Di industri film India yang gemerlap, kisah cinta seringkali muncul bak kembang api, indah, menyala terang, namun cepat padam. Namun ada satu kisah yang berbeda, kisah cinta yang tidak hanya memikat jutaan penggemar tetapi juga bertahan menghadapi badai sosial, keluarga, hingga tekanan tradisi. Itulah kisah antara Hema Malini, “Dream Girl” Bollywood, dan Dharmendra, aktor karismatik yang menjadi idola layar lebar sejak akhir 60-an.
Hubungan mereka bukan hanya saga percintaan dua bintang besar, namun cerita tentang pilihan sulit, keberanian melawan norma, dan keteguhan dua hati yang saling terikat meskipun dunia menentangnya.
Pertemuan di lokasi syuting berujung kisah cinta di dunia nyata

Kisah mereka berawal dari lokasi syuting pada akhir 60-an, ketika Hema, saat itu baru merintis karier, sering dipasangkan dengan Dharmendra, aktor yang sudah mapan. Chemistry keduanya begitu kuat hingga para sutradara menjadikan mereka duo favorit layar kaca. Film demi film mereka lakoni bersama, dan setiap adegan terasa begitu natural seolah mereka tidak sedang berakting.
Menurut salah satu laporan media, Hema pernah merasakan bahwa Dharmendra memiliki “energi hangat yang membuatnya nyaman,” bahkan ketika ia masih sangat berhati-hati dalam membuka diri. Hema dikenal sebagai wanita yang dijaga ketat oleh keluarganya, terutama ibunya yang selalu mengawasi lingkar pergaulannya. Namun Dharmendra berhasil menembus dinding itu, perlahan namun pasti.
Di sisi lain, Dharmendra pun tak bisa menyembunyikan ketertarikannya. Beberapa sumber menggambarkan bahwa ia seringkali berusaha memperpanjang waktu syuting hanya agar dapat berada di dekat Hema lebih lama. Hubungan yang awalnya profesional mulai berkembang menjadi ikatan emosional yang dalam.
Namun ada satu masalah besar, sebuah rintangan yang tidak bisa mereka abaikan begitu saja.
Tumbuhnya cinta yang penuh kontroversi
Pada saat cinta itu tumbuh, Dharmendra sudah menikah dengan Prakash Kaur dan memiliki empat anak. Fakta ini menjadi batu besar di tengah perjalanan mereka. Hema, seorang wanita yang sangat dijunjung dalam budaya India, menyadari bahwa mencintai seorang pria beristri bukanlah hal yang mudah diterima publik.
Media menggambarkan bagaimana masyarakat kala itu menilai hubungan mereka sebagai “kontroversial,” namun keduanya tetap bertahan. Menurut beberapa laporan, Hema pernah menyampaikan bahwa ia tidak ingin menghancurkan rumah tangga siapa pun, tetapi ia juga tidak bisa menolak perasaan tulus yang tumbuh begitu kuat.
Dharmendra pun berada di posisi yang kompleks. Ia mencintai dua perempuan dalam hidupnya, namun sistem hukum India pada masa itu melarang poligami bagi penganut Hindu. Maka, satu-satunya jalan adalah mengambil langkah yang sangat tidak biasa.
Putuskan masuk Islam demi menikah
Pada 1980, Dharmendra dan Hema Malini mengambil keputusan yang mengejutkan publik: mereka memeluk agama Islam dan kemudian menikah sesuai hukum syariat, karena undang-undang sipil tidak memungkinkan Dharmendra menikah lagi sebagai Hindu. Langkah ini menciptakan gelombang besar di media.
Beberapa laporan menggambarkan bagaimana masyarakat terbelah, ada yang memuji keberanian mereka, namun tidak sedikit yang mengecamnya. Bahkan hingga kini, pernikahan mereka masih sering dibahas sebagai salah satu keputusan paling berani yang diambil selebritas Bollywood.
Meski begitu, bagi Dharmendra dan Hema, pilihan itu sederhana: mereka ingin hidup bersama tanpa melanggar hukum maupun menyakiti siapa pun lebih dari yang sudah terjadi.
Menjalani pernikahan yang tidak konvensional

Setelah menikah, banyak orang mengira Hema akan tinggal bersama keluarga Dharmendra. Namun kenyataannya berbeda. Menurut laporan dari beberapa media terkemuka India, Hema memilih untuk tidak tinggal serumah dengan Dharmendra serta keluarganya. Keputusan itu bukan karena konflik, tetapi lebih sebagai upaya menghormati keluarga pertama sang aktor dan menjaga perasaan semua pihak.
Hema membangun rumahnya sendiri di Mumbai dan tinggal bersama kedua putrinya, Esha Deol dan Ahana Deol. Dharmendra tetap hadir dalam hidup mereka, tetapi dengan cara yang berbeda dari pernikahan konvensional. Ia datang mengunjungi, mendampingi, dan mendukung, tanpa benar-benar berbagi atap sehari-hari.
Dalam sebuah wawancara yang dikutip dalam artikel Times of India, seorang sumber menyebutkan bahwa Hema “tak pernah menuntut lebih dari yang Dharmendra bisa berikan,” dan ia memilih menjalani hidup dengan damai. Ia tahu konsekuensi dari mencintai pria yang memiliki keluarga besar, dan ia menerima kenyataan itu tanpa keluhan.
Hubungan dengan anak-anak Dharmendra dari istri pertama
Salah satu aspek paling menarik dari kisah ini adalah hubungan Hema dengan anak-anak Dharmendra dari pernikahan pertamanya: Sunny Deol, Bobby Deol, dan dua saudara perempuan mereka. Media sering berspekulasi tentang hubungan mereka, namun beberapa laporan terbaru menegaskan bahwa meski tidak dekat seperti keluarga inti, mereka saling menghormati.
Ketika Hema mengalami kecelakaan pada 2015, beberapa sumber menyampaikan bahwa Sunny Deol ikut turun tangan membantu proses administrasi rumah sakit. Tindakan itu dipandang banyak orang sebagai tanda hubungan yang, meski tidak lekat, tetap dipenuhi rasa hormat dan kepedulian.
Menghadapi pandangan publik selama berpuluh tahun
Selama lebih dari lima dekade, kisah Dharmendra dan Hema menjadi bahan pembicaraan media, terutama karena sifat hubungan mereka yang tidak biasa. Masyarakat India, dengan norma keluarga tradisional yang kuat, seringkali melihat hubungan mereka sebagai penyimpangan dari ideal budaya.
Namun waktu membuktikan bahwa apa yang mereka jalani bukan sekadar skandal sementara. Itu adalah kasih sayang yang tumbuh dan bertahan, meski tidak sesuai template yang dianggap “normal.”
Menurut salah satu artikel, Hema pernah menyebut bahwa ia tidak pernah menyesal dengan keputusan hidupnya. Baginya, cinta Dharmendra cukup, meskipun mereka tidak tinggal bersama setiap hari, meskipun masyarakat menilai, meskipun ia harus membesarkan dua putrinya sebagian besar sendirian.
Keteguhan hati seorang dream girl
Apa yang membuat kisah ini begitu dramatis bukan hanya rintangan yang mereka hadapi, tetapi juga cara Hema Malini menjalani hidupnya setelah menikah. Ia tidak pernah bersuara negatif tentang istri pertama Dharmendra, tidak pernah memaksakan peran dalam keluarga besar tersebut, dan tidak pernah menciptakan ketegangan publik.
Ia memilih jalan sunyi: fokus pada anak-anaknya, kariernya, dan perannya sebagai figur publik. Ia menjalani kehidupannya dengan elegan, penuh martabat, ciri khas yang membuatnya disegani hingga kini.
Sementara itu, Dharmendra tetap menjadi bagian penting dalam hidupnya. Meski tidak tinggal bersama, hubungan mereka tetap dekat. Dalam beberapa kesempatan publik, keduanya terlihat saling mendukung, seolah mengingatkan dunia bahwa cinta tidak selalu harus mengikuti pola.
Kisah cinta yang menantang segala batas
Kini, setelah bertahun-tahun, kisah mereka tidak lagi dianggap sebagai kontroversi, melainkan sebagai contoh hubungan yang menemukan caranya sendiri untuk bertahan. Dharmendra yang kini menua, dan Hema yang tetap aktif di dunia politik dan seni, masih menjaga hubungan yang hangat dan saling menghormati.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa keduanya tetap saling mengunjungi dan mendukung satu sama lain. Walau menjalani kehidupan terpisah secara fisik, ikatan emosional mereka tampaknya tidak pernah pudar.
Kisah Hema Malini dan Dharmendra bukanlah dongeng dengan akhir bahagia tradisional. Ini adalah cerita nyata, penuh kompromi, pengorbanan, dan keputusan sulit. Namun justru itulah yang membuatnya begitu menggetarkan.
Mereka tidak mengikuti aturan masyarakat, tetapi mereka juga tidak merusak apa yang telah ada. Mereka memilih jalan tengah yang rumit, namun tetap bertahan di dalamnya selama puluhan tahun.
Dalam dunia yang serba menghakimi, cinta mereka menjadi bukti bahwa tidak semua kisah harus sempurna untuk menjadi indah. Kadang, cinta hanya perlu dua hati yang berani melawan arus, dan dua jiwa yang bersedia menerima konsekuensi dari pilihan mereka.
