Pilih hapus akun Twitter, alasan Karan Johar banjir dukungan

foto: Instagram/@karanjohar

Karan Johar terkenal akan karya-karyanya yang cemerlang. Sejumlah film Bollywood yang digarap Karan Johar sukses besar. Berkat kepiawaiannya sebagai sutradara, produser, dan sekaligus aktor, dia telah memenangkan sejumlah penghargaan bergengsi. Diantaranya penghargaan Filmfare sebagai sutradara terbaik dan penghargaan Film Nasional India sebagai Film Populer Terbaik Yang Menyediakan Hiburan Penuh. Karena tingginya penghasilan dan popularitasnya dalam berkarier, pada 2012, Karan masuk dalam daftar Celebrity 100 Forbes India.

Karan Johar sejak kecil memang begitu lekat dengan dunia perfilman, pasalnya kedua orang tuanya, Yash Johar dan Hiroo Johar merupakan produser ternama India. Minatnya akan film dibuktikan Karan dengan tampil di film Dilwale Dulhania Le Jayenge (1995) sebagai seorang aktor, bersama Shah Rukh Khan.

Selanjutnya Karan melebarkan sayapnya dengan menjadi sutradara. Film pertama yang disutradarainya adalah Kuch Kuch Hota Hai (1998). Siapa sangka, meski bisa dikatakan pemula, Karan Johar meraih popularitas tinggi lewat film tersebut.

foto: Instagram/@karanjohar

Tak hanya film Kuch Kuch Hota Hai, Karan juga berhasil dikenal secara internasional karena karya penyutradaraannya dalam film melodrama keluarga Kabhi Khushi Kabhie Gham (2001) dan Kabhi Alvida Naa Kehna (2006). Selanjutnya, dia memulai debut pertamanya sebagai seorang produser melalui film komedi-drama Kal Ho Naa Ho (2003).

Berbicara tentang Karan Johar, baru-baru ini dia kembali menjadi buah bibir warganet lantaran memutuskan untuk menghapus akun Twitter. Bukan tanpa alasan, Karan mengungkapkan jika tujuannya menghapus akun Twitter adalah untuk memberi ruang yang lebih luas bagi banyak energi positif.

“Membuat ruang untuk lebih banyak energi positif saja dan ini adalah langkah pertama menuju itu. Selamat tinggal Twitter!,” ujar Karan Johar.

foto: Twitter/@karanjohar

Maksud dari “energi positif” pada unggahannya itu adalah energi baik karena dia merasa Twitter telah membawa banyak dampak buruk bagi kesehatan mentalnya.

Dalam episode terakhir Koffee With Karan, dia berbicara panjang lebar mengenai sulitnya menghadapi kebencian di media sosial, serta bagaimana dia menghadapi trolling selama bertahun-tahun. Karan juga menyampaikan bahwa dia menghadapi masalah kecemasan beberapa tahun lalu dan harus menjalani pengobatan.

Beberapa jam setelah membuat cuitan seperti itu di Twitter, Karan benar-benar menghapus akunnya, sehingga saat dilakukan pencarian terhadap akunnya, akan muncul tulisan “this account doesn’t exist”.

foto: Twitter/@karanjohar

Keputusan Karan tersebut pun mendapatkan dukungan penuh dari orang-orang terdekat dan juga fansnya. Mereka menilai langkah Karan akan hal itu tepat, jika didasari atas kesehatan mentalnya. Lagi pula bermedia sosial bukan suatu keharusan, siapapun punya pilihan untuk menggunakannya atau tidak sama sekali.

“Energi positif dan perdamaian jauh lebih penting daripada platform SM mana pun. Cheers KJo, have a good one,” tulis seorang penggemar.

foto: Twitter/@karanjohar

Lalu, warganet lain juga berkomentar, “Bye Karan. Sampai jumpa di Jhalak Dikhla Jaa.”

Tak hanya itu, seorang penggemar Myanmar bahkan turut mengomentari cuitan Karan Johar tersebut dengan mengetik, “Banyak cinta dan dukungan untukmu, Karan. Kami nantikan lebih banyak film buatanmu. Salam, penggemar Myanmar.”

Penulis: Dina Lutfia