Sejatinya, film merupakan sebuah karya yang dibuat dengan tujuan hiburan. Meskipun begitu, tak selamanya sebuah film bisa diterima dengan baik di kalangan masyarakat. Tak sedikit beberapa judul film justru dilarang tayang di beberapa negara di dunia karena berbagai alasan.
Mulai karena dianggap terlalu vulgar, hingga terlalu banyak menampilkan adegan sadis. Beberapa ditolak pemutarannya karena terlalu progresif. Hal serupa juga terjadi pada beberapa film Bollywood. Bollywood yang terkenal dengan karya filmnya yang spektakuler dan memukau pun sempat mengalami beberapa penolakan di beberapa negara.
Meski begitu, film-film tersebut tetap mendulang sukses meski mendapatkan penolakan di beberapa negara. Film apa saja? Berikut beberapa film yang menjadi hit besar di India tetapi dilarang secara internasional, dilansir Keeping Times dari berbagai sumber pada Minggu (20/3).
1. Baby.
Film Baby dilarang diputar di beberapa kota di Pakistan, antara lain di Islamabad dan Karachi. Film ini dianggap menampilkan kesan negatif bagi umat muslim dan karakter negatif dalam film merupakan nama muslim. film India produksi tahun 2015 ini bergenre thriller aksi-spionase yang disutradarai oleh Neeraj Pandey.
Film ini dibintangi oleh Akshay Kumar sebagai pemeran utama, didukung oleh Danny Denzongpa, Anupam Kher, Rana Daggubati, Taapsee Pannu. Dengan anggaran yang lumayan besar, Baby dirilis pada tanggal 23 Januari 2015. Baby menuai ulasan positif dari para kritikus film yang memuji eksekusi sang sutradara dan penampilan Kumar.
2. Bombay.
Film ini bercerita tentang sebuah keluarga antar agama di Bombay sebelum dan selama kerusuhan Bombay terjadi antara Desember 1992 – Januari 1993. Kerusuhan tersebut terjadi setelah pembongkaran Masjid Babri yang menyebabkan ketegangan agama antara komunitas Hindu dan Muslim.
Film drama romantis berbahasa Tamil India 1995 ini ditulis dan disutradarai oleh Mani Ratnam, dibintangi oleh Arvind Swami dan Manisha Koirala sebagai pemeran utama. Bombay diterima dengan baik baik secara kritis maupun komersial, dan diputar di banyak festival film internasional, termasuk Festival Film Philadelphia pada 1996 di mana film tersebut menjadi favorit penonton.
Soundtrack film tersebut membuat komposer AR Rahman meraih Penghargaan Sutradara Terbaik Filmfare (Tamil) keempat berturut-turut, dan dianggap sebagai salah satu soundtrack India terbaik sepanjang masa. Namun, film ini menimbulkan kontroversi yang cukup besar setelah dirilis di India dan luar negeri, karena hubungan asmara antara seorang wanita Muslim dan seorang pria Hindu. Film ini pun dilarang tayang di Singapura dan Malaysia.
3. Pad Man.
Pad Man merupakan film yang terinspirasi dari kehidupan aktivis asal India, Arunachalam Muruganantham. Film arahan sutradara R. Balki ini melibatkan aktor besar seperti Akshay Kumar, Radhika Apte, hingga Sonam Kapoor. Kisah berawal ketika pria bernama Lakshmi (Akshay Kumar), seorang tukang las yang baru menikah dengan Gayatri (Radhika Apte) hidup sederhana di sebuah pedesaan India.
Suatu hari, Gayatri mengalami menstruasi dan menggunakan kain kotor sebagai pembalut. Pada saat itu, menstruasi merupakan hal yang tabu. Saat datang bulan, wanita harus tidur di luar seolah habis melakukan dosa. Lakshmi sebagai suami yang sangat cinta dengan istrinya mencoba membeli pembalut yang harganya sangat mahal. Membeli pembalut pun seperti sebuah aib dan harus bertransaksi diam-diam seperti membeli ganja. Oleh karena itu, Lakshmi berinisiatif membuat pembalut sendiri yang ekonomis.
Dengan keterbatasan pendidikan yang dimiliki, selain harus bereksperimen dengan pembalut miliknya, dia juga harus melawan stigma masyarakat yang menganggapnya sebagai pria mesum. Dewan Sensor Federal Pakistan melarang film ini dan menyebutkan bahwa film R. Balki bertentangan dengan budaya dan tradisi mereka.
4. Neerja.
Berdasarkan kisah nyata, Neerja menggambarkan kehidupan Pramugari Neerja Bhanot, yang mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan penumpang pesawat yang disandera oleh teroris asal Pakistan. Sama seperti Pad Man, film yang dibintangi Sonam Kapoor ini tentunya dilarang di negara Pakistan. Neerja secara tidak langsung menggambarkan bahwa negara Pakistan adalah negara yang buruk dengan penduduk yang berbahaya.
5. Delhi Belly.
Delhi Belly merupakan film dengan rating dewasa dan tidak diperuntukan bagi remaja. Film ini juga dilarang tayang di Nepal karena konten eksplisitnya. Sumpah serapah dan kata-kata kotor yang berlebihan, serta beberapa adegan tidak senonoh menjadi akar permasalahan Delhi Belly. Sebelumnya, Dewan Sensor Nepal hanya meminta untuk menghapus beberapa adegan saja. Namun permintaannya yang tak diindahkan, membuat Delhi Belly dibanned di Nepal.
6. Fiza.
Dibintangi Hrithik Roshan dan Karisma Kapoor, Fiza dilaporkan dilarang pemutarannya di Malaysia, karena bercerita seorang anak laki-laki Muslim yang berubah menjadi teroris. Walaupun kisah di film Fiza hanya fiksi semata, hal ini mengundang kontroversi dengan berbagai alasan lainnya.
Karakter Hrithik Roshan dalam film ini adalah seorang pria kelas menengah dan seorang Muslim yang melarikan diri dari rumahnya untuk menjadi seorang militan. Malaysia melarang film Fiza dikarenakan pejabat Pemerintah Malaysia yang melarang penayangannya dan mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa seorang Muslim tidak bisa menjadi teroris.
7. The Dirty Picture.
Mengekspos bisnis kotor di dunia perfilman, The Dirty Picture mendapat perhatian dari penonton dan kritikus. Film ini diadaptasi dari kisah nyata Silk Smitha yang mengakhiri hidupnya karena depresi. Dengan pemeran utama Vidya Balan, Naseeruddin Shah, serta Emraan Hashmi, The Dirty Picture memenangkan penghargaan untuk aktris Vidya Balan sebagai pemeran terbaik. Meskipun mampu mendapatkan penghargaan, pada 2011 film ini dilarang tayang di negara Kuwait karena dianggap terlalu berani dan vulgar.
8. Oh My God.
Adakah manusia di dunia ini yang berani menggugat Tuhan ke pengadilan? Ini termasuk perbuatan yang sulit dan gila untuk dibayangkan. Tentu saja tidak ada manusia yang meragukan daya kerja Tuhan sehingga berani melawan kekuasaan-Nya dengan tindakan yang menyamai tindakan manusia.
Tokoh utama film ini mempertanyakan kredibilitas dan keberadaan semua sistem keagamaan (hanya Buddha yang tidak disebutkan dalam film ini), di mana agama-agama tersebut seolah telah melenceng dari fungsi yang seharusnya. Kisah inilah yang tertuang dalam film Oh My God rilisan tahun 2012. Oh My God yang dibintangi Akshay Kumar dan Paresh Rawal menghadapi larangan di UEA dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Selain itu larangan tayang juga dilakukan di Malaysia karena mengangkat isu agama yang cukup sensitif.