6 Tradisi mengerikan di dunia, ada yang dari Indonesia

foto: pixabay.com

Setiap budaya, ras dan kelompok pastinya memiliki sebuah tradisi yang berbeda dan telah ditetapkan hanya sebagai seperangkat praktik. Contohnya perayaan Natal yang banyak dipandang sebagai tradisi, melempar beras di pesta pernikahan, dan masih banyak lainnya.

Tradisi hanyalah salah satu dari banyak hal yang memungkinkan orang-orang dari segala penjuru, untuk saling berhubungan dan memiliki ikatan yang sama. Namun, tradisi tidak selalu menyenangkan dan selalu enak dipandang.

Ada beberapa tradisi terkesan cukup mengerikan. Namun lag-lagi itu merupakan kepercayaan yang tidak bisa dianggap sepele atau diremehkan. Siapapun itu wajib menghargai setiap tradisi yang ada di dunia ini.

Artikel ini hanya bentuk informasi, agar orang lebih mengenal luas mengenai tradisi di dunia. Berikut Keeping Times lansir dari berbagai sumber, tradisi mengerikan di dunia, Senin (1/11).

1. Berjalan di atas api

foto: Gotokyo.org

Praktik jalan api Buddha Shinto, Jepang disebut ‘Hiwatari Shinji’. Itu dirayakan di kuil Akibasan Entsu-Ji pada hari Minggu kedua setiap bulan Desember. Seorang pendeta Entsu-Ji yang memenuhi syarat akan berjalan di atas bara api.

Sudah menjadi kepercayaan umum bahwa ritual ini memberikan pembersihan spiritual dan kejernihan psikologis. Para pengikut juga dapat berpartisipasi dalam ritual setelah pendeta menyelesaikan perjalanannya.

2. Tidak melepaskan mayat

foto: dailymail.co.uk

Di Indonesia, tepatnya di Sulawesi masih menjalankan tradisi, seperti mengawetkan orang mati. Mereka menganggap bahwa hidup orang tersebut dapat diperpanjang dengan menjaga orang sudah mati dengan disebandingkan dengan orang hidup.

3. Makan abu orang mati

foto: news.mongabay.com

Suku Yanomami merupakan etnis terbesar di Venezuela dan Brasil. Meski mereka sudah mengenal kehidupan modern, namun tetap saja ada beberapa tradisi yang masih dijalankan. Salah satunya memakan abu orang mati.

Jika ada anggota keluarga yang meninggal, maka akan dikremasi. Kemudian abu akan diserahkan pada keluarga untuk di makan. Tradisi ini merupakan cara suku Yanomami membagi rasa sayang, memberi penghiburan dan memuliakan keluarga.

4. Memahat gigi

foto: pinterest.es

Suku Mentawai, Indonesia tepatnya kepulauan Mentawai lepas pantai barat Sumatra memiliki tradisi memahat gigi. Tradisi ini masih dilakukan hingga hari ini, di mana mereka mengukir gigi kaum hawa agar terlihat runcing.

Suku ini mempercayai, jika wanit memiliki gigi runcing akan terlihat lebih menarik dan memiliki hubungan yang baik antara jiwa dan raga. Cara yang dilakukan cukup mengerikan, bagi orang awam, di mana gigi diamplas menggunakan pisau kasar dan proses ini berlangsung alami tanpa adanya bius.

5. Tindik pipi

foto: asia.nikkei.com

Tindik pipi yang ekstrem di festival Vegetarian Phuket di Thailand, salah satu tradisi paling menyakitkan yang masih ada. Dikatakan bahwa itu membantu mereka mendapatkan kesehatan yang baik dan ketenangan pikiran.

Festival ini merayakan pantangan dari produk berbasis daging selama bulan lunar kesembilan dalam kalender Cina. Masong adalah orang-orang yang mengirimkan undangan kepada Tuhan untuk memiliki tubuh mereka.

Tradisi tersebut dikabarkan merupakan adaptasi dari Thaipusam, sebuah festival India. Diyakini bahwa karena kerasukan mereka tidak akan merasakan sakit menusuk pipi mereka dengan jeruji besi bergerigi.

6. Melempar bayi

foto: pixabay.com

Setiap tahun, tradisi melempar bayi dari ketinggian 15 meter ke atas selembar kain panjang yang dipegang oleh beberapa warga setempat, masih berlangsung di kuil Muslim di Maharashtra, India.

Menurut beberapa sumber, tradisi ini sudah berlangsung selama lebih 500 tahun. Mereka percaya bahwa tradisi ini akan membawa keberuntungan pada sang bayi.

Meskipun tidak ada cedera serius yang dilaporkan akibat tradisi ini, namun beberapa orang berjuang untuk melarangnya di India.