Tokek adalah hewan reptil yang berkerabat dengan cicak dan kadal, tetapi berukuran lebih besar. Tokek memiliki mata yang indah dengan iris vertikal dan pupil bergerigi. Tokek juga memiliki jari-jari kaki yang melebar di ujung dan dilengkapi dengan bantalan pelekat yang berguna untuk memanjat dan menempel pada permukaan.
Tokek adalah hewan nokturnal yang aktif pada malam hari dan sering mengeluarkan suara panggilan yang khas. Tokek biasanya memakan serangga, cacing, dan reptil kecil lainnya. Tokek berkembangbiak dengan bertelur, biasanya dua butir yang ditempelkan di sudut lubang atau dinding.
Tokek tersebar luas di Asia Selatan dan Asia Tenggara, hingga Kepulauan Solomon dan Santa Cruz di Pasifik. Ada banyak jenis tokek yang berbeda, tergantung pada habitat dan ciri-ciri fisiknya. Salah satu jenis tokek yang paling umum dan sering ditemui di sekitar rumah adalah tokek rumah (Gekko gecko). Tokek rumah memiliki warna tubuh yang bervariasi, mulai dari abu-abu, coklat, kuning, hingga merah. Tokek rumah juga memiliki bintik-bintik putih atau kuning di punggungnya. Tokek rumah dapat tumbuh dengan panjang hingga 40 cm.
foto: freepik.com
Berbicara soal tokek, tak sedikit orang percaya akan mitos. Di mana bunyi tokek dinilai memiliki pertanda. Bunyi tokek sebagai mitos adalah sebuah kepercayaan yang berkembang di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Jawa. Mitos ini menghubungkan suara tokek dengan berbagai hal, seperti ramalan masa depan, kehadiran makhluk halus, atau pertanda keberuntungan dan kesialan.
Misalnya saja bunyi tokek pada malam hari, kamu diminta segera membaca Ayat Kursi lantara ada makhluk halus. Apabila suara tokek terdengar dekat, tandanya makhluk halus berada lumayan jauh. Namun, jika suara tokeknya menjauh, itu tandanya hantu ada didekatmu.
foto: freepik.com
Namun secara ilmiah, bunyi tokek pada malam hari memiliki pertanda lain. Menurut ilmu pengetahuan, tokek adalah hewan nokturnal yang aktif pada malam hari. Salah satu fungsi suara tokek adalah untuk berkomunikasi dengan sesama tokek, baik untuk menarik pasangan, menandai wilayah, atau mengusir pesaing.
Suara tokek juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti suhu, kelembaban, dan cahaya. Tokek biasanya berbunyi lebih sering dan lebih keras saat musim kawin, yang berlangsung antara Maret dan Oktober. Tokek juga berbunyi saat merasa terganggu atau terancam oleh predator. Jadi, alasan tokek berbunyi pada malam hari menurut ilmiah adalah karena faktor biologis dan ekologis yang berkaitan dengan perilaku tokek.
Penulis: Nera