Film Bollywood selalu dinantikan kehadirannya oleh banyak orang. Seperti diketahui, film Bollywood selalu menarik perhatian penonton karena cerita dan akting para pemainnya. Namun di balik dulu, ternyata terdapat beberapa film Bollywood yang dianggap gagal meski dibintangi deretan bintang papan atas.
Meski menampilkan deretan bintang papan atas dan trailer yang meyakinkan, namun dua hal tersebut nyatanya tak cukup membayar ekspektasi penonton. Deretan film Bollywood ini misalnya. Meskipun menampilkan komponen sempurna, deretan film ini justru dianggap gagal.
Film-film Bollywood yang dianggap gagal ini dinilai dari rencana biaya produksi film tidak sesuai dengan yang ditentukan, ketika pendapatan film tidak bisa menutup biaya produksinya, kemudian review dari penonton yang kurang memuaskan.
Penasaran film apa saja? Dilansir Keeping Times dari berbagai sumber pada Kamis (16/6), berikut sembilan film Bollywood yang dianggap gagal.
1. Shaandaar (2015).
Kombinasi Alia Bhatt dan Shahid Kapoor sebagai pemeran utama nyatanya tak mampu mengangkat pamor Shaandaar. Pasalnya, penonton dibuat kecewa ketika beberapa editing animasinya kacau, terutama pada saat muncul sebuah tulisan-tulisan. Selain itu, menurut penonton, pemain utama terlihat tidak mendalami karakter permainannya. Film ini sendiri memperoleh pendapatan 43 crore (Rp 8,1 miliar) di box office, sedangkan biaya produksinya menelan 46 crore (Rp 8,7 miliar).
2. Bombay Velvet (2015).
Film yang dibintangi Ranbir Kapoor dan Anushka Sharma ini dianggap gagal karena tidak sesuai ekspetasi penonton. Film ini langsung mendapat respon yang tidak terduga dari penonton sehingga mengalami kerugian finansial yang cukup besar. Meski begitu, tidak disebutkan berapa banyak kerugian finansialnya. Penonton dibuat bingung dengan genre film tersebut. Ditambah lagi penonton dapat menebak alur ceritanya di beberapa scane, hal ini menjadi tidak menarik bagi penonton.
3. Roy (2015).
Nama-nama besar seperti Ranbir Kapoor, Jacqueline Fernandez, dan Arjun Kapoor menjadi pemeran utama pada film kali ini. Namun entah mengapa, film Roy justru kurang diminati penonton, sehingga hanya mendapatkan pendapatan 44,56 crore atau sekitar Rp 8,4 miliar. Padahal anggaran untuk membuat film Roy sebesar 50 crore atau sekitar Rp 9,5 miliar.
4. Jagga Jasoos (2017).
Film lain Ranbir Kapoor yang dianggap gagal ini merupakan karya Anurag Basu dan kerjasama dengan salah satu produksi film terbesar, Disney. Ranbir Kapoor bersama Katrina Kaif berperan sebagai detektif untuk menyelidiki ayahnya yang hilang.
Anggaran film ini sebesar 131 crores atau sekitar Rp 248,9 miliar. Biaya tersebut adalah iuran dari Disney dan Ranbir Kapoor itu sendiri. Namun sayangnya film mendapat komentar positif dan negatif dari penonton. Film tersebut pun hanya meraih pendapatan sebesar 83 crores (Rp 157,7 miliar) di pasaran.
5. Rangoon (2017).
Meski mendapat ulasan cukup bagus, namun film yang dibintangi Kangana Ranaut, Saif Ali Khan, dan Shahid Kapoor ini hanya dapat mengumpulkan pendapatan sebesar 20,68 crore atau sekitar Rp 39,2 miliar. Sedangkan biaya produksi untuk film ini mencapai 80 crore atau sekitar Rp 151,9 miliar.
6. Jab Harry Met Sejal (2017).
Dianggap memiliki alur cerita menarik, Jab Harry Met Sejal sudah disambut antusias penonton sejak trailernya dirilis. Ditambah Shah Rukh Khan dan Anushka Sharma menjadi bintang utamanya. Namun ekspektasi penonton tidak banyak terpenuhi ketika mereka menonton filmnya.
Alasannya adalah plot twist yang membingungkan dan gagal meraup sejumlah keuntungan yang diprediksi. Bahkan keuntungannya tipis dari anggaran pembuatan film. Film tersebut mengeluarkan anggaran sebesar 80 crore (Rp 151,8 miliar), dan total pendapatan film hanya 89 crore (Rp 168,8 miliar). Itu artinya mereka hanya mendapatkan keuntungan 9 crore atau sekitar Rp 17 miliar. Padahal perkiraan pendapatannya adalah 70 crore atau sekitar Rp 123,9 miliar
7. Thugs of Hindostan (2018).
Dibintangi Aamir Khan, Katrina Kaif, dan Amitabh Bachchan, film ini justru tak mendapat sambutan baik dari publik. Film yang dirilis saat acara Diwali secara besar-besaran ini tayang di lebih 7000 tempat, dan hampir tidak memiliki pesaing selama seminggu.
Film ini dianggap gagal karena mengalami over budgeting hingga 3 kali lipat dari rencana awal. Semula film ini dianggarkan menghabiskan biaya produksi sebesar 70 crore atau Rp 132,9 miliar, namun menjadi 250 crores atau sekitar Rp 475,1 miliar. Anggaran yang di luar perkiraan tersebut menjadikan film karya Vijay Krishna Acharya sebagai film yang gagal.
8. Kalank (2019).
Meskipun Karan Johar adalah sutradara ternama di dunia Bollywood, bukan berarti semua hasil karyanya sukses. Kalank disebut karya Karan Johar yang gagal karena dianggap tidak berhasil memukau para penonton. Alia Bhatt, Varun Dhawan, Madhuri Dixit, dan Sanjay Dutt sebagai pemain terkesan biasa saja. Selain itu, film ini hanya menghasilkan 78 crores (Rp 148,1 miliar) dari biaya produksi yang menghabiskan 150 crores (Rp 285 miliar).
9. Dhaakad (2022).
Dhaakad adalah film karya Razneesh Ghai dan dibintangi Kangana Ranaut sebagai bintang utamanya ini dianggap gagal. Menurut pengamat film dan pecinta Bollywood, film ini merupakan bencana terbesar, dikarenakan sebagian besar pemutaran film dihentikan bahkan hanya dalam waktu satu minggu setelah film ini rilis.
Film tersebut hanya menjual 20 tiket di hari ke-8 tayangnya. Film inipun menjadi bulan-bulanan warganet dengan menjadikannya meme, dan Kangana Ranaut menjadi sasaran empuk warganet. Film Dhaakad dihentikan karena tidak memiliki standar box office, mulai dari alur cerita hingga editingnya.