Industri drama China saat ini sedang berkembang pesat. Banyak rumah produksi yang berlomba untuk melahirkan drama dengan kualitas terbaik. Tak sedikit rumah produksi yang rela merogoh kocek dalam untuk biaya produksi satu drama saja. Tujuannya agar kualitas drama tersebut menjadi maksimal dan menarik banyak penonton.
Drama-drama bertema kolosal menjadi salah satu drama yang banyak memakan biaya produksi. Tak heran karena dalam pembuatan drama tersebut banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, seperti kostum para pemeran, banyaknya figuran yang diperlukan, atau bahkan setting lokasi dan make up yang tidak murah.
Sebagai contoh drama berjudul “Ashes of Love” yang mana masuk dalam drama level s+ dan menghabiskan dana sebesar kurang lebih Rp600 miliar untuk produksi satu drama saja. Selain itu masih terdapat beberapa drama lain yang masuk dalam kategori drama dengan biaya produksi paling mahal sepanjang masa.
Dilansir Keeping Times dari berbagai sumber pada Senin (18/7), berikut 7 drama Cina dengan biaya produksi fantastis, ada yang sampai triliunan.
1. Nirvana in Fire.
Drama yang diproduksi pada tahun 2017 ini menjadi drama Cina dengan biaya produksi yang cukup tinggi. Dilansir dari mydramalist.com, drama ini menghabiskan total biaya produksi sebesar $19 juta atau setara dengan Rp290 miliar.
Drama yang dibntangi oleh Huang Xiaoming sebagai Xiao Pingzhang, Liu Haoran sebagai Xiao Pingjing, dan juga Tong Liya ini menyajikan 50 episode yang masing-masing episode sendiri terdiri dari 45 menit. Angka yang begitu fatastis mengingat drama ini diproduksi pada tahun 2017.
2. Three Kingdom.
“Three Kingdoms” adalah serial televisi Tiongkok yang rilis pada 2010. Cerita dalam drama ini didasarkan pada peristiwa di akhir dinasti Han Timur dan periode Tiga Kerajaan.
Drama ini menelan biaya sebesar $50 juta atau setara dengan Rp450 miliar. Drama ini sendiri terdiri dari 95 Episode dan ditayangkan di Jiangsu TV.
3. Ashes of Love.
“Ashes of Love” adalah serial televisi Tiongkok tahun 2018 yang ceritanya berdasarkan novel “Heavy Sweetness, Ash-like Frost” (2009) oleh Dian Xian. Drama Ini dibintangi Yang Zi sebagai Jin Mi dan Deng Lun sebagai Xu Feng dalam peran utama. Serial ini ditayangkan perdana di Jiangsu TV mulai 2 Agustus 2018.
Dalam proses pembuatan drama ini menghabiskan biaya produksi sekitar $ 40 juta atau setara degan Rp600 miliar. Dengan biaya produksi tersebut membuat drama ini mask dalam katagori level drama S+. Sebanding dengan biaya produksinya serial ini begitu digemari oleh masyarakat dan mampu mencapai 100 juta penayangan hanya dalam waktu 15 menit setelah penayangan episode pertama. Pada Januari 2019, serial ini telah ditonton lebih dari 15 miliar kali.
4. My Chief and My Regiment.
My Chief and My Regiment yang juga dikenal dengan judul “Chief” adalah serial TV Tiongkok pada tahun 2009 yang sangat populer. Drama ini diproduksi oleh Huayi Brothers Media Group. Serial ini disutradarai oleh Kang Honglei, dengan Wu Yi sebagai produser utama.
Cerita dalam drama ini didasarkan pada novel dengan judul yang sama oleh penulis pemenang penghargaan Lan Xiaolong. Baik Kang dan Lan terkenal karena pembuatan serial drama militer populer tahun 2006 “Soldiers Sortie”. Biaya produksi drama ini mencapai $ 50 juta atau setara dengan Rp750 miliar.
5. The Long Balad.
Drama yang juga dikenal sebagai “Chang Ge Xing”, adalah serial sejarah Tiongkok yang tayang pada tahun 2021 yang manmpilkan Dilraba Dilmurat dan Zhao Lusi sebagai pemerannya. Drama ini disutradarai oleh Zhu Ruibin.
Berlatar belakang dinasti Tang, pada masa pemerintahan Kaisar Gaozu dan Kaisar Taizong, drama ini menceritakan kisah seorang putri kekaisaran yang berusaha membalas dendam untuk keluarganya. Dengan berbuat demikian, nasibnya terjalin dengan seorang pangeran suku. Meskipun menampilkan beberapa tokoh sejarah nyata, banyak karakter utama dan alur ceritanya adalah fiksi.
Serial ini menjadi begitu mahal dengan biaya produksi mencapai 50 juta Dollar atau setara dengan Rp750 miliar untuk produksi 49 episodenya.
6. The Longest Day In Chang’an.
“The Longest Day In Chang’an” adalah drama mengenai sejarah Tiongkok dan tayang pada tahun 2019. Sutradara drama ini adalam Cao Dun, sedangkan cerita skenarionya ditulis oleh Paw Studio. Serial ini dibintangi oleh Lei Jiayin, dan Jackson Yee.
Cerita dramanya sendiri terinspirasi dari novel dengan nama yang sama oleh Ma Boyong. “The Longest Day in Chang’an” diproduksi bersama oleh Youku, Beijing Weying Technology Co., Ltd, Liu Bai Entertainment, dan Yuyue Film Co., Ltd. Serial ini mengikuti karakter Zhang Xiaojing dan Li Bi, serta upaya mereka untuk menggagalkan teroris yang akan menyerang Chang’an, Ibu Kota Dinasti Tang (618–907).
Biaya produksi yang dihabiskan daam drama ini mencapai $ 88 juta atau setara Rp1,3 triliun hanya untuk produksi 48 episode semata.
7. The Rebbel of Princess.
“The Rebel Of Princess” menjadi drama yang paling mahal sampai dengan saat ini. Hal ini karena drama ini menghabiskan anggaran sampai dengan $ 100 juta. Dikutip dari mydramalist.com, nilai tersebut setara dengan Rp1,5 triliun. Angka yang begitu fantastis untuk sebuah drama yang berisikan 68 episode dengan masing-masing episode berdurasi 45 menit.
Drama ini menceritakan tenang kisah Wang Xuan yang berjuang untk menciptakan kedamaian dari aksi pemberontakan yang dilakukan tentara kerajaan. Menariknya karakter Wang Xuan sendiri diceritakan sebagai gadis berusia 15 tahun, namun berhasil diperankan dengan baik oleh Zang Zi Yi yang mana usia asli dari Zhang Zi Yi adalah 40 tahun.
Penulis: Banu Widiasmara