Film berjudul ‘Zero to Hero’ terpilih mewakili Hong Kong untuk bersaing di ajang Piala Oscar ke-94. Film garapan sutradara Chi Man ini masuk dalam nominasi Film Internasional terbaik.
‘Zero to Hero’ mengisahkan hubungan antara atlet paralimpiade pemecah rekor dengan sang ibunya. Film ini mengajak para penonton untuk melihat perjuangan seorang ibu dalam membesarkan anaknya yang memiliki kelainan dalam tubuhnya.
Kelainan tersebut membuat sang anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan motoriknya. Lantas apa yang membuat film ini bisa masuk Oscar? Berikut deretan fakta dan sinopsis dari ‘Zero to Hero’ yang tak boleh dilewatkan, dirangkum dari berbagai sumber pada Selasa (2/11).
1. Film Zero to Hero adalah film biographi tentang So Wa Wai, atlet Hong Kong pertama yang memenangkan emas di Paralympic Games.
2. ‘Zero to Hero’ diangkat dari kisah nyata atlet Paralimpiade Hong Kong So Wa-Wai yang sudah mendapatakan 12 medali.
3. So Wei sendiri atlet laki-laki yang menderita penyakit kuning hemolitik. Penyakit ini menyebabkan cerebral palsy dan mempengaruhi keseimbangan anggota tubuh.
4. Film yang rilis pada tahun 2021 ini dibintangi oleh Leung Chung-hang sebagai So Wa-Wai dan Sandra Ng yang berperan sebagai ibu So Wa Wai.
5. Selain itu ada juga artis Louis Cheung, Chin Siu-ho, Wu Tsz-tung dan Fung Ho-Yeung.
6. Film ini menggambarkan kenyataan bahwa banyak atlet penyandang disabilitas kota itu terhalang mimpinya karena mereka tidak menerima cukup subsidi dari pemerintah.
7. Zero to Hero juga masuk nominasi film bergengsi lain seperti Far East Film Festival 2021, New York Asian Film Festival 2021, Asian Summes Film Festival 2021.
8. Simak sinopsis lengkap ‘Zero to Hero’.
Film ini dibuka dengan kisah perjuangan So We sejak kecil. Saat ia lahir sang ibu mendapat kabar jika anaknya mengidap penyakit kuning hingga menyebabkan cerebral palsy dan mempengaruhi keseimbangan anggota tubuh. Namun, ibunya bertekad untuk membesarkan putranya menjadi orang luar biasa. Pada usai 4 tahun So tidak bisa berjalan hingga membuat ibunya frustrasi.
Merasa putus asa, dia meletakkan anaknya di ban berjalan pabrik yang biasanya digunakan menjatuhkan pakaian untuk dibuang, dan berencana untuk mengakhiri hidup mereka berdua karena dia merasa suram tentang masa depan mereka.
Namun secara ajaib So bisa berdiri di atas kakinya yang lemah untuk pertama kalinya. Ibunya sangat gembira dan mendapatkan kembali keinginannya untuk hidup dengan harapan bahwa putranya akan mencapai hal-hal besar suatu hari nanti.
Saat umur 10 tahun ambisi So untuk berlari dilihat oleh seorang pelatih yang lalu mengajarinya. Setelah direkrut ke tim para-atletik kota, So yang berusia 15 tahun berhasil memenangkan medali emas pertamanya di Paralimpiade Atlanta 1996. Ini bukan hanya pencapaian pribadi yang besar baginya, tetapi ini adalah emas Paralimpiade pertama di Hong Kong.
Adegan yang sangat mengharukan adalah ketika So membawa pulang medali dan meletakkan emas di leher ibunya. Dia berjanji kepada ibunya bahwa dia akan memenangkan lebih banyak medali emas Ikatan erat antara ibu dan anak itu sangat menyentuh karena semua kesulitan yang mereka hadapi bersama.
Saat ia melanjutkan pelatihan, So naik sebagai superstar dalam balapan internasional, meraup medali dan memecahkan rekor dunia.
Namun pertentangan batin mulai terjadi saat So memberi tahu ibunya bahwa dia ingin berhenti berlari. Hal itu karena dia tidak tahan melihat keluarganya hidup dari sisa-sisa uang yang digunakan untuk membiayainya, sementara dia terus mengejar hasratnya. Hingga akhirnya So mendapat dukungan dari selebriti Hong Kong Andy untuk melanjutkan impian atletiknya.