5 Hewan dengan bentuk menawan ini hampir punah

  • by
foto: wonderopolis.org

Perkembangan satwa di alam liar sangatlah bergantung pada kehidupan manusia. Sebab, maraknya perburuan dan rusaknya ekosistem karena ulah manusia membuat satwa liar menjadi punah. Tempat tinggal yang rusak tentu membuat hewan tidak bisa berkembang biak dengan baik.

Hal ini perlu kita hindari agar satwa liar bisa hidup bebas di alamnya. Sangat disayangkan jika hewan-hewan dengan bentuk menggemaskan justru terancam punah. Dilansir dari berbagai sumber pada Senin (4/10), berikut tujuh hewan dengan bentuk menawan yang hampir punah.

1. African elephant.

foto: iucn.org

Perburuan gading gajah semakin lama marak terjadi. Hal ini membuat penurunan populasi gajah selama beberapa dekade karena perburuan gading dan hilangnya habitat. Daftar merah IUCN sekarang mencakup 134.425 spesies gajah, di mana 37.480 di antaranya terancam punah.

Penurunan gajah Afrika lebih dari 86% selama periode 31 tahun, sementara populasi gajah sabana Afrika menurun setidaknya 60% selama 50 tahun terakhir.

“Gajah Afrika memainkan peran dalam ekosistem, ekonomi dan imajinasi kolektif kita di seluruh dunia. Penilaian Daftar Merah IUCN yang baru hari ini terhadap kedua spesies gajah Afrika menggaris bawahi tekanan terus-menerus yang dihadapi oleh hewan-hewan ikonik ini,” kata Dr Bruno Oberle, Direktor Jendral IUCN.

2. Blue-Footed Booby.

foto: National Geographic

Blue Booby-footed merupakan burung berkaki biru yang tidur di malam hari. Burung boobies merupakan burung yang sering terbang jauh ke laut untuk mencari ikan. Burung-burung tersebut berenang di air untuk menangkap ikan dari posisi mengambang di permukaan air, atau melakukan penyelaman yang mengagumkan dari ketinggian 24 meter di udara.

Saat melihat ikan kecil berenang, maka burung tersebut akan meluncur dengan cara melipat sayapnya ke belakang, menjadi pemangsa yang ramping dan berbentuk torpedo. Dilansir dari national geographic, populasi boobies berkaki biru telah turun dari sekitar 20.000 pada tahun 1960-an menjadi 6.400 hingga kini.

3. Markhor Goat.

foto: worldwildlife.com

Hewan yang berasal dari Pakistan ini memiliki keunikan berupa tanduk berkelok-kelok yang disebut markhor. Menurut Dinas Perikanan dan Margasatwa Amerika Serikat, pemandangan yang dulunya banyak di perbukitan Torghar Pakistan, namun kini populasi kambing mulai menurun. Hal ini dipicu oleh perang Soviet di Afghanistan.

Pada tahun 1984 hanya 200 markhor yang tersisa di daerah tersebut. Atas inisiatif USFWS bersama kelompok-kelompok lokal membuat perkembangan markhor kian meningkat dengan jumlah 3.500 kambing liar.

Markhor Kashmir, Capra falconeri cashmiriensis, diklasifikasikan terancam punah di seluruh wilayahnya karena hilangnya habitat, perburuan yang tidak berkelanjutan, dan persaingan dengan ternak domestik.

4. Rhinopithecus.

foto: worldwildlife.com

Rhinopithecus merupakana jenis monyet yang berasal dari China yang populasinya mulai terancam punah. Monyet berhidung pesek ini pun sudah dimasukkan dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah Uni Internasional. Sejak tahun 1994, monyet itu telah meningkat setidaknya 750 dan sekarang berjumlah lebih dari 2.500.

Cagar Alam Nasional Zhou Zhi (ZNNR) di pegunungan Qinling di China menyediakan habitat bagi salah satu primata dunia yang terancam punah tersebut. Tidak ada perkiraan akurat saat ini dari populasi R. roxellana, tetapi sensus baru-baru ini memperkirakan total populasi 1.100-1.200 individu di ZNNR.

5. Panda Merah.

foto: wonderopolis.org

Panda merah (Ailurus fulgens) adalah karnivora asli Himalaya Timur dan Barat Daya China yang masuk Daftar Merah IUCN. Panda merah terancam punah karena populasi liar yang diperkirakan kurang dari 10.000. Hampir 70% habitat panda merah yang cocok di Sikkim terletak di luar kawasan lindung yang ditentukan.

WWF pun memberikan bantuan kepada masyarakat di Sikkim untuk melindungi hutan dan memastikan panda merah memiliki tempat tinggal. Secara khusus, WWF dan Dana Innovation Adaptasi Satwa Liar bekerja mengurangi dampak manusia terhadap hutan Sikkim.