Pushpa: The Rise merupakan film drama aksi berbahasa Telugu India yang dirilis pada 2021. Film yang ditulis dan disutradarai Sukumar ini dibintangi oleh Allu Arjun sebagai pemeran utama bersama Fahadh Faasil dan Rashmika Mandanna.
Dikemas dengan jalan cerita menarik, Pushpa: The Rise sukses besar di 2021. Padahal kala itu kondisi perfilman sedang tidak menguntungkan, mengingat hampir semua negara dilanda pandemi Covid-19.
Siapa sangka jika, Pushpa: The Rise berhasil mendominasi box office. bahkan menghasilkan lebih dari 300 crores atau Rp 575 miliar. Tidak hanya alur cerita, tetapi setiap lagu dan dialog menjadi sangat populer.
Dibalik kesuksesan film Pushpa: The Rise, terdapat beberapa fakta yang mungkin belum diketahui banyak penikmat film ini. Berikut Keeping Times lansir dari berbagai sumber, Senin (31/1).
1. Kisah penyelundupan cendana merah.
Allu Arjun memerankan karakter ‘Pushpa’, seorang kuli dalam sindikat penyelundupan cendana merah, kayu langka yang hanya tumbuh di Perbukitan Seshachalam di negara bagian Andhra Pradesh.
2. Film dibagi menjadi 2 bagian.
Para pembuat film memutuskan untuk merilis film dalam dua bagian. Y Ravi Shankar, produser ‘Pushpa’, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa cerita ‘Pushpa’ sangat panjang dan sulit untuk menceritakannya secara lengkap dalam dua setengah jam. Dalam situasi seperti itu, sutradara dan pemain berpikir bahwa dia akan merilis film dalam dua bagian.
3. Penggunaan 300 kendaraan per hari.
Sebagian besar pembuatan film ‘Pushpa’ dilakukan di hutan Maredumili di Andhra Pradesh, yang mengharuskan seluruh kru film dibawa ke hutan. Dalam pengerjaan film, dibutuhkan sebanyak 300 kendaraan setiap hari untuk membawa tim ke hutan.
4. Melibatkan 1500 orang dalam pembuatan film.
Film ini melibatkan sebanyak 1500 orang yang berperan sebagai pekerja dalam proyek penyelundupan kayu cendana merah. pada adegan awal film diperlihatkan bundelan besar kayu cendana dan dibutuhkan lebih banyak orang untuk mengangkutnya. Ini merupakan jumlah yang cukup banyak untuk sebuah film
5. Pembuatan jalan darurat.
Para kru menghadapi banyak kesulitan dalam pengambilan gambar adegan transportasi penyelundupan cendana karena jalan hutan yang buruk. Oleh sebab itu, tim telah membuat jalan darurat yang belum beraspal di banyak tempat sehingga perjalanan dapat dilakukan dengan mudah.
6. Terjadi salah paham dengan polisi hutan.
Pembuatan film juga terjadi di hutan Kerala selama beberapa hari. Untuk itu, tim pergi ke hutan Kerala dengan bundel kayu cendana buatan. Ketika tim kembali dari hutan, polisi menghentikan mereka. Terjadi salah paham disana karena polisi yang sedang berpatroli mengira bahwa terjadi penyelundupan kayu cendana sungguhan. Tim pun menjelaskan bahwa mereka menggunakan kayu cendana buatan untuk pemotretan.
7. Butuh dua jam untuk mendandani Allu Arju.
Butuh waktu 2 jam bagi Allu Arjun untuk menjadi karakter Pushpa. Tim tata rias artis harus membuat tampilan Arjun benar-benar seperti pekerja kasar. Kemudian sang aktor harus menunggu lama untuk menghapus riasannya.
8. Sinematografi Polandia.
Sinematografer memainkan peran penting dalam film sebuah film, karena mampu menghidupkan adegan-adegan di dalam film. Dalam film ini, sinematografer Miroslav Kuba Brozek adalah orang yang membuat setiap adegan ‘Pushpa’ terlihat spektakuler. Brozek telah mengambil pelatihan sinematografer dari Polandia berpengalaman.
9. ‘Pushpa’ memecahkan rekor.
Film Pushpa memecahkan rekor film dengan jumlah penonton terbanyak di Tollywood dengan 25 juta penonton dalam 24 jam. Film ini muncul sebagai film India dengan pendapatan kotor tertinggi pada 2021. Serta menempati peringkat di antara film Telugu dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa.