Film superhero kini menjadi salah satu pilihan yang banyak digemari penikmat film. Dari banyaknya film superhero, khususnya garapan Marvel Cinematic Studios, Spider-Man bisa dibilang jadi salah satu film yang membuka jalan bagi lajunya film superhero lainnya.
Sebelum jadi film yang penayangannya selalu dinanti, film superhero tidak mendapat tempat untuk memutarkan filmnya di layar lebar. Namun setelah Spider-Man dirilis untuk pertama kalinya, film ini pun dapat menggeser film-film terkenal.
Pembuatan film Spiderman pun harus menempuh jalan sangat lama. Bukan itu saja, film Spider-Man ini pun sudah berganti tangan penyiar dan sponsor. Setelah melalui jalan yang panjang itu, film Spider-Man pun berhasil memecahkan banyak rekor box office. Salah satunya Spider-Man 2 yang rilis pada 2004.
Meski hingga saat ini, film Spider-Man tetap terkenal dan menjadi film superhero terfavorit bagi penggemarnya. Apakah kamu sudah tahu fakta menarik di balik film Spider-Man? Jika belum, Keeping Times sudah merangkum sembilan fakta menarik pembuatan film Spiderman dari berbagai sumber, Senin (18/10).
1. Butuh 17 tahun untuk menemukan Spider-Man.
Sebelum superhero menjadi film yang menarik di Hollywood, membutuhkan waktu 17 tahun untuk mendapatkan karakter terbaik. Pada tahun 1985, banyak studio yang minat dengan film superhero, salah satunya Cannon Films. Perusahaan itu pun memperoleh hak film untuk karakter Marvel.
Belum syuting, Cannon pun dan menggalihkan film Spider-Man ke 21st Century Films. Pada tahun 1991 projek itu pun selesai dan di pegang oleh Carolco Pictures. Namun pada tahun 1995, Carolco Pictures mengatakan bahwa merek bangkrut, hak Spider-Man pun diambil oleh Metro-Goldwyn-Mayer (MGM).
Masalah pun tak sampai di situ, perusahaan Marvel pun mengalami kebangkrutan. Selain itu Marvel pun mengajukan gugatan dan mengatakan bahwa mereka berhak mendapatkan hak. Ini disebabkan karena opsi Carolco asli telah kadaluwarsa pada tahun 1996, sebelum MGM mengambil alih dalam produksi.
Masalah lebih rumit saat film itu menjual video rumahan dan hak televisi, masing-masing ke Columbia dan Viacom. Akhirnya masalah ini selesai ketika pengadilan menolak klaim MGM atas Spider-Man pada tahun 1999. Marvel melakukan hak siar di rumah dan membuat kesepakatan baru dengan Sony Picture, film Spider-man pun akhirnya rilis melalui Columbia Picture pada tahun 2002.
2. James Cameron membuat Spider-Man Versi sendiri pada 1990-an.
Setelah Carolco mendapatkan hak atas Spider-Man, mereka pun menyerahkan proyek itu kepada James Cameron. Ini dikarenakan mereka sukses dengan film Terminator 2 yang diproduksi Carolco. Cameron merupakan penggemar seumur hidup karakter tersebut dengan menghasilkan naskah tebal 57 halaman dengan menceritakan secara rinci karakter tersebut.
Naskah itu pun menceritakan kisah Mary Jane Watson dan Spider-Man dengan Versi Cameron, ini pun diterima dengan baik dan mendapat persetujuan sutradara dari co-creator Spidey, Stan Lee. Setelah menyerahkan cerita versinya, Cameron pun membuat True Lies. Dalam wawancara, Cameron menunjukkan bahwa proyek berikutnya memang Spider-Man, karena Carolco mengalami kebangkrutan, mereka pun terpaksa menghentikannya dan dia pindah ke Titanic sebagai gantinya.
3. Pertimbangan yang matang.
Pada saat Columbia mulai produksi, Cameron tidak tertarik pada Spider-Man, dia lebih memilih mendalami karyanya sendiri. Alih-alih mendapat sutradara besar untuk film mereka, Columbia mempertimbangkan Roland Emmerich, Chris Columbus dan David Fincher, yang ini melupakan asal usul Spiderman dan lebih fokus pada alur cerita Death of Gwen Stacy.
“Kesan saya tentang Spider-Man sangat berbeda dari apa yang dilakukan Sam [Raimi] atau apa yang ingin dilakukan Sam. Saya pikir alasan dia menyutradarai film itu karena dia ingin memerankan superhero komik Marvel. Saya tidak pernah tertarik dengan kisah genesis,” kata Fincher kepada io9.
4. Tobey Maguire bukan pilihan pertama.
Ketika casting peran utama Peter Parker/Spider-Man, awalnya Columbia mencari tipe pria yang pandai berakting, mengingat banyaknya bintang-bintang seperti Colin Farrell, Heath Ledger, Ewan McGregor, Scott Speedman, dan Wes Bentley.
Disisi lain, Raimi lebih menginginkan Tobey Maguire. Setelah melakukan beberapa tes dan dirasa cocok, Maguire pun terpilih. Tetapi dirinya harus melakukan olahraga dan diet agar badannya lebih terlihat seperti superhero.
5. Karakter musuh Spider-Man sempat ditawarkan ke Nicholas Cage.
Dalam casting musuh Spider-Man, pihak studio melihat beberapa bakat dari pemain yang cocok dengan keahlian penjahat, termasuk Nicolas Cage dan John Malkovich. Namun peran itu pun mereka tolak dengan berbagai alasan.
6. Mengadakan audisi laba-laba untuk film pertama.
Dalam mencari laba-laba yang cocok, mereka mengadakan audisi laba-laba. Sutradara Sam Raimi menginginkan laba-laba yang sempurna untuk adegan Peter Parker menerima gigitan pertama, tetapi laba-laba yang paling mirip adalah black widow. Jelas akan terlalu berisiko untuk menggunakan laba-laba black widow asli.
Saat audisi berlangsung, ahli entomologi, Steven Kutcher membawa laba-laba ke hadapan Raimi. Akhirnya sutradara itu pun menemukan seekor laba-laba yang tepat untuk memainkan peran tersebut.
7. Ada potongan film lain yang muncul di Spider-Man.
Awalnya, Raimi bermaksud untuk merekam semua bahan baru untuk awal film, di mana Peter Parker mengalami mimpi buruk dan disertai demam setelah gigitan laba-laba yang mengubah hidupnya. Jadi Raimi memilih memotong gambar film bersama dengan satu film superhero Darkman.
8. Inspirasi nama Peter Parker.
Ingat saat adegan pemilik rumah Peter Parker yang pemarah? Mr Ditkovich adalah karakter yang dibuat semata-mata untuk serial film dan namanya adalah sumber untuk co-creator Spider-Man, Steve Ditko.
9. Pemberhentian Spider-Man.
Trailer teaser pertama untuk film dirilis pada tahun 2001, yang mana memperlihatkan perampokan bank yang melarikan diri dengan helikopter, kemudian ditarik ke jaring raksasa yang di tujuan Menara Kembar World Trade Center. Teasernya pun menjadi terkenal, tetapi setelah tragedi 11 September 2001, eksekutif Sony memilih untuk menarik cuplikan dari distribusi.