Pada Jumat (30/10) waktu setempat, Kota Izmir, Turki diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7.0. Kekuatan gempa bahkan dirasakan hingga Ibu Kota Istanbul dan Ibu Kota Athena sampai Vrisa, Yunani.
Dilansir Keeping Times dari bbc.com, gempa yang terjadi di Turki merupakan gempa tektonik dengan kedalaman 10 km di dasar laut. Menurut Survei Geologi AS (USGS), hingga kini diketahui 20 orang tewas dan 786 lainnya luka-luka di provinsi Izmir. Di Samos, Yunani, dua remaja tewas.
Gempa yang terjadi memicu terjadi Tsunami lokal di Turki dan Yunani. Kejadian tsunami akibat gempa ini didokumentasikan dengan baik oleh banyak alat pengukur pasang surut dan saksi mata di beberapa pulau di Yunani dan pantai di Turki.
Tsunami lokal itu tercatat di stasiun-stasiun tide gauge di Yunani, seperti di stasiun Syros ±8 cm, Kos ±7 cm, Plomari ±5 cm dan Kos Marina ±4 cm.
Pihak berwenang di Izmir, mendirikan tenda di area-area yang dianggap aman untuk menampung sekitar 2.000 orang, setelah gempa itu terjadi, pada Jumat (30/10)
Pihak berwenang juga mengatakan bahwa 70 orang telah diselamatkan dari bawah reruntuhan.
Berikut ini beberapa fakta gempa Turki-Yunani yang dilansir Keeping Time dari berbagai sumber, Sabtu (31/10).
1. Jenis gempa
Mekanisme sumber gempa diketahui berupa patahan atau sesar dengan mekanisme pergerakan turun (normal fault).
“Gempa ini dipicu oleh adanya aktivitas Sesar Sisam (Sisam fault),” kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, seperti dikutip dari kompas.com.
2. Terjadi lebih 100 gempa susulan
Daryono juga mengatakan bahwa dari analisis data yang dikeluarkan, telah terjadi lebih dari 100 aktivitas gempa susulan atau aftershock sejak terjadinya gempa utama (mainshock) dengan magnitudo terbesar M 5,1.
3. Terjadinya tsunami lokal
Akibat dari gempa berkekuatan 7 magnitudo itu, kawasan Turki dan Yunani terjadi banjir karena luapan air laut. Hal ini dikarenakan mekanisme patahan yang bergerak turun dan hiposenter gempa sangat dangkal yaitu sekitar 6 km, sehingga sangat wajar bila gempa tersebut memicu terjadinya tsunami.
Tsunami lokal itu tercatat di stasiun-stasiun tide gauge di Yunani, seperti di stasiun Syros ±8 cm, Kos ±7 cm, Plomari ±5 cm dan Kos Marina ±4 cm.
4. Kawasan rawan
Menurut informasi dari bcc.com, Turki dan Yunani sama-sama berada di garis patahan dan sehingga sangat sering terjadi gempa bumi. Pada 2017, tsunami sempat melanda di Bodrum, Turki dengan kekuatan 6,6 magnitudo.
Sementara itu, sesar Sisam dekat Pulau Samos, Yunani yang menjadi penyebab gempa ini “pecah” dekat Menderes Graben, wilayah dengan sejarah panjang gempa dengan sesar turun (normal fault).
5. Memakan korban jiwa dan kerusakan
Gempa yang terjadi di Turki dan Yunani pada Jumat (30/10) ini menelan korban jiwa dan memporak-porandakan sejumlah bangunan. Dilansir dari bbc.com, 20 orang tewas dan 786 lainnya luka-luka di provinsi Izmir. Di Samos, Yunani dua remaja tewas.
Pihak berwenang mengatakan bahwa 70 orang telah diselamatkan dari bawah reruntuhan. Hingga kini pun pencarian masih terus dilakukan.
Terjadinya gempa di Turki dan Yunani ini menyita perhatian hampir seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Media sosial bahkan diramaikan dengan tagar pray for Turkey. Sejumlah video dan foto akibat dari gempa tersebut pun bertebaran di media sosial.
Menurut informasi dari bbc.com, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintah akan membantu masyarakatnya yang terkena dampak gempa.