Belakangan ini dunia maya dihebohkan dengan fenomena langka pada manusia. Seorang gadis asal India, bernama Chandni menjadi viral karena mengeluarkan batu kecil dari matanya selama dua bulan terakhir. Dilansir dari odditycentral.com, Selasa (4/10) keluarga gadis berusia 15 tahun itu mengungkapkan bahwa fenomena unik ini sudah terjadi sejak 17 Juli 2021.
Kerabat dekat Chandni mempercayai kejadian itu. Mereka mengaku melihat sendiri bahwa batu-batu kecil itu keluar dari matanya. Chandni diketahui benar-benar menangis. Namun tetap saja kejadian ini membuat banyak orang bingung. Apakah ini sungguhan atau hanya rekayasa belaka? Berikut fakta uniknya yang dilansir Keeping Times dari berbagai sumber, Selasa (4/10)
1. Telah mengeluarkan 70 batu
Setiap harinya gadis ini telah mengeluarkan batu dari matanya sebanyak 10-15 dengan total sebanyak 70 yang telah keluar. Diketahui batu-batu kecil itu mulai keluar dari foto: YouTube/The Mirror Timematanya sejak pukul 06.00 pagi hari.
2. Dokter menepis fenomena langka itu
Dikutip dari channel YouTube The Mirror Time, melalui video singkat itu terlihat gadis itu memperlihat cara mengeluarkan batu dari matanya. Sebagian dokter pun bersikeras bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi.
3. Munculnya benjolan kecil
Awalnya gadis itu pun memperlihat benjolan kecil di kelopak mata kirinya. Dengan tenang gadis itu pun memijat kelopak matanya. Alih-alih yang keluar air mata, ternyata yang keluar dari matanya merupakan batu kecil.
Setelah itu Chandni memperlihat batu-batu yang keluar dari matanya. Menariknya, batu itu tampak memiliki berbagai ukuran. Setelah dikumpulkan, jumlahnya memang cukup banyak.
4. Menurut para ahli
Dilansir dari Massive Updates, dua orang ahli mata mengatakan bahwa kejadian itu tidak mungkin terjadi. Menurut Dr Awadhesh kumar, seorang dokter mata terkenal, menyebutkan bahwa faktor tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan ilmiah. Dokter Kumar merasa kalau gadis itu memasukkan batu ke matanya sendiri.
Kemudian menurut direktur Rumah Sakit Mata Durga, Dr. Neeraj Gupta bersikeras bahwa kejadian seperti itu biasanya tidak didasarkan pada obat-obatan dan lebih tepatnya ke ranah penipuan.