Bagi anak perempuan, boneka barbie menjadi hal yang harus mereka miliki. Selain bisa didandani dengan berbagai jenis baju, anak-anak juga belajar berkreasi membuatkan baju untuk boneka barbie-nya agar terlihat semakin cantik. Tak hanya barbie, pasangannya Ken juga menjadi kolek anak-anak. Wajahnya yang seperti pangeran itu membuat kehidupan dunia barbie semakin sempurna.
Nah tahukah kamu, sejarah boneka barbie dan juga Ken? Kali ini Keeping Times akan membahas sejarah menarik dari boneka yang sudah mendunia ini, seperti dilansir dari berbagai sumber, Senin (11/10).
Boneka barbie mulai diluncurkan pada 1959, kala itu penjualannya pun begitu laris. Hampir semua anak-anak menginginkan boneka tersebut. Menurut majalah Time, 92 persen gadis Amerika berusia 3 tahun telah memiliki barbie.
Dilansir dari insider.com, Ruth Handler sebagai penemu boneka ini menceritakan awal mula Barbie dan Ken muncul dan menjadi boneka kesayangan anak-anak.
“Seluruh filosofi saya tentang Barbie adalah, melalui boneka, gadis kecil bisa menjadi apapun yang dia inginkan. Barbie selalu mewakili fakta bahwa seorang wanita memiliki pilihan,” katanya.
Pada 9 Maret 1959, boneka Barbie pertama kali di pajang di American Toy Fair, New York City. Langsung saja boneka yang memiliki kecantikan luar biasa ini menarik perhatian banyak orang.
Ruth Handler awal mulanya memperhatikan anaknya yang mengabaikan boneka bayi pemberiannya dan lebih memilih boneka kertas. Dari situlah dia mulai melihat ketertarikan anak perempuan akan boneka.
Penampilan Barbie dimodelkan pada boneka bernama Lili yang berasal dari karakter komik strip Jerman. Kala itu Lili pun menjadi begitu populer. Mattel akhirnya membeli hak untuk Lili dan membuat versinya sendiri, yang dinamai sesuai dengan nama putrinya, Barbara.
Kemudian pada 1960, boneka Barbie mendapatkan pekerjaan pertamanya yaitu menjadi model hingga perancang busana. Setahun kemudian pada tanggal 11 Maret 1961, secara resmi Ken pun lahir. Nama Ken juga diambil Handler dari nama putranya, Ken.
Setelah itu pada 1963, produk baru kembali dikeluarkan, yaitu teman baik Barbie, MIDGE. Pada tahun berikutnya, adik perempuan Barbie, Skipper, juga memulai ‘debutnya’.
Penjualan boneka ini laku pesat dengan pesanan yang terus meningkat. Namun ditengah kesuksesannya, boneka Barbie menjadi kontroversi. Sebagian pihak melihat pakaian, mobil, dan ‘rumah impian’ Barbie mendorong anak-anak menjadi materialistis.
Tidak hanya itu, tubuh Barbie yang langsing menjadikan contoh yang tidak realistis dan berbahaya pada gadis kecil. Selain itu, juga dapat menumbuhkan citra tubuh yang negatif.
Meski mendapatkan kritikan dari beberapa pihak, produksi boneka Barbie terus meningkat. Bahkan pada 1993, penjualan dari produk boneka ini mencapai 1 miliar dolar per tahun.
Diketahui pula sejak dipajang dan dijual pertama kali pada 1959, lebih dari satu miliar boneka dalam keluarga Barbie telah terjual di seluruh dunia. Hingga kini pun Barbie menjadi boneka yang tak tergantikan. Bahkan film-filmnya sukses menghibur anak-anak dan kalangan orang dewasa pula.