Deepak Tijori jadi sorotan usai bongkar fakta baru film Baazigar yang dibintangi Shah Rukh Khan, bikin tercengang

foto: Instagram/deepaktijoriteam

Baazigar merupakan film thriller romantis berbahasa Hindi India yang disutradarai Abbas-Mustan dan diproduksi Venus Movies. Film ini dibintangi Shah Rukh Khan dan Kajol sebagai pemeran utama, sementara Siddharth, Shilpa Shetty, Dalip Tahil, dan Johnny Lever tampil sebagai pemeran pendukung.

Film ini merupakan remake tidak resmi dari film Hollywood 1991 berjudul A Kiss Before Dying yang disutradarai oleh James Dearden, dibintangi oleh Matt Dillon dan Sean Young. Film ini mengisahkan seorang pemuda yang ingin membalas dendam atas apa yang terjadi pada keluarganya.

Baazigar menjadi titik balik dalam karier Shah Rukh Khan, yang memerankan peran anti-hero untuk pertama kalinya. Film ini juga menjadi film tersukses secara komersial pertama Kajol dan debut film Shilpa Shetty. Baazigar dirilis pada 12 November 1993, bertepatan dengan festival Diwali, sehingga kala itu menjadi tontonan paling laris.

Menurut beberapa sumber, Baazigar dibuat dengan anggaran ₹ 40 juta atau sekitar Rp 7,4 miliar, film ini dinyatakan sebagai film blockbuster di box-office dengan pendapatan kotor seluruh dunia sebesar ₹ 320 juta atau Rp 59,6 miliar.

foto: pinkvilla.com

Selain sukses secara finansial, film ini telah menjadi film kultus seiring berjalannya waktu karena ketegangan, cerita, skenario, soundtrack, dan penampilan para pemainnya. Tentu kamu juga sudah tahu bahwa film ini menjadi proyek kolaborasi SRK dan Kajol, yang kemudian menjadi salah satu pasangan layar lebar paling ikonik di India.

Menariknya lagi, soundtrack film Baazigar terjual lebih dari 10 juta unit, sehingga menjadi album dengan penjualan tertinggi pada tahun perilisannya. Di Penghargaan Filmfare ke-39, Baazigar menerima 10 nominasi, termasuk Film Terbaik, Aktris Pendukung Terbaik dan Debut Wanita Terbaik (Shilpa Shetty), dan memenangkan 4 penghargaan, termasuk Aktor Terbaik (Shah Rukh Khan) dan Sutradara Musik Terbaik (Anu Malik).

foto: filmfare.com

Di balik semua fakta itu, baru-baru ini sutradara sekaligus aktor Bollywood, Deepak Tijori mengungkapkan fakta mengejutkan. Dalam sebuah wawancara dengan Bollywood Thikana dia mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang memberikan ide untuk film tersebut kepada sutradara Abbas-Mustan, setelah menonton film Hollywood A Kiss Before Dying.

Kala itu Deepak Tijori bermaksud untuk memerankan peran penjahat, sementara sutradara bisa memilih aktor lain untuk peran pahlawan dan lainnya.

“Saya menonton film A Kiss Before Dying dan menceritakan sebuah cerita kepada mereka. Dulu, beginilah fungsinya, belum ada konsep hak cipta, belum ada sistem studio yang ikut berperan. Jadi, sebagian besar film terinspirasi dari film-film Hollywood,” ungkapnya.

“Jadi saya memberikan narasi kepada saudara-saudara dan memberitahu mereka bahwa ini adalah peran penjahat yang akan saya lakukan, dan mereka dapat memilih pahlawan lain dan peran lainnya. Mereka setuju. Kemudian (filmnya) Khiladi dirilis, disusul Jo Jeeta Woh Sikandar. Sekarang orang-orang dari lingkaran distribusi melihat saya seolah-olah saya mengalami kemajuan dan tidak lama lagi saya akan menjadi pahlawan,” lanjut Deepak.

Deepak juga menceritakan bagaimana awalnya dia bertemu dengan produser Pahlaj Nihalani, yang memproduksi film tersebut. Namun tak diduga-duga, Pahlaj menelepon Deepak dan mengatakan bahwa adanya perubahan cerita.

Dia kemudian merasa dikhianati, di mana perannya digantikan oleh Shah Rukh Khan tanpa ada kabar apapun sebelumnya. Dia bahkan mengetahui kabar tersebut dari Shah Rukh Khan, kala itu Deepak dan SRK berteman baik. Dia merasa kecewa, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa karena sutradara sudah berkomitmen dengan produser Venus dengan Shah Rukh Khan sebagai pemeran utama.

foto: blockbustercinemaa.com

“Pahlaj mengatakan Abaas Mustan sedang dalam pembicaraan dengan Venus untuk film yang sama. Saya terkejut. Saat itu, Shah Rukh dan saya berteman. Kami akan berpesta setiap malam. Saya bertanya kepadanya apakah dia didekati untuk film tersebut, dan dia menjawab dia didekati. Bahkan ada VCD film itu di rumahnya,” ujarnya.

“Kakak beradik itu kemudian berkata bahwa mereka telah berkomitmen pada Venus dengan Shah Rukh sebagai pemeran utama. Jika kami mundur sekarang, itu akan menjadi pertanyaan mengenai karier kami. Mereka mengatakan mereka akan berkolaborasi dengan saya di beberapa film lain,” sambung Deepak Tijori

Tentu saja saat itu Deepak Tijori sangat kecewa dengan keputusan yang diambil sepihak.

“Saya pikir, sekarang apa gunanya, kalau karier mereka yang dipertaruhkan, biarkan saja. Saat itu saya tidak tahu bahwa kalimat ‘Kami akan bekerja sama’ tidak pernah benar-benar terjadi. Dikatakan hanya untuk kepentingan itu saja,” pungkasnya.

Lalu siapakah Deepak Tijori?

foto: Instagram/deepaktijoriteam

Deepak Tijori adalah seorang sutradara dan aktor film India yang bekerja di Bollywood dan film Gujarati. Dia terkenal karena peran pendukungnya di film-film seperti Aashiqui (1990), Khiladi (1992), Jo Jeeta Wohi Sikandar (1992), Kabhi Haan Kabhi Naa (1994), Ghulam (1998) dan Baadshah (1999). Dia juga membintangi sebagai aktor utama di Pehla Nasha (1993).

Tijori lahir dari keluarga Sindhi pada 28 Agustus 1961 di Mumbai. Dia menempuh pendidikan kuliah di Narsee Monjee College di kota kelahirannya. Saat kuliah, Tijori bergabung dengan kelompok teater amatir yang anggotanya termasuk Aamir Khan, Ashutosh Gowariker, Paresh Rawal dan Vipul Shah.

Teman-temannya memberikan dukungan penuh pada Deepak untuk mengejar karier di bidang akting film. Tentu perjalanan ini tidak mudah, Deepak sempat mengalami kesulitan di awal kariernya. Dia pernah bekerja untuk majalah Cine Blitz dan juga sebagai manajer hotel.

Peran penting pertama Deepak Tijori datang ketika Mahesh Bhatt memilihnya untuk memainkan peran teman protagonis di drama romantisnya Aashiqui (1990). Film ini sukses secara komersial dan gerakan tangan Deepak di film tersebut banyak ditiru oleh pemuda pada saat itu.

Dia memainkan peran kecil di Afsana Pyar Ka (1991) dan Kaun Kare Kurbanie (1991). Pada tahun yang sama, dia kembali dipilih oleh Bhatt untuk memainkan peran pendukung di dua filmnya; drama romantis Dil Hai Ke Manta Nahin dan thriller romantis Sadak. Film terakhir ini didasarkan pada film Taxi Driver (1976) karya Martin Scorsese dan Deepak memainkan seorang pria yang dibunuh oleh mucikari setelah dia melarikan diri dengan salah satu pelacur.

Pada 1992, dia tampil di film thriller suspense Khiladi karya Abbas–Mustan bersama Akshay Kumar, Ayesha Jhulka dan Sabeeha. Deepak memainkan Boney dan dipasangkan dengan Sabeeha. Khiladi sukses secara komersial. Peran penting berikutnya datang dengan drama olahraga tentang masa dewasa Jo Jeeta Wohi Sikandar karya Mansoor Khan bersama Aamir Khan, di mana Deepak memainkan peran Shekhar Malhotra, seorang pesepeda yang sukses dan sombong, yang memenangkan Kejuaraan Antar-Sekolah setiap tahun. Sebelumnya, peran tersebut sempat jatuh ke tangan Akshay Kumar, namun akhirnya tetap Deepak Tijori yang memerankannya.

foto: Instagram/deepaktijoriteam

Deepak Tijori juga mencoba peruntungan dengan menjadi sutradara dan produser. Dia memulai karier penyutradaraannya dengan Oops! (2003), sebuah film tentang penari telanjang pria. Dia juga menulis dan memproduksi film tersebut. Film ini dianggap kontroversial dan menghadapi masalah dengan Dewan Sensor India.

Dia menyutradarai film lain seperti Fareb (2005), Khamoshh… Khauff Ki Raat (2005), Tom, Dick, and Harry (2006), Fox (2009), dan Rock’In Love (2013). Film terakhir yang disutradarai oleh Deepak adalah Do Lafzon Ki Kahani (2016).

Deepak Tijori memiliki rumah produksi sendiri dengan nama Tijori films. Dia membuat debutnya sebagai produser dengan serial TV X-Zone (1998). Dia telah memproduksi banyak serial televisi dan film seperti Rishtey, 1984 — Black October, Saturday Suspense, Khauff, Dial 100, dan Thriller at 10 – Fareb.

Tijori juga pernah berpartisipasi dalam acara realitas Bigg Boss musim pertama pada 2006. Setelah dia tersingkir dari acara tersebut, Tijori mengatakan bahwa dia akan membuat film berdasarkan acara tersebut.

Penulis: Nera