Dunia Bollywood tidak menjadi sebuah dunia yang aman dari kontroversi, salah satunya adalah isi dan judul film. Baru-baru ini, sebelum rilis film Prithviraj yang dibintangi Akshay Kumar berganti nama menjadi Samrat Prithviraj, hal tersebut dilakukan karena mendapat kecaman dari kelompok tertentu yang merasa judul tersebut tidak cocok, sehingga mereka menuntut untuk menggantinya.
Alasan penggantian judul adalah karena menuai kecaman, mulai dari lembaga film, suatu komunitas, bahkan Indian Medical Association (IMA). Suatu film akan lebih sensitif jika menyangkut komunitas dan kelompok, maka dari itu, komunikasi antara masyarakat dan team film harus terjadi, ini demi tercapainya kesuksesan sebuah film.
Kejadian tersebut tidak hanya dialami film Samrat Prithviraj, namun beberapa film Bollywood lainnya juga mengalami hal serupa. Demi dapat tayang dan tidak mengundang kericuhan, mengganti judul adalah solusi yang dipilih para pembuat film ini.
Berikut beberapa film Bollywood terpaksa ganti judul sebelum rilis, seperti dilansir Keeping Times dari berbagai sumber, Kamis (9/6).
1. Prithviraj menjadi Samrat Prithviraj (2022)
Film terbaru Akshay Kumar harus berganti judul karena dianggap tidak menuliskan nama lengkap dari raja Samrat Prithviraj. Setelah mengetahui banyak pihak yang menuntut untuk merubah judulnya dikarenakan kecewa, produser film menyepakatinya.
Ada beberapa perjanjian dan kesepakatan dari kasus tersebut, namun pada akhirnya semua dapat disepakati bersama dan film menjadi tontonan yang digandrungi masyarakat.
2. Padmavati menjadi Padmaavat
Setelah pengumuman judul pertama “Padmavati”, badan sensor film India langsung melayangkan surat teguran untuk judul tersebut untuk diganti. Pasalnya penyerangan serta larangan dari beberapa masyarakat terjadi, bahkan Deepika Padukone sebagai bintang utama film mendapat banyak ancaman, sutradara film diserang di lokasi syuting.
Ternyata nama Padmavati adalah seorang ratu legendaris India abad ke-13 sampai 14. Beberapa orang yang menghormati ratu tersebut tidak mau namanya digunakan sebagai judul film. Namun setelah pihak film menyetujui beberapa permintaan termasuk untuk mengganti judul, film tersebut diterima semua orang dan laris di box-office.
3. Haseena: The Queen Of Mumbai menjadi Haseena Parker
Judul film diubah karena menurut sang sutradara, Apoorva Lakhia, film yang dibuatnya adalah sebuah film biografi, alangkah baiknya dia langsung menggunakan nama asli “Haseena Parker” supaya seluruh orang tau dan mengenal Haseena Parker.
Haseena Parker sangat terkenal di Mumbai, namun orang-orang di luar Mumbai tidak banyak yang mengetahui. Maka dari itu sutradara ingin sekaligus mengenalkan tokoh tersebut ke dunia luar, dia mengumumkan perubahan judul tersebut sekaligus tanggalnya rilis yang juga berubah.
4. Laxmmi Bomb menjadi Laxmii
judul film diubah karena menerima berbagai kritik dari banyak organisasi Hindu. Organisasi Hindusena yang merupakan sayap kanan menuliskan surat keberatan penggunaan kata “Bomb” dan penulisan Laxmii yang salah.
Laxmii adalah penghormatan untuk dewi sehingga pelafalannya tidak dapat diubah-ubah. Akshay Kumar dan Kiara Advani sebagai bintang utama juga mendapat beberapa peringatan.
Mereka akan memboikot penuh film tersebut dan surat keberatan telah dilayangkan kepada Menteri Persatuan Informasi dan Penyiaran. Insiden tersebut membuat tanggal rilis film mundur beberapa bulan yang semula dijadwalkan tayang saat lebaran 2020.
5. Ramleela menjadi Ram-Leela dan diubah lagi menjadi Goliyon Ki Raasleela Ram-Leela.
Bagi sutradara Sanjay Leela Bhansali, perubahan judul film adalah hal yang biasa, film berubah judulnya bahkan sebanyak 2 kali.
Judul Ramleela harus diubah karena namanya dikaitkan dengan Lord-Ram. Kemudian diubah menjadi Ram-Leela, namun judul tersebut juga ditentang banyak orang. Sang sutradara pun sampai membuat pernyataan, saking kesalnya.
“Tampaknya beberapa informasi yang salah sedang dikembangkan oleh oknum, kami ingin mengklarifikasi bahwa film yang kami buat terinspirasi dari cerita karya Willian Shakespeare, seperti Romeo-Juliet, bukan dari seorang raja atau apapun, itu semua tidak ada kaitannya dengan raja Ram,” kata Sanjay Leela Bhansali..
Akhirnya film tersebut diberi judul “Goliyon Ki Raasleela Ram-Leela”.
6. Loveratri menjadi Loveyatri
Judul tersebut diganti karena mendapatkan protes dari agama Hindu. Mereka merasa judul dan isi film menyinggung agama Hindu. Mereka beranggapan isi film mengejek festival Navatri, yaitu festival yang dirayakan umat hindu selama 9 hari 9 malam dan diadakan saat musim gugur.
Selain itu, perilisan film bertepatan dengan hari Navatri yang memperkuat asumsi kalau memang film dibuat untuk mengolok-olok mereka mereka. Pada akhirnya Salman Khan sebagai produser mengganti judul tersebut dan mengkonfirmasi melalui twitternya.
7. Window Seat Tamasha menjadi Tamasha
Diubah karena sang produser merasa judul “Tamasha” lebih tepat daripada “Widow Seat Tmasha”. Tidak ada maksud tertentu dalam perubahan judul kecuali hanya karena dia merasa lebih pas saja dengan judul kedua.
Menurut Imitiaz Ali sebagai sutradara, perubahan judul adalah hal biasa dan tidak perlu dipermasalahkan. Dia menggunakan perubahan judul sebagai strategi terbaru pendongkrak film, secara tidak langsung publik akan penasaran dengan pergantian judul tersebut.
8. Billu Barber menjadi Billu
Penggunaan kata “Barber” membuat komunitas barber berkumpul untuk mmemprotes hal tersebut karena mereka merasa sentimen dengan judul film.
Komunitas barber merasa dilecehkan dan dianggap semua barber miskin. Pada ceritanya, Irrfan Khan memainkan peran sebagai tukang cukur miskin yang pergi menemui teman superstar nya Shah Rukh Khan.
9. Ishq Vishk Pyaar Vyar menjadi Ishq Vishk (2003)
Perubahan dilakukan karena terdapat film lain dengan judul yang hampir mirip, yaitu “Dil Vil Pyar Vyar”.
Maka sang sutradara, Ken Ghosh mengambil inisiatif untuk melakukan perubahan judul, dia takut dengan judul yang hampir mirip akan membuat film tersebut sulit diingat, maka dia meringkas judulnya. Kabar terbaru mengumumkan film tersebut akan di reborn pada tahun 2023.
10. Mental Hai Kya menjadi Judgementall Hai Kya
Judul tersebut diubah dikarenakan menjadi kritik Indian Medical Association (IMA), Indian Psychiatric Society (IPS), dan The Live Love Laugh Foundation karena membahas topik yang sensitif, seperti kesehatan mental, menurut mereka ada beberapa orang di luar sana yang memiliki masalah untuk itu. Mendengar pendapat tersebut, Rajkummar Rao sebagai sutradara dengan senang hati melakukan perubahan judul.