Di dunia ini tedapat banyak sekali jenis suku. Biasanya mereka akan menempati suatu wilayah tertentu, namun bagi masyarakat modern berbagai suku, sudah tidak hidup berkelompok lagi. Mereka justru sudah banyak menyebar ke seluruh penjuru negeri untuk mendapat pendidikan, bekerja atau bahkan berliburan.
Namun jauh dari bisingnya kota masih banyak suku-suku yang hidup menyatu dengan alam. Mereka hidup damai jauh di dalam hutan mempertahankan adat istiadat dan kebiasan yang mereka miliki.
Jauhnya akses ke lokasi-lokasi itu justru menimbulkan beberapa masalah, seperti kurang terlindunginya dari masyarakat luar yang berniat jahat, tidak tersedianya fasilitas kesehatan, dan beberapa lainnya. Hal ini membuat membuat orang-orang dengan suku-suku asli semakin sedikit.
Berikut ini Keeping Times ulas beberapa suku pedalaman dunia yang hampir punah, Minggu (12/9).
1. Suku Yanomami di Venezuela
Wilayah selatan Venezuela dan utara Brazil selama ribuan tahun telah dihuni suku-suku Yanomami. Mayoritas suku Yanomami berkumpul menempati desa-desa. Sementara jauh di dalam hutan tropis wilayah tersebut tinggalah minoritas suku Yanomami yang disebut Moxateteu.
Orang-orang Moxa Teteu hidup dalam kedamaian jauh dari hiruk pikuk. Namun wabah campak mengacaukan jumlah populasinya pada 1960an, 500 lainnya telah terinfeksi pada tahun 2018. Selain itu, penambangan emas menjadi ancaman lain suku Yanomami.
2. Suku Mascho Piro di Peru
Sejak dahulu suku Mascho Piro hidup dalam ketakutan. Hidup di tanah surga justru membuat mereka harus mengalami banyak kenangan buruk. Hutan kayu dan eksplorasi minyak gas membuat sebagian besar dari nenek moyang mereka telah dibantai oleh tentara bayaran dari seorang tuan tanah perkebunan karet, Carlos Fitzcarrald.
Pada 1894, mereka baru berjumlah sekitar 100 hingga 250 orang. Suku Mashco Piro menghadapi banyak ancaman sebagai hasil dari penebangan kayu dan eksplorasi minyak/gas.
3. Suku jarawa di India
Jarawan dalam bahasa Andaman berarti orang asing, merupakan satu dari 4 suku asli di kepulauan Andaman, India. Masyarakat suku Jarawa awalnya hidup jauh dari lingkungan luar bahkan mereka tidak ramah jika ada orang luar yang datang.
Namun pada 1998 pemerintah India ingin mengangkat kehidupan suku ini ke mata dunia dengan mengadakan Great Andaman Trunk Road. Sayangnya tour ini ditutup setelah beredar video di YouTube, suku tersebut dibuat hampir telanjang oleh tourist. Jumlah populasi suku ini sekarang hanya berjumlah 200 hingga 300 orang.
4, Suku Livonian
Suku yang mata pencahariannya dari melaut ini diperkirakan populasinya berjumlah 200 orang saja. Berada di sebelah timur Baltic sejak 4000 tahun yang lalu, dan menamai diri mereka dengan Raandalist yaitu penghuni pesisir.
Setelah perang dan asimilasi paksa, suku Livonian hanya tersisa 147 orang saja. Untuk menjaga agar suku ini tetap ada, pemerintah melindungi kawasan pesisir Livonian dan membawa bahasa Livonian sebagai mata kuliah di tingkat universitas.
5.Suku Nukak di Kolombia
Bagian selatan hutan hujan Kolombia menjadi tempat yang paling berbahaya karena adanya koloni bersenjata, perdagangan narkoba, dan konflik militer antara kawanan pemberontak dan pemerintah.
Tempat berbahaya itu merupakan lokasi dimana suku Nukak bermukim, salah satu dari 32 suku asli di Kolombia, yang menurut PBB sedang menghadapi ancaman kepunahan.
Hanya tersisa sekitar 420 orang suku Nukak yang tinggal di Kolombia.
Untuk menghindari suku Nukak, jadi korban konflik pemerintah mengevakuasi suku Nukak di kamp pengungsian. Rencananya mereka akan dipindahkan ke suatu tempat.
6. Suku Ayoreo di Amerika
Suku Ayoreo dipercaya sebagai kelompok suku asli terakhir Amerika Selatan, yang berada di luar Lembah Amazon. Mereka diketahui belum berhubungan dengan dunia luar.
Hal yang mengerikan menimpa suku ini pada awal abad 19, mereka telah dibunuh dalam berbagai aksi genosida dan penculikan anak. Bahkan hingga sekarang kehidupan mereka terancam oleh para penebang hutan yang melakukan berbagai cara untuk meratakan hutan di sekitar mereka dengan buldoser.
Untuk menyelamatkan diri suku ini berpindah lebih jauh ke hutan. Namun bahaya kesehatan masih mengancam kehidupan mereka.
7. Suku Awá Brazil
Suku ini merupakan suku yang dianggap sebagai yang paling terancam punah. Mereka tinggal di hutan-hutan Amazon, di sepanjang perbatasan Brazil-Peru. Ancaman terbesar bagi suku Awá Brazil adalah para penebang ilegal yang bisa melakukan apapun jika ada yang menghalanginya, bahkan sangat riskan terhadap kebakaran hutan.
Dari 600 anggota suku itu yang telah diketahui, hanya sekitar 100 orang yang masih menjalani kehidupan nomaden.