Royal family Jepang saat ini tengah mengalami krisis pewaris tahta. Menurut informasi dari dailymail.co.uk, Hitachi yang sudah berusia 85 tahun berencana untuk mengadopsi seorang putra agar bisa menyelamatkan keluarga kekaisaran bangsa dari kepunahan.
Di bawah hukum rumah tangga kekaisaran Jepang atau Imperial Household Law, hanya seorang anak laki-laki keturunan dari seorang kaisar laki-laki yang dapat naik tahta. Namun sayangnya, sekarang ini hanya ada empat pria di keluarga Kaisar Naruhito dan semuanya sudah berusia lebih dari 55 tahun.
Oleh karenanya pemerintah disebut telah mengubah aturan, di mana kerajaan di perbolehkan untuk mengadopsi anak. Aturan ini tentunya memberikan izin pada Pangeran Hitachi untuk mengadopsi anak laki-laki.
Kabar mengadopsi anak ini sebenarnya belum diumumkan pihak kerajaan namun media-media Jepang telah menyiarkan kabar tersebut. Kantor berita Kyodo yang menyebutkan jika panel menteri ahli telah dibentuk khusus untuk masalah ini.
Kyodo News melaporkan, Pangeran Hitachi dan sang istri, Hanako han akan mengadopsi anak yang berasal dari keluarga aristokrat. Di mana calon anak yang diadopsi haruslah seorang putra yang berasal dari keluarga bangsawan dan kekaisaran sebelumnya, untuk mempertahankan status kekaisaran dari garis keturunan.
Adanya kebocoran informasi ini, membuat sebagian orang melayangkan protes. Mereka berpendapat, daripada mengadopsi anak laki-laki, lebih baik mengubah undang-undang yang mengatur kekaisaran boleh di jabat oleh seorang perempuan.
Jepang memiliki banyak keunikan dalam berbagai aspek, termasuk mengenai kekaisaran Jepang. Berikut ini beberapa fakta unik kekaisaran Jepang yang dilansir Keeping Times dari berbagai sumber, Jumat (10/9).
1. Seorang kaisar ditolak tiga kali oleh seorang wanita
Kaisar Jepang yang pernah ditolak sebanyak tiga kali adalah kaisar Naruhito. Tiga lamaran yang ditolak itu ditujukan kepada wanita yang sama. Siapa ya wanita pemberani yang bisa menolak kaisar? Wanita itu tidak lain adalah wanita yang menjadi permaisurinya yaitu Permaisuri Masako.
2. Kaisar menikahi rakyat jelata
Sudah menjadi aturan adat istiadat jika seorang raja bahkan pejabat sekalipun harus menikah dengan anak dari keluarga bangsawan. Namun adat istiadat itu dipatahkan oleh kasiar Akihito yang menikah dengan rakyat jelata bernama Michiko Soda pada 1956.
3. Monarki turun temurun tertua
Sejarah mencatat jika monarki Jepang telah ada sejak awal abad ke-4. Kaisar pertama adalah Kaisar Ōjin. Sementara kaisar Naruhito yang menjabat sekarang merupakan kaisar ke 126.
4. Kekaisadan Jepang hampir dibubarkan
Pasca bom yang menyerang Hiroshima dan Nagasaki, kekaisaran Jepang menyatakan kalah. Amerika kemudian mengambil langkah untuk menghapus sistem kekaisaran dan mengadili kaisar Hirohito dengan tuduhan penjahat perang di Mahkamah Internasional.
Namun niat itu diurungkan Amerika setelah menimbang rakyat Jepang yang bisa saja menyerang balik. Akhirnya tindakan yang diambil oleh Amerika adalah melucuti kekuasaan kaisar. Di mana kaisar hanya boleh menjadi simbol pemersatu Jepang.
5. Kaisar Ilahi
Kaisar-kaisar Jepang dahulu menganggap dirinya adalah Tenno Heika yang berarti Kedaulatan Surgawi alias Kaisar adalah keturunan Dewa. Dimana keputusan yang diambil adalah keputusan dewa. Namun Tenno Heika sudah tidak ada lagi sejak Jepang yang dipimpin Kaisar Hirohito kala itu kalah dalam perang Pasifik.
6. Tak sudi berbicara di depan umum
Tindakan ini merupakan kelanjutan dari pemikiran bahwa perkataan kaisar Jepang adalah keputusan Dewa. Maka dari itu para kaisar dahulu tidak pernah sekalipun berbicara di hadapan rakyatnya.
Namun untuk pertama kalinya Hirohito melakukan siaran radio yang diudarakan kepada seluruh rakyat Jepang. Rakyat Jepang terhenyak mendengar suara Hirohito. Selain karena pertama kali mendengar suara pemimpin mereka, masyarakat Jepang juga dikejutkan dengan berita yang disampaikan, bahwa penduduk Jepang harus tunduk kepada Amerika.