Film memiliki kekuatan luar biasa dalam menginspirasi dan mempengaruhi penontonnya. Salah satu genre yang kerap kali menghadirkan kisah-kisah inspiratif dan sarat akan makna adalah film-film yang mengisahkan tentang anak-anak.
Film India sendiri merupakan industri film yang banyak menghadirkan film tentang anak-anak ini. Melalui film India tentang anak yang menginspirasi ini, kita diperkenalkan pada dunia anak-anak yang sering dianggap lemah namun menyimpan keberanian, kekuatan, dan potensi yang luar biasa.
Film India tentang anak yang menginspirasi menggambarkan bagaimana perjuangan anak-anak dalam melalui rintangan kehdupan sekaligus mengajarkan tentang nilai-nilai penting dalam hidup. Dalam artikel berikut, Keeping Times telah menyusun beberapa film India tentang anak yang menginspirasi dari berbagai sumber, Senin (12/6).
1. Pihu (2017)
Film ini menceritakan tentang seorang balita perempuan bernama Pihu (Myra Vishwakarma) yang terjebak di dalam apartemen sendirian tanpa ada yang menolong. Dia harus bertahan hidup dengan sedikit makanan dan air, sementara ibunya (Prerna Sharma) sudah meninggal karena bunuh diri dengan overdosis pil tidur setelah bertengkar dengan ayahnya (Rahul Bagga).
Ayahnya sedang berada di Kolkata untuk konferensi dan tidak menyadari apa yang terjadi di rumah. Selama sehari penuh, Pihu menghadapi berbagai bahaya dan kesulitan, seperti listrik mati, geyser (pemanas air) meledak, api, air banjir, dan lain-lain. Film ini didasarkan pada sebuah kejadian nyata yang sangat menyedihkan.
Pihu adalah sebuah film drama India tahun 2018 yang ditulis dan disutradarai oleh Vinod Kapri dan diproduksi bersama oleh Ronnie Screwvala, Siddharth Roy Kapur dan Shilpa Jindal. Film ini didedikasikan untuk Kirshan Kumar, yang meninggal karena serangan jantung.
2. Bajrangi Bhaijaan (2015)
Film ini bercerita tentang Pawan Kumar Chaturvedi (Salman Khan), seorang pria India yang sangat taat beragama Hindu dan mengidolakan dewa Hanuman. Suatu hari, ia bertemu dengan Shahida (Harshaali Malhotra), seorang gadis kecil Pakistan yang bisu dan tersesat di India. Pawan merasa kasihan dan bertekad untuk mengantarkan Shahida kembali ke kampung halamannya. Dalam perjalanan itu, ia mendapat bantuan dari seorang wartawan Pakistan bernama Chand Nawab (Nawazuddin Siddiqui). Bersama-sama, mereka menghadapi berbagai rintangan dan bahaya yang mengancam nyawa mereka. Namun, Pawan tidak menyerah dan terus berusaha untuk memenuhi janjinya kepada Shahida.
Film ini juga dibintangi oleh Kareena Kapoor dan disutradarai oleh Kabir Khan serta diproduksi oleh Salman Khan, Rockline Venkatesh, dan Kabir Khan. Film ini mendapat pujian dari kritikus dan penonton, serta meraih banyak penghargaan dan nominasi. Film ini juga menjadi salah satu film India dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa.
Film tersebut memenangkan Penghargaan Film Nasional untuk Film Populer Terbaik yang Menyediakan Hiburan Sehat di Penghargaan Film Nasional ke-63 dan dinominasikan untuk 4 penghargaan di Penghargaan Filmfare ke-61, termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Kabir Khan) dan Aktor Terbaik (Salman Khan), dan memenangkan Cerita Terbaik (V. Vijayendra Prasad).
3. Dhanak (2015)
Dhanak adalah film India yang disutradarai oleh Nagesh Kukunoor. Film ini menceritakan kisah dua saudara kandung – Pari (Hetal Gada) yang berusia delapan tahun dan adiknya, Chotu (Krrish Chhabria) yang buta. Pari berjanji akan membantu Chotu mendapatkan kembali penglihatannya sebelum ia berusia sembilan tahun. Harapan mereka muncul ketika mereka melihat poster Shah Rukh Khan (SRK) yang mengajak orang untuk mendonorkan mata.
Pari mulai menulis surat kepada SRK yang tinggal di Mannat, Mumbai, tetapi tidak mendapat balasan. Akhirnya, mereka mengetahui bahwa SRK sedang syuting film di sebuah desa di Rajasthan. Yakin bahwa bertemu dengan SRK adalah cara untuk menyembuhkan Chotu, Pari dan Chotu pun memulai perjalanan 300 km melewati berbagai rintangan untuk bertemu.
Dhanak menerima piala Film Anak-Anak Terbaik di Penghargaan Film Nasional ke-64. Dhanak memenangkan Penghargaan Khusus Crystal Bear untuk Film Fitur Terbaik oleh Juri Anak untuk Generasi Kplus di Berlinale ke-65.
4. Hawaa Hawaai (2014)
Hawaa Hawaai adalah film drama olahraga India yang disutradarai oleh Amole Gupte. Film ini dibintangi oleh Partho Gupte dan Saqib Saleem. Film ini diproduksi oleh Fox Star Studios. Saleem berperan sebagai pelatih roller skating di film ini.
Film ini bercerita tentang Arjun Harishchand Waghmare (Partho Gupte) dan mimpinya untuk bermain skating. Film ini mengisahkan perjalanan Arjun dan pelatihnya Aniket Bhargava (Saqib Saleem) yang berjuang untuk menjadi juara skating.
5. Jalpari: The Desert Mermaid (2012)
Film ini disutradarai oleh Nila Madhab Panda dan dibintangi oleh Lehar Khan, Krishang Trivedi, Parvin Dabas, Tannishtha Chatterjee, dan lain-lain. Film India tentang anak yang menginspirasi ini bercerita tentang petualangan dan misteri yang dialami oleh Shreya (Lehar Khan) dan Sam (Krishang Trivedi), dua anak kota yang mengunjungi desa leluhur ayah mereka di Haryana untuk pertama kalinya. Mereka melihat bahwa desa itu miskin, kering, dan menyimpan rahasia gelap tentang praktik pembunuhan bayi perempuan. Shreya dan Sam harus berjuang untuk mengungkap kebenaran dan menyelamatkan nyawa yang terancam.
Film ini merupakan film anak-anak yang mengangkat isu sosial tentang feotisida perempuan. Film ini mendapat nominasi di Asia Pacific Screen Awards (APSA) dan dikirim sebagai entri langsung untuk Oscar Awards di kategori film asing. Film ini juga memenangkan Audience Choice Award di Minsk International Film Festival di Belarus dan MIP Junior Kids Jury Award di Cannes.
6. Stanley Ka Dabba (2011)
Film ini menceritakan tentang Stanley (Partho Gupte), seorang siswa kelas empat yang sangat populer di kalangan teman-temannya. Dia memiliki bakat dan kepribadian yang menarik. Guru bahasa Inggrisnya, Ms. Rosy (Divya Dutta), sangat terkesan dengan kreativitas, kecerdasan, dan humor Stanley. Namun, Stanley tidak pernah membawa bekal makan siang atau ‘dabba’ ke sekolah, berbeda dengan teman-teman sekelasnya yang lain. Verma (Amole Gupte) adalah seorang guru bahasa Hindi yang rakus; dia tidak pernah membawa dabba sendiri tetapi selalu mengincar bekal milik orang lain, bahkan mencuri makanan kadang-kadang.
Anak-anak di sekolah menyebutnya ‘Khadoos’ (orang yang pemarah). Suatu hari, dia mengetahui bahwa Stanley sering meminta-minta makanan dari teman-temannya dan melarangnya masuk sekolah sampai dia membawa dabba sendiri. Stanley merasa tersinggung dan berbohong bahwa dia pulang ke rumah untuk menikmati makanan panas yang dibuat oleh ibunya. Teman-temannya segera mengetahui kebohongannya dan mencoba membantunya dengan berbagi dabba mereka secara diam-diam. Namun, rahasia mereka terbongkar dan Stanley harus menghadapi konsekuensi dari kebohongannya.
Film ini merupakan film drama komedi yang ditulis, disutradarai, dan diproduksi oleh Amole Gupte. Film ini dirilis pada 13 Mei 2011 dan memenangkan beberapa penghargaan.
7. Bumm Bumm Bole (2010)
Bumm Bumm Bole merupakan adaptasi resmi dari film Iran tahun 1997 yang berjudul Children of Heaven. Disutradarai oleh Priyadarshan dan dibintangi oleh Darsheel Safary, Atul Kulkarni, Rituparna Sengupta, dan Ziyah Vastani, film ini dirilis pada 14 Mei 2010.
Mengisahkan tentang Pinu (Darsheel Safary) dan Rimzim (Ziyah Vastani), dua bersaudara yang tinggal di Mumbai bersama orang tua mereka yang miskin. Suatu hari, Pinu kehilangan sepatu Rimzim di toko sayur dan tidak bisa membeli yang baru. Mereka pun bersepakat untuk bergantian memakai sepatu Pinu untuk pergi ke sekolah. Namun, hal ini menimbulkan banyak masalah bagi mereka, terutama karena ada seorang guru yang rakus dan suka mengambil makanan milik murid-muridnya.
Pinu kemudian mengetahui bahwa ada lomba lari antarsekolah yang salah satu hadiahnya adalah sepasang sepatu baru. Dia pun berusaha untuk mendapatkan hadiah tersebut agar bisa memberikannya kepada Rimzim.
Film ini merupakan film drama keluarga yang mengangkat tema kemiskinan, pekerja anak, dan pentingnya pendidikan.
8. I Am Kalam (2010)
I Am Kalam menceritakan tentang Chhotu (Harsh Mayar), seorang anak miskin dari keluarga petani yang dikirim untuk bekerja di sebuah dhaba (warung pinggir jalan) di gurun Rajasthan. Chhotu adalah anak yang cerdas dan berbakat yang bercita-cita menjadi seperti mantan presiden India, A.P.J. Abdul Kalam. Dia pun memanggil dirinya Kalam dan berusaha keras untuk mendapatkan pendidikan.
Di dhaba, dia berteman dengan Ranvijay (Hussan Saad), putra seorang bangsawan yang tinggal di istana yang kini menjadi hotel. Kedua anak itu saling membantu dan belajar dari satu sama lain, meskipun berbeda latar belakang dan nasib. Film ini mencontohkan bagaimana semangat hidup manusia yang mampu bertahan dari segala kesulitan dan menyoroti pentingnya pendidikan bagi anak-anak kurang mampu.
9. Taare Zameen Par (2007)
Film ini menceritakan tentang Ishaan Awasthi (Darsheel Safary), seorang anak berusia 9 tahun yang memiliki bakat seni dan imajinasi tinggi, tetapi mengalami kesulitan belajar di sekolah karena ia menderita disleksia. Ia sering dianggap sebagai anak malas dan bermasalah oleh orang tua dan guru-gurunya. Suatu hari, ia dikirim ke sekolah asrama oleh ayahnya yang berharap ia bisa disiplin dan berprestasi.
Di sana, ia bertemu dengan Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan), seorang guru seni yang baru datang. Nikumbh menyadari bahwa Ishaan adalah anak istimewa yang membutuhkan bantuan dan perhatian khusus. Dengan kesabaran dan kasih sayang, Nikumbh membantu Ishaan menemukan dirinya dan mengembangkan potensi-potensinya.
Film ini diproduksi dan disutradarai oleh Aamir Khan. Film ini mendapat pujian dari kritikus dan penonton, serta memenangkan beberapa penghargaan nasional dan internasional. Film ini juga berhasil meningkatkan kesadaran tentang disleksia di India.
Pada Penghargaan Film Nasional ke-55, film ini memenangkan 3 penghargaan, yaitu Film Terbaik tentang Kesejahteraan Keluarga, Lirik Terbaik (Prasoon Joshi untuk “Maa”) dan Penyanyi Playback Pria Terbaik (Shankar Mahadevan untuk “Maa”). Pada Penghargaan Filmfare ke-53, film tersebut meraih 11 nominasi terkemuka, termasuk Aktor Terbaik (Safary), Aktor Pendukung Terbaik (Aamir Khan) dan Aktris Pendukung Terbaik (Chopra), dan memenangkan 5 penghargaan terkemuka, termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Aamir Khan) dan Penulis Lirik Terbaik (Joshi untuk “Maa”).
10. The Blue Umbrella (2005)
Film ini bercerita tentang Biniya (Shreya Sharma), seorang gadis kecil yang tinggal di sebuah desa di pegunungan Himachal Pradesh, India. Suatu hari, ia menukar kalung cakarnya yang dianggap membawa keberuntungan dengan payung biru milik seorang turis Jepang. Payung biru itu sangat indah dan membuat Biniya menjadi terkenal di desa. Namun, hal ini juga menimbulkan iri hati dari beberapa orang, terutama Khatri (Pankaj Kapur), seorang pemilik toko yang sangat menginginkan payung itu tapi tidak mampu membelinya.
Khatri mencoba membeli payung Biniya tapi ditolak. Ia kemudian menyuruh anak buahnya, Rajaram, untuk mencuri payung itu. Payung Biniya hilang dan ia sangat sedih, menuduh Khatri sebagai pencurinya. Toko Khatri digeledah tapi payung tidak ditemukan. Untuk mengembalikan harga dirinya, Khatri mendapatkan payung merah yang mirip dengan payung Biniya dan mengklaim bahwa ia membelinya dari Delhi. Perhatian desa pun beralih dari Biniya ke Khatri. Biniya tidak menyerah dan terus menyelidiki kebenaran tentang payung Khatri. Ia menemukan bahwa payung itu sebenarnya dikirim oleh seorang pengecat kain dari kota Banikhet. Ia pergi ke sana bersama polisi desa untuk mencari tahu lebih lanjut. Sementara itu, Khatri sedang menjadi ketua dalam sebuah kompetisi gulat desa ketika hujan turun dan cat merah dari payungnya luntur, mengungkapkan bahwa ia adalah pencuri payung Biniya. Karena perbuatannya yang curang dan berbohong, Khatri dijauhi oleh penduduk desa. Hidupnya menjadi sengsara dan ia mencoba menebus kesalahannya.
Penulis: Awan