Dianggap tak masuk akal, 5 kejadian unik ini benar terjadi

foto: pixabay.com

Ada beberapa hal di dunia ini yang sangat sulit dicerna akal sehat. Tak jarang orang menyebutnya “tak masuk akal”. Namun hal yang dianggap tak masuk akal itu ternyata benar terjadi, tentu ini semakin membingungkan bukan?

Misalnya saja turun salju di gurun. Jika orang mendengar ini pasti akan menilai sebuah lelucon belaka. Karena secara logika mana mungkin salju turun di kawasan gersang. Benar-benar tidak bisa dipercaya.

Pernahkah kamu mendengar istilah, tak ada yang mustahil di dunia ini? Yap, ungkapan itu sangat cocok dengan beberapa kejadian yang mengejutkan dunia. Orang tidak pernah berpikir hal itu akan terjadi, bahkan akal sehat mereka pun sulit menerimanya.

Berikut ini Keeping Times rangkum fakta yang tak masuk akal benar-benar terjadi, seperti dilansir dari berbagai sumber, Jumat (8/10).

1. Salju turun di Gurun Sahara

foto: edition.cnn.com

Gurun dikenal memiliki curah hujan yang sangat rendah. Jika curah hujan jarang terjadi, bukankah turunnya salju menjadi hal yang mustahil? Pada 2018, sebuah kejadian yang sulit dipercaya terjadi di Gurun Sahara. Kawasan yang dikenal gersang ini diselimuti salju putih. Namun, salju hanya bertahan selama sehari sebelum mencair di bawah terik matahari.

Kejadian ini bukan kali pertama, pada 1979 Gurun Sahara sempat dilanda badai salju yang berlangsung selama setengah jam.

2. Sudan memiliki piramida terbanyak di dunia

foto: skyticket.com

Banyak dikatakan bahwa piramida di Mesir merupakan ibu kota piramida dunia, atau bahkan Afrika Utara. Ternyata yang memiliki piramida terbanyak bukanlah Mesir, melainkan Sudan.

Belum diketahui secara keseluruhan ada berapa banyak piramida yang terdapat Sudan. Namun menurut data, Sudan memiliki antara 200 hingga 255 piramida. Hal ini lebih banyak dibandingkan Mesir yang berjumlah 138.

Piramida di Sudan dibangun oleh anggota Kerajaan Kush, sebuah peradaban kuno yang menguasai daerah di sepanjang Sungai Nil dari 1070 SM hingga 350 M.

3. Gurun Sahara dulunya adalah hutan hujan tropis

foto: Genius.com

Robert Korty, profesor di Departemen Ilmu Atmosfer, bersama dengan rekannya, William Boos dari Universitas Yale, telah menerbitkan karya mereka dalam edisi terbaru Nature Geoscience.

Kedua peneliti ini telah melihat pola presipitasi dari era Holosen dan membandingkannya dengan pergerakan masa kini, dari zona konvergensi intertropis. Menggunakan komputer dan data lainnya, para peneliti menemukan hubungan dengan pola curah hujan ribuan tahun yang lalu.

“Kita tahu bahwa 6.000 tahun yang lalu, yang sekarang menjadi Gurun Sahara adalah tempat hujan,”. kata Korty.

4. Machu Picchu adalah kota tahan gempa

foto: pinterest.com

Kota Cusco di wilayah Peru beberapa kali dilanda gempa bumi yang banyak membuat kerusakan. Pada zaman Inka, gempa bumi berkekuatan kuat menghancurkan sebagian kota. Para penjajah Spanyol mendokumentasi gempa bumi yang terjadi pada tahun 1650.

Kemudian tiga ratus tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1950, gempa bumi menghancurkan sebagian besar Cusca modern dan pada tahun 1986 peristiwa gempa bumi pun terjadi lagi dan menyebabkan kerusakan di kota.

Setelah kejadian gempa bumi, Ingemmet  meluncurkan proyek Cusco-PATA (Paleoseismology, Archaeoseismology dan Active Tectonic) menetapkan bahwa gempa berkekuatan setidaknya 6,5 SR melanda pada masa pemerintahan Inca Pachacutec ke-9. Saat itu dia sedang membangun kawasan musim panasnya yang sekarang menjadi ikon di atas punggungan pelana di antara dua puncak gunung yang terjal.

“Apa yang bisa kita lihat adalah bahwa sudah ada konstruksi yang sedang berlangsung dengan satu jenis arsitektur di bawah Pachacutec,” kata koordinator proyek Carlos Benavente.

“Kemudian, kami percaya di tengah pembangunan Machu Picchu itu, ada gempa besar,” sambungnya.

Kerusakan akibat gempa terlihat di kuil Matahari, dekat Intihuatana, dan di seluruh pusat upacara Machu Picchu.

“Kami melihat celah antara batu dan batu, yang tidak khas suku Inca karena mereka menggunakan konstruksi yang sempurna dan sempurna. Beberapa tepi batu pecah, yang berarti bahwa dalam gelombang bumi, mereka saling menabrak, yang menyebabkan retakan,” kata Benavente.

“Setelah itu, mereka melanjutkan pembangunan dengan cara yang berbeda untuk menyelesaikan apa yang akan menjadi Machu Picchu,” pungkasnya.

5. Anda bisa berjalan kaki dari Rusia ke Alaska

foto: adventurism.tv

Antara Rusia dan Alaska terletak Selat Bering. Saat membeku di musim dingin, orang dapat melakukan perjalanan melintas sekitar 3,8 km. Namun hal itu tidak cukup aman. Karen angin laut yang sangat dingin dan es di bawahnya dapat bergeser sewaktu-waktu.

Pada 2006, dua orang petualang berangkat dari Atlantis untuk menyebrangi jalan beku dengan jalan kaki. Mereka melintas 90 km dalam 15 hari sebelum akhirnya ditahan di Rusia karena melanggar undang-undang imigrasi.