Seorang wanita Connecticut, AS sedang menghadapi persidangan. Hal ini dikarenakan dia telah menipu suaminya dengan mengatakan bahwa suaminya menderita Alzheimer. Tidak hanya itu, selama melakukan aksi liciknya, wanita ini juga telah mengambil uang suaminya tanpa izin sebesar USD600.000 atau Rp 8,5 miliar.
Dilansir Keeping Times dari msn.com, wanita bernama Donna Marino mendapat tuduhan pencurian tingkat pertama, dan tuduhan pemalsuan tingkat tiga. Polisi menyebut ini sebagai skema penipuan skala besar yang berlangsung selama 20 tahun.
Menurut keterangan polisi, sang suami yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui siasat licik istrinya selama 20 tahun terakhir. Baru pada Maret 2019, dia mengetahui semua keburukan istrinya itu. Setelah mempertimbangkan dengan matang, dia pun mengajukan pengaduan resmi setahun kemudian.
Penyelidik, NBC Connecticut melaporkan, mereka juga menemukan bukti bahwa Donna memalsukan tanda tangan suaminya pada banyak dokumen keuangan, diantaranya, cek pensiun, cek jaminan sosial, dan penghasilan Jamsostek, dan dokumen hukum lainnya. Setelah itu Donna menyetor sejumlah dana ke rekening bank rahasianya.
Tidak sendiri, Donna dibantu oleh seorang notaris, sehingga dia mendapatkan surat kuasa tak resmi yang seolah-olah dibuat oleh suaminya. Hal ini lah yang menjadi kekuatan bagi Donna untuk melancarkan aksinya.
Dia menggunakan kesempatan itu untuk mengajukan pajak atas nama suaminya, menggadaikan harta suaminya.
“MS. Donna Marino memberi tahu penyelidik bahwa uang yang salah kelola sering digunakan untuk membantu anggota keluarganya yang lain dengan hal-hal seperti sewa, bahan makanan, dan pembayaran mobil, tanpa sepengetahuan atau persetujuan suaminya,” kata Kapten Joseph Murgo mengatakan kepada New Haven Register.
Kepada penyidik Donna mengatakan menyembunyikan kegiatan penipuannya dengan meyakinkan suaminya bahwa dia didiagnosis menderita Penyakit Alzheimer.
Kejadian mulai terungkap lantaran sang putri, Elena mulai curiga usai menemukan dokumen yang berkaitan dengan kartu kredit yang tidak diketahui ayahnya.
Kepada polisi, Elena mengatakan bahwa selama ini memang ibu itu yang mengendalikan keuangan keluarga. Sang pria itu juga mengaku, dia mempercayai Marino mengurus keuangan lantaran dirinya mengidam Alzheimer.
“Donna menjelaskan ketika (suaminya) ingin masuk ke dalam bank untuk melakukan transaksi, dia mengatakan kepadanya bahwa terakhir kali dia masuk ke dalam dia membuat keributan karena Penyakit Alzheimer, menyebabkan (dia) tidak masuk ke dalam untuk menghindari rasa malu,” Sersan Gregory Borer mengatakan kepada New Haven Register.
Rupanya Alzheimer menjadi salah satu penyakit terbesar yang ditakuti suaminya. Hal itu pun terus dimanfaatkan Donna untuk terus mengeruk hartanya.
Ketika kebohongan sang istri terungkap, pria itu menangis. Dia menanyakan semuanya kepada sang anak.
“Dia menatapku dan dia berkata, ‘Sayang, apakah ini benar? Apakah saya bangkrut?’ Dan saya berkata, ‘Ya, Ayah, Anda bangkrut,’ dan dia menangis,” kata Elena.
Elena juga sangat terpukul ketika ayahnya terus mempertanyakan penyakitnya.
“Bayangkan ayahmu menangis padamu. Itu mengerikan. Dan dia seperti, ‘Apakah saya menderita Alzheimer?’ Dan saya berkata, ‘Ayah, Anda tidak menderita Alzheimer. Dia berbohong padamu,” sambung Elena.
Donna Marino ditangkap pekan lalu oleh penyidik, tetapi kemudian dibebaskan dan akan diadili lagi pada 29 November mendatang.