Komputer Apple pertama pernah dijual pada 1976, seharga US$ 666,66 atau dengan hitungan sekarang seharga Rp 417 ribu. Uniknya, komputer ini masih berfungsi hingga kini. Menurut beberapa sumber, pada 2021 perumahan lelang John Moran Auctioneers di Monrovia, California, melelang komputer itu seharga US$400.000 atau Rp 5,6 miliar.
Komputer tersebut merupakan salah satu dari 200 komputer Apple-1, yang dirancang Steve Wozniak dan Steve Jobs. Kala itu dibantu oleh Patty Jobs dan Daniel Kottke.
“Apa yang kami miliki bersama Apple-1 adalah sebagai cawan suci dari komputer kuno,” kata Corey Cohen.
Komputer yang dilelang itu dikenal sebagai “Chaffey Collega” Apple-1, karena pemilik aslinya adalah seorang profesor di Chaffey College di Rancho Cucamonga, California. Sekitar 1977 dia menjual komputer itu pada seorang mahasiswa dengan tujuan agar bisa membeli komputer Apple-II.
Hingga kini identitas mahasiswa tersebut belum diketahui, diyakini bahwa dia masih menyimpan komputer itu hingga saat ini.
Apple-1 hadir sebagai motherboard dengan memiliki casing, keyboard dan monitor, yang dijual secara terpisah. Seperti salah satu unit casing yang dijual di The Byte Shop di Mountain View, California. Ini merupakan tempat pertama yang menjual produk Apple.
Casing inipun terbuat dari kayu koa dan menurut rumah lelang, hanya ada enam kayu koa yang diketahui lokasinya. Kayu koa adalah kayu yang berasal dari Hawai. Pada 1970-an kayu ini sangat berlimpah, tetapi sekarang menjadi langka karena penebangan liar.
Awal Industri komputer Apple-1
Apple-1 adalah produk pertama Apple yang berhasil dijual. Ini merupakan awal dimulainya industri komputer pribadi.
Apple-1 adalah komputer pribadi yang dijual menggunakan garansi. Menurut Cohen, sebelum Apple launching, sudah ada produk lain yang menjual komputer, tetapi tidak memiliki garansi.
“Sebelumnya, ada produk komputer lain yakni kit, kebanyakan suku cadang mengalami kerusakan. Tetapi Apple hadir dengan menambahkan garansi,” kata Cohen.
Awalnya, mereka menjual dengan harga $666.66 atau Rp 9,4 juta. Menurut Cohen angka tersebut merupakan angka kesukaan Steve Wozniak.
“Meskipun terdengar tidak menyenangkan, namun angka 666 itu merupakan kesukaan dari Steve Wozniak yang menyukai mengulang angka. Bahkan nomor telepon pada waktu itu memiliki nomor berulang,” ujar Cohen kepada Morning Edition.
Dia mengatakan bahwa mesin khusus itu tidak hanya mewakili Apple, tetapi Wozniak dan Jobs memiliki ide dan visi tersendiri. Sebab mereka memikirkan membantu orang merasa lebih dekat dengan kemajuan itu. Saya pikir butuh waktu lama untuk memikirkan semua ide-ide tersebut.
“Komputer bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, komputer adalah sesuatu yang akan digunakan dalam sehari-hari,” pungkasnya.