Fenomena ular masuk ke dalam rumah bukanlah hal asing di Indonesia, terutama saat musim hujan atau ketika habitat mereka terganggu akibat pembangunan. Kejadian ini tidak hanya mengagetkan, tapi juga menimbulkan potensi bahaya serius, terlebih jika jenis ular yang masuk termasuk berbisa. Masyarakat kerap kali tidak menyadari kehadiran reptil ini hingga berada di tempat yang tidak terduga.
Meski tidak semua, namun ada beberapa jenis ular yang sering ditemui masuk ke pemukiman karena faktor pencarian makanan seperti tikus, atau karena tempat tinggal alami mereka tergusur. Kondisi rumah yang lembap, gelap, dan penuh tumpukan barang memperbesar kemungkinan ular menetap dan berkembang biak. Tidak jarang pula, ular menyelinap masuk melalui lubang saluran air atau retakan dinding yang terbuka.
Penting bagi setiap orang untuk mengenali jenis-jenis ular yang sering muncul di sekitar tempat tinggal serta cara penanganan dan pencegahan yang tepat. Dengan pemahaman yang baik, kita bisa menghindari bahaya gigitan ular dan menjaga keselamatan seluruh penghuni rumah. Berikut, Keeping Times sampaikan 9 jenis ular yang sering masuk rumah.
Ular Kobra Jawa
Ular kobra jawa atau yang kerap disebut “ular sendok” dikenal karena bentuk lehernya yang khas ketika merasa terancam. Jenis ini merupakan salah satu ular berbisa paling berbahaya di Indonesia. Panjang tubuhnya dapat mencapai 1,5 meter, dengan warna dominan hitam mengilap dan bagian leher bawah yang cenderung lebih terang. Racunnya dapat menyebabkan gangguan pernapasan hingga kematian jika tidak segera ditangani.
Kobra jawa biasanya aktif di siang hari dan kerap memasuki rumah yang dekat dengan semak, lahan kosong, atau tempat dengan populasi tikus tinggi. Ketika masuk ke dalam rumah, ular ini bisa bersembunyi di bawah lemari, sofa, atau celah gelap lainnya. Mereka tertarik pada lokasi yang hangat, lembap, dan gelap, serta adanya sumber makanan seperti tikus.
Penanganan ular kobra memerlukan kehati-hatian tinggi. Hindari konfrontasi langsung dan segera hubungi petugas yang berwenang. Pencegahan dapat dilakukan dengan menutup lubang saluran air, membersihkan area sekitar rumah, dan memastikan tidak ada tumpukan barang yang bisa dijadikan sarang.
Ular Weling (Bungarus candidus)
Ular weling adalah salah satu spesies ular paling beracun di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tubuhnya bercorak belang hitam dan putih, dengan panjang mencapai 1,5 meter. Ular ini aktif pada malam hari dan biasanya tidak agresif, namun akan menggigit jika merasa terancam. Racun neurotoksiknya dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan.
Ular ini sering masuk rumah untuk mencari tikus atau tempat berlindung yang sejuk. Mereka sangat menyukai celah-celah di bawah lantai, bantal, atau kasur yang tidak sering dibersihkan. Karena tampilannya yang kontras, weling kerap disangka ular peliharaan atau ular tidak berbahaya oleh masyarakat awam.
Langkah terbaik dalam menghadapi ular weling adalah tidak menyentuhnya dan segera menghubungi petugas. Membersihkan rumah secara rutin, terutama bagian kolong dan area lembap, dapat mengurangi potensi ular masuk.
Ular Tanah (Calloselasma rhodostoma)
Ular tanah, dikenal juga sebagai gibug, memiliki penampilan menyerupai warna daun kering atau tanah, sehingga sulit dikenali. Tubuhnya sedang, dengan panjang 70–120 cm dan bentuk kepala segitiga yang jelas. Ular ini memiliki bisa yang cukup kuat dan berbahaya, terutama jika digigit tanpa penanganan cepat.
Jenis ular ini banyak ditemukan di area persawahan, pinggir hutan, hingga kebun kelapa sawit. Namun, saat musim hujan atau banjir, mereka bisa terseret dan masuk ke dalam rumah. Ular tanah biasanya menetap lama di satu tempat dan tidak mudah terlihat oleh penghuni rumah.
Kehadiran ular ini bisa diminimalisasi dengan menjaga kebersihan pekarangan rumah dan memastikan tidak ada tumpukan daun atau ranting. Jika rumah Anda dekat area persawahan, waspadai kemungkinan masuknya ular tanah.
Ular Hijau Buntut Merah (Trimeresurus albolabris)
Ular yang dikenal juga sebagai gadung luwuk ini memiliki tubuh berwarna hijau terang dengan ekor berwarna merah mencolok. Ciri khas lainnya adalah bentuk kepala segitiga dan mata berwarna kuning terang. Meski cantik, ular ini berbisa dan berbahaya.
Biasanya, ular ini hidup di pohon atau semak tinggi. Namun, ketika habitatnya terganggu atau saat mencari tempat lembap dan dingin, mereka dapat menyelinap ke rumah. Aktivitasnya cenderung malam hari dan bisa berdiam lama di satu tempat.
Untuk mencegahnya, hindari menempatkan pot tanaman atau tumbuhan hias terlalu dekat dengan jendela atau pintu. Gunakan kasa kawat di ventilasi dan pastikan tidak ada tanaman merambat masuk ke dalam rumah.
Ular Welang (Bungarus fasciatus)
Welang sering disangka weling karena pola warna tubuh yang serupa, yakni belang hitam dan kuning. Namun, welang lebih besar dengan panjang bisa mencapai 3 meter dan tubuh yang lebih tebal. Racunnya termasuk jenis neurotoksin yang sangat kuat.
Ular ini kerap ditemukan di area lembap, terutama rumah yang dekat sungai, rawa, atau selokan. Mereka suka menyusup lewat pipa air atau lubang ventilasi dan menetap di tempat gelap seperti gudang atau garasi.
Pencegahan terbaik adalah dengan melakukan inspeksi berkala terhadap saluran air, menutup celah atau retakan, dan membersihkan gudang atau ruang penyimpanan secara teratur.
Ular Pucuk (Ahaetulla prasina)
Ular pucuk merupakan salah satu jenis ular tidak berbisa yang paling sering ditemukan di lingkungan tropis. Tubuhnya sangat ramping, berwarna hijau terang, dan panjang bisa mencapai dua meter. Ular ini terlihat tenang dan cenderung pemalu.
Biasanya, ular ini hidup di pepohonan, tetapi bisa saja menyusup ke rumah ketika sedang mencari perlindungan atau tempat yang tenang. Karena warnanya menyerupai dedaunan, banyak orang yang tidak menyadari kehadirannya.
Meski tidak berbisa, gigitan ular pucuk bisa menimbulkan iritasi. Pastikan untuk memangkas dahan pohon yang menyentuh atap atau jendela rumah dan menjaga kebersihan taman.
Ular Kadut (Acrochordus granulatus)
Ular kadut lebih suka tinggal di lingkungan berair seperti kolam, rawa, atau sawah. Saat musim hujan atau banjir, ular ini kerap terbawa air masuk ke dalam rumah. Tubuhnya gemuk, kasar, dan tampak seperti ular air.
Meskipun tidak berbisa, ular ini bisa menggigit jika merasa terancam. Gigitan ular kadut bisa menyebabkan luka dan infeksi karena air liurnya mengandung banyak bakteri.
Hindari genangan air di sekitar rumah dan pastikan saluran pembuangan air lancar. Gunakan penghalang fisik pada pintu masuk rumah jika banjir melanda.
Ular Pipa
Ular pipa memiliki tubuh pendek, sekitar 50–60 cm, dengan warna belang yang unik. Jenis ini sering muncul saat terjadi banjir dan tidak berbisa. Namun, keberadaannya tetap perlu diwaspadai karena bisa menggigit dalam kondisi stres.
Mereka menyelinap lewat celah pintu atau lubang pembuangan, terutama rumah yang tidak memiliki drainase baik. Ular ini bisa berada di bawah karpet, tirai, atau kasur lembap.
Solusi terbaik adalah rutin menyemprot rumah dengan aroma yang menyengat, serta menjaga sistem drainase tetap bersih dan berfungsi.
Ular Lanang Sapi (Coelognathus radiatus)
Ular ini dinamai demikian karena sering ditemukan di sekitar kandang sapi. Tubuhnya memanjang, warna coklat muda dengan garis-garis hitam di punggung. Tidak berbisa, namun memiliki air liur yang dapat menimbulkan infeksi.
Ular lanang sapi masuk ke rumah saat mencari tikus, terutama di area dapur atau ruang penyimpanan pakan ternak. Mereka tergolong aktif dan cepat bergerak jika terganggu.
Solusinya adalah mengendalikan populasi tikus di rumah, menutup celah di bawah pintu, serta menjaga kebersihan ruangan dan lantai.
Tips Ampuh Mencegah Ular Masuk ke Rumah
Berikut beberapa langkah efektif yang bisa dilakukan untuk mencegah ular menyelinap ke dalam rumah:
- Tutup Celah dan Lubang Potensial Masuknya Ular. Pastikan tidak ada celah di bawah pintu, retakan di dinding, atau lubang saluran air yang terbuka. Ular bisa masuk melalui lubang sekecil 1 cm saja. Gunakan kawat kasa pada ventilasi dan tutup saluran air dengan saringan yang rapat. Bila perlu, gunakan silikon atau semen untuk menutup retakan permanen di lantai atau tembok.
- Bersihkan Tumpukan Barang dan Sampah. Ular suka bersembunyi di tempat gelap dan lembap seperti tumpukan kardus, kayu, atau sampah daun di halaman. Singkirkan barang-barang tak terpakai, rutin sapu dan pel sudut rumah, serta hindari menumpuk perabot bekas di area yang jarang dipantau.
- Kontrol Populasi Tikus dan Hewan Kecil. Ular datang ke rumah salah satunya karena ada makanan seperti tikus, cicak, atau burung kecil. Jaga kebersihan dapur, tutup tempat sampah rapat-rapat, dan periksa plafon atau gudang dari kemungkinan sarang tikus. Mengusir tikus secara tidak langsung akan mengurangi kemungkinan ular ikut masuk.
- Pangkas Tanaman Merambat dan Ranting Pohon. Jika ada pohon atau tanaman menjalar yang menyentuh genteng atau jendela, segera potong. Ular bisa merayap melalui dahan pohon dan masuk ke rumah lewat ventilasi atap atau celah jendela terbuka. Pangkas secara rutin agar tidak menjadi jalur akses ular.
- Gunakan Aroma Alami yang Tidak Disukai Ular. Aroma menyengat dari minyak cengkeh, minyak kayu manis, bawang putih, atau campuran jeruk nipis dan merica dipercaya dapat mengusir ular. Semprotkan campuran ini ke area pintu masuk, bawah tangga, atau sudut rumah yang rawan menjadi tempat bersembunyi.
- Semprotkan Parfum atau Pengharum Ruangan. Selain bahan alami, ular juga tidak menyukai bau parfum yang kuat. Menyemprotkan pengharum ruangan di sekitar jendela, lubang pembuangan, dan tempat gelap dapat membantu mencegah ular datang, apalagi jika dipadukan dengan kebersihan lingkungan.
- Pelihara Kucing sebagai Pendeteksi Dini. Kucing memiliki insting predator yang tajam dan bisa menjadi “alarm alami” jika ada ular di sekitar rumah. Meski tidak semua kucing bisa menangkap ular, namun gerakan waspada mereka bisa menjadi sinyal bahaya bagi pemilik rumah. Kucing juga membantu mengendalikan tikus yang menarik perhatian ular.
FAQ
Q: Apa penyebab ular sering masuk ke rumah?
A: Ular masuk ke rumah karena habitat alaminya terganggu, atau saat mereka mencari tempat yang lembap dan gelap serta makanan seperti tikus.
Q: Apakah semua ular yang masuk rumah berbisa?
A: Tidak. Beberapa ular seperti ular pucuk dan ular kadut tidak berbisa, namun tetap perlu diwaspadai karena bisa menggigit.
Q: Apa aroma yang dibenci oleh ular?
A: Ular tidak menyukai aroma menyengat seperti minyak kayu manis, cengkeh, cuka, dan parfum tertentu.
Q: Apakah garam bisa mengusir ular?
A: Tidak. Garam tidak terbukti efektif mengusir ular, itu hanyalah mitos.
Q: Apa langkah pertama jika menemukan ular di rumah?
A: Jangan panik, jangan coba menangkap sendiri. Segera hubungi petugas pemadam kebakaran atau pawang ular profesional.
