangkrutan. Berikut beberapa film dengan produksi termahal, gagal di pasaran seperti dilansir Keeping Times dari berbagai sumber, Selasa (13/9).

1. Bombay Velvet (2015)

foto: Facebook/Bombay Video

Film yang dibintangi Ranbir Kapoor ini dikabarkan memakan anggaran yang cukup besar yakni Rs 120 Crores atau senilai Rp 223,4 miliar. Namun, film Bombay Velvet gagal menarik perhatian penonton dan hanya berhasil meraup Rs 43 Crores atau senilai Rp 80 miliar.

Beberapa laporan bahkan menyatakan, film tersebut sebenarnya hanya meraup hampir sekitar Rs 20 Crores atau senilai Rp 37 miliar. Jika benar, hal tersebut berarti film ini menjadi yang pertama dimana produser dan investor merugi lebih dari Rs 100 Crores atau Rp 186 miliar.

2. Kites (2010)

foto: Facebook/Hindustan

Film Kites merupakan upaya Rakesh Roshan untuk meluncurkan Hrithik Roshan secara internasional, dimana di dalamnya menggunakan dialog bahasa campuran antara Inggris, Spanyol, dan Hindi. Banyak media yang menyebut film ini cukup bagus dan layak ditonton, namun faktanya film dengan anggaran sebesar Rs 90 crores atau Rp 167 miliar ini tidak dapat masuk dalam daftar film box-office Bollywood. Bahkan penggemar setia Hrithik tidak dapat menyelamatkan gagalnya film tersebut. Akhirnya Kites hanya berhasil meraup sekitar Rs 48 Crores atau Rp 89 miliar.

3. Saawariya (2007)

foto: Facebook/Maysaroh May

Sebagai aktor yang baru menginjakkan kakinya di dunia akting, tentu menjadi tantangan besar Ranbir Kapoor bisa membuat film pertamanya menarik perhatian penonton. Film yang disutradarai Sanjay Leela Bhansali ini dikabarkan hanya menghasilkan Rs 36 crores atau Rp 67 miliar, padahal anggaran yang dikeluarkan cukup besar yakni Rs 40 Crores atau Rp 74 miliar pada 2007.

4. Yuvvraaj (2008)

foto: Facebook/Katrina Kaif Fans

Meskipun menjadi salah satu aktor paling populer di industri Bollywood, tidak membuat semua film Salman Khan selalu menjadi box-office. Beberapa filmnya justru gagal meskipun telah menelan anggaran besar, salah satunya film Yuvvraaj.

Banyak yang menilai film ini tidak cocok dengan penonton dan akibatnya Yuvvraaj hanya bisa meraup Rs 16 Crores atau Rp 29 miliar dengan anggaran yang telah dikeluarkan sebesar Rs 50 Crores atau Rp 93 miliar.

5. Love Story 2050 (2008)

foto: Facebook/The Perfect Directioners

Beberapa orang mungkin asing dengan judul film yang dibintangi Priyanka Chopra ini. Pada 2008, film ini disebut-sebut sebagai film yang paling ditunggu, sebuah film yang diekspektasikan akan menjadi box-office.

Namun sayangnya, film ini tidak seperti ekspektasi dan tidak membuat penonton terkesan sama sekali. Alhasil film ini hanya bisa mampu meraup Rs 18 Crores atau Rp 33 miliar dengan anggaran yang telah dikeluarkan sebesar Rs 60 Crores atau Rp 111 miliar.

6. Ra One (2011)

foto: Facebook/Bindasmoviez.net

Film yang dibintangi Shah Rukh Khan dan Kareena Kapoor ini menjadi salah satu film termahal dalam Bollywood, dimana anggaran yang dikeluarkan mencapai lebih dari Rs 130 crores atau Rp 242 miliar. Dengan anggaran sebesar itu, film ini justru gagal menduduki peringkat box-office dan hanya mampu meraup Rs 114 Crores atau Rp 212 miliar. Angka tersebut tentu belum bisa menutupi biaya produksi termasuk biaya pemasaran. Film ini dikabarkan hampir membuat Shah Rukh Khan selaku produser bangkrut.

7. Tubelight (2017)

foto: Facebook/Abbas Bhatti

Ketika Tubelight rilis pada 2017, film Salman Khan tersebut hanya mampu meraup Rs 119 crores atau Rp 221 miliar dikarenakan film ini tidak cocok dengan penontonnya sehingga gagal di box office. Film ini dikabarkan menghabiskan biaya yang cukup besar yakni Rs 135 Crores atau Rp 251 miliar.

8. Race 3 (2018)

foto: Facebook/Digital News Bollywood

Tak seperti film Salman Khan berjudul Sultan (2016) yang mampu meraup keuntungan besar, film Race 3 yang juga dibintangi Jacqueline Fernandez ini kabarnya hanya mampu memperoleh pendapatan sebesar Rs 166 Crores atau Rp 309 miliar. Padahal anggaran yang dikeluarkan cukup besar yakni Rs 180 Crores atau Rp 335 miliar.

9. Zero (2018)

Zero, film yang dibintangi Shah Rukh Khan dan Anushka Sharma tersebut menjadi salah satu film paling mahal yang dibuat Bollywood. Film ini telah menghabiskan anggaran sebesar Rs 200 Crores atau Rp 372 miliar, meliputi biaya pemasaran dan juga biaya promosi. Sayangnya, Zero gagal menduduki box-office dan hanya berhasil meraup sekitar Rs 100-120 Crores atau Rp 186 – 223 miliar, hanya sekitar setengah dari biaya produksinya.

10. Kalank (2019)

foto: Facebook/Layar Kaca 21

Kalank jelas merupakan salah satu film termegah dan paling mewah yang pernah dibuat Bollywood. Mulai dari set, alat peraga, kostum, dan lainnya telah menghabiskan anggaran senilai Rs 150 Crores atau Rp 279 miliar. Namun sayangnya film ini tidak berhasil menjadi box-office dan hanya mampu meraup pendapatan sebesar Rs 146 Crores atau senilai Rp 271 miliar.

Penulis: Inayah Mauliya