Mengerikan, 5 eksperimen ilmiah ini dianggap paling mematikan sepanjang sejarah manusia

foto: mp.pl & naukrinama.com

Ilmu-ilmu medis, kimia dan banyak hal lainnya tentu tidak asal di edarkan. Perlu penelitian serius dan lebih lanjut agar memiliki izin digunakan secara bebas. Akan tetapi bagaimana jadinya kalau ternyata eksperimen itu justru membahayakan banyak nyawa?

Sepanjang sejarah dunia ternyata ada lembaga dan ilmuwan yang bereksperimen di luar nalar manusia. Akibat dari keinginan gilanya banyak manusia yang jadi korban. Lebih parahnya ternyata eksperimen yang dilakukan tidak menghasilkan apa pun untuk kepentingan masyarakat.

Berikut ini Keeping Times ceritakan kisah eksperimen ilmiah paling mematikan sepanjang sejarah yang dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (24/9).

1. Nazi Concentration Camp Experiments

foto: mp.pl

Selama Perang Dunia II, antara 1939 dan 1945, setidaknya tujuh puluh proyek penelitian medis eksperimen kejam dan mematikan dilakukan dengan subjek manusia, di kamp konsentrasi Nazi. Proyek-proyek ini dilakukan oleh lembaga-lembaga besar di dalam Reich Ketiga.

Penelitian tersebut dibagi ke dalam tiga bidang. Penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan penyelamatan pasukan Jerman, pengujian prosedur medis dan kefarmasian, dan eksperimen yang berusaha mengkonfirmasi ideologi rasial Nazi.

Dari eksperimen itu lebih dari tujuh ribu korban gugur. Korban termasuk orang Yahudi, Polandia, Roma (Gipsi), tahanan politik, tahanan perang Soviet, homoseksual, dan imam Katolik.

Kasus Medis tersebut diadili oleh Pengadilan Militer Nuremberg Amerika, pada 25 Oktober 1946. Dua puluh tiga dokter, ilmuwan, dan pejabat senior lainnya yang terlibat diadili. Tujuh dari terdakwa dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi; sembilan dijatuhi hukuman penjara yang lama, dan tujuh dibebaskan. Beberapa pelaku utama tidak pernah diadili karena karena melarikan diri.

2.The Aversion Project

foto: naukrinama.com

Sejarah panjang perawatan medis untuk mengubah homoseksual menjadi heteroseksual mencapai puncaknya pada 1970-an. Di Afrika Selatan antara 1971 dan 1989 dibuat sebuah penelitian The Aversion Project yang bertujuan untuk “menyembuhkan” homoseksualitas dalam wajib militer.

Komunitas medis pada saat itu percaya secara luas bahwa homoseksualitas adalah penyakit mental yang dapat disembuhkan. Namun hasilnya tidak ada yang berubah.
Dr. Aubrey Levin, yang bertanggung jawab atas program tersebut sebagai kepala psikiater militer Afrika Selatan, akhirnya dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia oleh organisasi internasional dan menerima hukuman penjara.

3. Guatemalan STD study

foto: origin.osu.edu

Pada September 2010, masyarakat umum dan medis dikejutkan oleh pengungkapan sifilis dan penelitian penyakit menular seksual lainnya, yang dilakukan pada 1946 hingga 1948 oleh Layanan Kesehatan Masyarakat AS di Guatemala, setelah disembunyikan selama lebih dari 60 tahun.

Kontroversi berikutnya dan rasa malu publik mengakibatkan pengakuan pelanggaran etika besar dan permintaan maaf publik resmi ke Guatemala dari Presiden Barack Obama dan Menteri Luar Negeri Clinton (NY Times 1 Oktober 2010).

Dari investigasi, diketahui jika pada saat itu pemerintah Amerika Serikat melakukan uji coba pada yatim piatu, narapidana, pelacur, dan wajib militer. Para peneliti menggunakan pelacur yang terinfeksi penyakit, suntikan, dan metode tidak bermoral lainnya untuk membuat subjek tertular penyakit. Tidak ada hasil yang baik dalam eksperimen ini, hanya kerugian saja yang di dapat.

4. Eksperimen Syphilis Tuskegee

foto: nytimes.com

Pada abad ke-16, Eropa mengalami epidemi sifilis.  Layanan Kesehatan Publik Amerika Serikat (PHS) bertanggung jawab atas penanggulangan penyakit tersebut kepada semua warga negara AS.

Namun, pada 1931 PHS membujuk Tuskegee Institute untuk membentuk kelompok penelitian guna mempelajari efek sifilis yang tidak diobati pada populasi pria kulit hitam selama enam hingga sembilan bulan, yang selepas waktu itu akan ada perawatan lanjutan bagi para penderita sifilis lagi.

Namun, mereka melanggar  perjanjian itu dan melampaui waktu hingga 40 tahun waktu penelitian. Padahal di abad ke 20 obat sipilis sudah ditemukan. Namun para dokter yang memeriksa hanya menyebutkan bahwa pasien mengalami kelainan darah tanpa mendapatkan pengobatan semestinya.

Total 128 pria meninggal baik langsung karena sifilis atau komplikasi yang disebabkannya. Tak hanya itu, 40 istri ikut terinfeksi dan 19 anak laki-laki yang lahir dengan sifilis. Eksperimen dimulai pada 1932 dan berakhir pada 25 Juli 1972, mereka diberhentikan dan dinyatakan tidak etis.

5. Proyek MKUltra

foto: commons.m.wikimedia.org

Pada 13 April 1953, para ilmuwan di Technical Services Staff, CIA meluncurkan proyek rahasia untuk mempelajari efek pengendali pikiran dari lysergic acid diethylamide atau LSD dan psikedelik lainnya. Proyek tersebut dinamai MK-Ultra.

Para ilmuwan tidak sadar menjadikan warga negara AS dan Kanada sebagai objek percobaan. LSD secara diam-diam diberikan kepada karyawan CIA, tentara AS, pasien gangguan jiwa, bahkan masyarakat umum.