Corona Virus (Covid-19) adalah virus baru yang berevolusi dari virus SARS-COV-2 yang muncul di negara China khusunya di provinsi Hubei, Wuhan pada desember 2019 silam. Dikutip dari CNN Indonesia, China memberi konfirmasi kematian korban pertama akibat Covid-19 di negaranya, terdapat pria berusia 61 tahun meninggal dunia. Sejak adanya konfirmasi pria tersebut, Wuhan beserta provinnsi sekitarnya pun memberlakukan penguncian wilayah (lockdown). Saat itu juga, China memberikan izin kepada pihak world health organisation (WHO) untuk menelusuri pasar tersebut secara rinci terait kemunculan awal virus ini (CNN Indonesia, 2021). Hingga kini, virus mematikan tersebut telah menyebar di hampir ke seluruh penjuru dunia dengan tingkat penyebaran yang sangat tinggi.
Berdasarkan informasi yang dimuat pada Kompas.com bahwa penyebaran virus Covid-19 di Indnesia telah terdapat peningkatan yang sangat signifikan sejak munculnya Covid-19 hingga saat ini. Data yang diperoleh terkait dengan penangan Covid-19 hingga Minggu (6/6/2021) pukul 12.00 Wib menunjukkan, ada penambahan 5.832 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Data tersebut menunjukkan bahwa total kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini mencapai 1.856.038 jiwa, jumlah korban terhitung sejak awal pengumumnan Presiden Republik Indoensia (Joko Widodo) pata tanggal 2 maret 2020 silam.
Perkembangan pasien sembuh per 7 Juni 2021 yang dikutip melalui covid.go.id jumlahnya bertambah sebanyak 5.594 orang. Angka kesembuhan hari ini menambahkan jumlah kumulatif kesembuhan hingga melebihi 1,7 juta orang sembuh, atau angka tepatnya bertambah menjadi 1.711.565 orang dengan persentasenya meningkat menjadi 91,9%. Untuk jumlah kasus aktif atau pasien yang masih membutuhkan perawatan medis per hari ini bertambah sebanyak 1.208 kasus dan jumlah totalnya sebanyak 99.663 kasus dengan persentasenya di angka 5,3%. Per hari ini, spesimen selesai diperiksa RT-PCR/TCM dan rapid test antigen per hari sebanyak 64.056 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 91.269 kasus.
Komite Pengembangan Covid-19 dan Penumbuhan Ekonomi Nasioanal memberikan peringatan apabila kondisi tubuh memburuk, khususnya dengan demam tinggi dan sesak napas, segera menghubungi atau pergi ke sarana kesehatan setempat. Lebih baik jangan bawa anak dan lansia ke sarana kesehatan. Anak-anak tetap tinggal di rumah dan orang yang mengantar Anda cukup 1-2 saudara atau kerabat saja. Bila memungkinkan, jangan gunakan kendaraan umum. Selalu jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain termasuk di sarana kesehatan dan sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%).
Virus corona dapat menyebar di jarak dekat dari orang sakit melalui percikan yang dikeluarkan saat batuk, bersin atau napas. Virus juga dapat menyebar karena menyentuh benda yang telah terpapar virus. Para ahli memperkirakan satu orang sakit dapat menulari 2-3 orang lainnya.
Berdasarkan laporan Covid-19 di atas bahwasanya indonesia masih dalam keadaan darurat.menurut literatur penulis dari website Puskemsmas Mlati II, Pandemi saat ini dapat menyebabkan banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Kita hanya dapat menghindari paparan dari virus Covid-19 melalui menjaga kualitas kesehatan imun tubuh (Puskesmas Mlati II, 2020). Namun, kita dapat menjaga hal tersebut dapat dilakukan melalui kesadaran diri (Self-awareness).
APA ITU Self-awareness?
Berdasarkan website RSJD Dr. Amino Gondohutomo, Self-awareness adalah kemampuan seseorang dalam memahami diri sesuai dengan situasi dan kondisi sekitar (M. Yudi Ali Akbar, 2018). menurut pernyataan tersebut, penulis memahami bahwa Self awareness merupakan langkah awal untuk pemahaman dan kesadaran diri sendiri agar bisa berubah. Orang yang mengerti tentang self awareness dengan baik mengerti dengan situasi sosial, memahami orang lain, dan menegrti harapan-harapan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat merefleksi diri, mengamati dan menggali pengalaman, termasuk mengendalikan sikap, dan emosi. Orang dengan kesadaran diri dengan baik adalah orang yang mencintai diri dengan melakukan hal yang baik untuk dirinya sendiri. Dengan demikian, imunitas yang menunjang kesehatan akan bertumbuh dengan baik, sehingga penyakit yang berasal dari dalam diri dan dari luar tubuh seperti terpapar virus Covid-19 akan lebih mudah dihindari dengan peningkatan imun yang baik yang didasari oleh kebahagian hidup yang dijalani.
Bagaimana cara melakukan Self-awareness?
Saat ini, kita telah melewati serta merasakan keadaan pandemi covid-19 ini, salah satunya ialah melakukan semua kegiatan di rumah saja. Oleh karena itu, kita kerap sekali merasa bahwa aktivitas kita sangat sangat dibatasi sehingga ini merupakan sangat bertolak belakang terhadap kita sebagai makhluk sosial. Hal ini berdampak pada kesehatan mental kita yang sebagai makhluk sosial. Adapun satu-satunya cara kita keluar dari keadaan ini yakni dengan melakukan self-awarene. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memulai self-awarenes yaitu:
Pertama, melakukan gerakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Gerakan PHBS merupakan gerakan pemerintah dalam menghimbau masyarakat untuk mulai melakukan pola kehidupan yang bersih dan sehat. Adapun contoh dari PHBS ialah konsumsi makanan serta minuman yang sehat dan bergizi, tidak merokok, berolahraga,istirahat yang cukup, dan membersihkan peralatan serta perabotan pribadi yang ada di rumah (KEMENKES, 2016).
Kedua, menyadari kondisi sekitar saat ini. sesuai dengan pembahasan utama kita yaitu self awareness, kita sebagai makhluk sosial wajib bisa menyadari keadaan sekitar kita saat ini, khususnya keadaan pandemi covid-19. Hal ini bertujuan agar kita dapat melakukan perencanaan dalam bertindak. Sebab, dalam keadaan sulit selama covid-19 ini telah menuntut kita untuk menjadi bijak dalam bertindak seperti kita harus bisa membedakan serta memprioritaskan kegiatan apa saja yang bisa dilakukan di dalam atau di luar rumah (Psikologi UHAMKA, 2020).
Ketiga, Niat dan Mulai Bergerak. Setelah kita mengetahui pengertian dari self-awareness dan bagaimana cara melakukannya maka kita wajib mulai melakukan. Konsep self-awareness ini sangat memengaruhi kualitas kognitif dan psikomotorik kita. Artinya, jika sudah mengetahui tentang konsep self-awareness ini alangkah baiknya kita segara memasang niat serta mulai bergerak untuk melakukan konsep self-awareness ini. mulai bergerak-lah dari sesuatu hal yang kecil kemudian berkelanjutan hingga dapat menimbulkan perubahan serta manfaat kepada kita sendiri (Psikologi UHAMKA, 2020).
Manfaat Self-Awareness selama Pandemi
Penulis merupakan salah satu dari keluarga korban penularan virus ini yakni Ayah Penulis meninggal dunia akibat covid-19 pada 10 Januari 2021. Singkat cerita, Penulis tinggal satu atap rumah dengan keluarga sejak awal covid masuk ke Indonesia pada tahun 2020. Pada awal Januari 2021, saya dan keluarga beserta para ART melakukan tes swab antigen. Ketika itu, kami melakukan tes swab antigen karena ayah penulis sakit kepala, batu, dan sesak nafas yang tidak kunjung sembuh. Dari hasil tes, orang tua dan dua abang penulis beserta satu ART mendapatkan hasil yang positif. Setelah itu mereka menjalankan perawatan di rumah (isolasi mandiri) dan kami (penulis beserta adik-adik) memisahkan diri ke Hotel karena mendapatkan hasil yang negatif. Tepat pada 10 Januari 2021 pagi, penulis dan adik-adik mendapatkan kabar bahwa Ayah sedang dalam keadaan darurat. Akhir cerita, Ayah penulis meninggal dunia ketika selama perjalanan ke rumah sakit
Dari cerita penulis, penulis tidak bermaksud untuk berbagi cerita duka penulis. Namun, penulis ingin memberikan informasi bahwa ada banyak manfaat dari sikap self-awareness. Penulis juga menghimbau kepada pembaca untuk lebih giat dalam membangun sikap self-awareness sebab sikap ini merupakan satu-satunya cara dalam memutuskan rantai pandemi covid-19. Kita sebagai makhluk yang tidak bisa hidup tanpa orang lain maka kita harus sadar pada keadaan dan fenomena yang terjadi pada sekitar kita, terkhusus pada diri kita seniri. Dari pembentukan sikap self-awareness akan tumbuh sikap gotong royong dalam menekan angka penyebaran serta korban akibat covid-19. Sikap gotong royong ini dapat kita mulai dari kita sendiri. Oleh karena itu, sikap kesadaran diri (self-awareness) penting kita bangun sedini mungkin agar kita bisa saling gotong royong untuk keluar dari masa pandemi ini. Selain itu, sikap kesadaran diri (self-awareness) dapat menumbuhkan sikap empati kepada orang lain. Dari sikap empati ini, Kita diharapkan untuk mengerti serta memahami keadaan satu sama lain. adapaun contoh sikap empati yang kita lakukan kepada satu sama lain yaitu saling berbagi informasi yang bermanfaat khususnya terkait covid-19, saling sadar dalam menjaga kesehatan agar bisa memutus rantai penyebaran virus covid-19 seperti melakukan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dan 3M (Memakai Masker, Mencuci tangan, Menjaga Jarak).
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan Covid-19 di Indonesia masih menjadi masalah besar bagi negara. Hal ini didasari oleh adanya data peningkatan yang sangat signifikan di Indonesia sejak munculnya Covid-19 hingga Minggu (6/6/2021) pukul 12.00 Wib. terdapat penambahan 5.832 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Data tersebut menunjukkan bahwa total kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini mencapai 1.856.038 jiwa, jumlah korban terhitung sejak awal pengumumnan Presiden Republik Indoensia (Joko Widodo) pata tanggal 2 maret 2020 silam.
Kita hanya dapat menghindari paparan dari virus Covid-19 melalui menjaga kualitas kesehatan imun tubuh (Puskesmas Mlati II, 2020). Oleh karena itu, kita dapat menjaga hal tersebut dapat dilakukan melalui kesadaran diri (Self-awareness). Self-awareness adalah kemampuan seseorang dalam memahami diri sesuai dengan situasi dan kondisi sekitar. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memulai self-awarenes yaitu; Pertama, melakukan gerakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kedua, menyadari kondisi sekitar saat ini. Ketiga, Niat dan Mulai Bergerak untuk melaksanakan konsep self-awareness yang telah kita pahami.
Dari data beserta cerita singkat Penulis terkait penulis menjadi salah satu keluarga korba akibat pandemi covid-19, penulis sangat berharap dengan adanya informasi terkait self-awareness kita semua bisa sadar atas situasi dan kondisi kita pada saat ini, khususnya situasi kondisi pandemi covid-19. Penulis juga berharap setelah kita semua memahami konsep self-awareness kita bisa saling gotong royong dalam menekan jumlah angka peningkatan rantai penyebaran covid-19.
Sumber:
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/06/16295501/update-6-juni-2021bertambah-5832-orang-kasus-covid-19-di-indonesia-capai
CNN Indonesia. (2021, 01 12). Tepat Setahun China Umumkan Kematian Pertama Akibat Covid. Dipetik 06 14, 2021, dari Tepat Setahun China Umumkan Kematian Pertama Akibat Covid: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210111151353-113-592225/tepat-setahun-china-umumkan-kematian-pertama-akibat-covid
Humas RSJD Dr. Amino Gondohutomo. (2021, Februari 16). Kesadaran diri dan Empati di Masa Pandemi. Dipetik 06 14, 2021, dari Kesadaran diri dan Empati di Masa Pandemi: https://rs-amino.jatengprov.go.id/kesadaran-diri-dan-empati-di-masa-pandemi/
Indonesia, P. D. (2020). Panduan Praktik Klinis: Pneumonia 2019-nCoV. PDPI: Jakarta.
KEMENKES. (2016, 01 01). PHBS. Dipetik 06 14, 2021, dari PHBS: https://promkes.kemkes.go.id/phbs
M. Yudi Ali Akbar, R. M. (2018). Relijiusitasdengan Self Awareness Mahasiswa . Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, 265.
Psikologi UHAMKA. (2020, 12 07). Kiat Membangun Self Awareness untuk Mahasiswa. Dipetik 06 14, 2021, dari Kiat Membangun Self Awareness untuk Mahasiswa: https://psikologi.uhamka.ac.id/kiat-membangun-self-awareness-untuk-mahasiswa/
Puskesmas Mlati II. (2020, 08 19). Pentingnya Menjaga Imunitas Tubuh Saat Pandemi COVID-19. Dipetik 06 14, 2021, dari Pentingnya Menjaga Imunitas Tubuh Saat Pandemi COVID-19: https://pkmmlati2.slemankab.go.id/pentingnya-menjaga-imunitas-tubuh-saat-pandemi-covid-19/
Ditulis Oleh: M. Pandu Kamandanu
Mahasiswa Digital Public Relations, Telkom University