Sedari dulu industri hiburan Bollywood kerap menarik perhatian penonton, tidak hanya di dalam negaranya tetapi juga pemirsa secara global. Dunia internasional pun telah berulang kali memberikan penghargaan kepada film, artis, maupun pembuat film Bollywood yang luar biasa tersebut.
Salah satu dari penghargaan internasional tersebut datang dari Festival Film Cannes yang bergengsi. Festival Film Cannes sendiri merupakan festival film tahunan yang diadakan di Cannes, Prancis, yang menampilkan film-film baru dari semua genre termasuk dokumenter dari seluruh dunia.
Telah berjalan selama 77 tahun, Festival Film Cannes menjadi festival film yang paling bergengsi dan dipublikasikan di seluruh dunia. Selama itu pula, film Bollywood sudah banyak memenangkan penghargaan di festival tersebut.
Mengingat Festival Cannes menampilkan film dari seluruh dunia dan dari berbagai genre, genre film dokumenter Bollywood yang mengangkat isu sosial pun tak luput dari perhatian. Dilansir Keeping Times dari berbagai sumber pada Sabtu (2/7), berikut 9 film Bollywood yang mengangkat isu sosial dan memenangkan penghargaan internasional di Festival Film Cannes selama bertahun-tahun.
1. A Night Of Knowing Nothing.
Disutradarai oleh Payal Kapadia,film “A Night of Knowing Nothing” dirilis pada tahun 2021 lalu. Film ini mengangkat kisah kehidupan seorang mahasiswa di India, yang menulis surat kepada kekasihnya yang terasing. Film tersebut memenangkan penghargaan Oeil d’or (Golden Eye) untuk film dokumenter terbaik di Festival Film Cannes ke-74.
2. The Lunchbox.
Dibintangi oleh mendiang Irrfan Khan, Nimrat Kaur, dan Nawazuddin Siddiqui sebagai pemeran utama, film “The Lunchbox” diputar di Festival Film Cannes pada 2013 lalu. Film ini berhasil mengantongi Critics Week Viewers Choice Award yang juga dikenal sebagai Grand Rail d’Or.
Disutradarai oleh Ritesh Batra dan diproduseri oleh Anurag Kashyap, film ini bercerita tentang Ila, seorang wanita yang bergantung secara ekonomi dan tengah memperjuangkan cinta dari suaminya dengan memasak makanan lezat untuk makan siangnya setiap hari. Namun, keadaan berubah ketika kotak makan siangnya salah kirim ke seorang duda yang jauh lebih peduli terhadapnya, Saajan Fernandes, seorang pejabat pemerintah yang hampir pensiun. Alhasil, keduanya pun memulai persahabatan dan saling menulis surat.
3. Marana Simhasanam.
“Marana Simhasanam” merupakan film karya Murali Nair yang dirilis pada tahun 1999. Film ini menceritakan tentang kisah eksekusi mati pertama dengan sengatan listrik di India. Dibintangi oleh Vishwas Njavakkal, Lakshmi Raman, Suhas Thayat dan Jeevan Mitva sebagai pemeran utamanya, film tersebut berhasil meraih penghargaan Camera d’Or di Festival Film Cannes pada tahun yang sama.
4. Salaam Bombay.
Sangat dipuji oleh kritikus dan penonton, film “Salaam Bombay” mencuri perhatian di Festival Film Cannes pada tahun 1988. Sutradara Mira Nair membuat alur kisah kehidupan sehari-hari anak-anak yang tinggal di daerah kumuh Bombay (sekarang Mumbai), sebuah kota terbesar di India.
Film ini menampilkan artis Shafiq Syed, Raghuvir Yadav, Almarhum Irrfan Khan, Anita Kanwar, Nana Patekar, Hansa Vithal dan Chanda Sharma. “Salaam Bombay” berhasil memenangkan penghargaan Camera d’Or dan Audience Prize di Festival Cannes.
5. Kharij.
Diadaptasi dari sebuah novel karya Ramapada Chowdhury, film “Kharij” berkisah tentang kematian tidak sengaja seorang pelayan di bawah umur yang berdampak terhadap kehidupan orang-orang yang mempekerjakannya. Disutradarai oleh Mrinal Sen, film ini berhasil memenangkan Penghargaan Juri Khusus di Festival Film Cannes pada tahun 1983. Film ini dibintangi oleh Anjan Dutt, Mamata Shankar, Sreela Majumdar, Gita Sen dan Sunil Mukherjee dengan peran yang menarik.
6. Pather Panchali.
Disutradarai oleh Satyajit Ray, drama epik berbahasa Bengali India yang dirilis pada tahun 1955 ini memenangkan penghargaan Palme d’Or untuk Dokumentasi Manusia Terbaik di Festival Film Cannes. Dianggap sebagai salah satu karya terbaik dari sutradara terkenal, film ini berfokus pada penggambaran kemiskinan di pedesaan Bengal. Menampilkan Subir Banerjee, Kanu Banerjee, Karuna Banerjee, Uma Dasgupta, Pinaki Sengupta dan Chunibala Devi, Pather Panchali adalah film pertama dalam The Apu Trilogy.
7. Boot Polish.
Disutradarai oleh Prakash Arora dan diproduseri oleh Raj Kapoor, film “Boot Polish” yang dirilis pada tahun 1954 adalah kisah menyayat hati dari dua saudara kandung yang dipaksa untuk mengemis oleh bibi mereka yang kejam. Namun, kedua anak itu memilih untuk bekerja keras dan mendapatkan uang dengan cara menyemir sepatu. Film tersebut berhasil menarik perhatian publik di Festival Film Cannes. Serta aktris cilik Naaz mendapat penghargaan Special Distinction Award untuk penampilannya dalam film tersebut.
8. Do Bigha Zameen.
Dibintangi oleh Nirupa Roy dan Balraj Sahani sebagai pemeran utama, film “Do Bigha Zameen” berhasil memenangkan penghargaan Prix Internationale yang termasyhur di Festival Film Cannes pada tahun 1954. Dianggap sebagai salah satu film paling ikonik dari sinema India, Do Bigha Zameen adalah perpaduan sempurna antara seni dan film komersial. Film ini menceritakan tentang kisah seorang petani miskin yang gagal membayar utangnya dan kemudian mulai bekerja sebagai penarik becak di Kolkata untuk mendapatkan uang.
9. Neecha Nagar.
Pada tahun 1946, Chetan Anand menyutradarai sebuah film berjudul “Neecha Nagar”. Film ini berhasil memenangkan penghargaan tertinggi Grand Prix du Festival International du Film (sekarang disebut Palme d’Or) di Festival Film Cannes.
Film ini terinspirasi oleh sebuah cerita pendek dengan judul sama, yang menampilkan perbedaan antara si kaya dan si miskin dalam masyarakat India. Lebih menariknya, film ini muncul sebagai pemenang di Festival Film Cannes saat bersaing dengan sepuluh film lainnya.
Penulis: Lutfian Prisnandika