Bintang Romeo and Juliet 1968 gugat Rp 7 triliun atas adegan tanpa busana pada Paramount Pictures

foto: imdb.com

Penggemar film romance tentu tidak asing dengan film Romeo and Juliet (1968). Meski terbilang cukup lawas, film ini berhasil menarik banyak minat pecinta film romantis klasik. Belakangan muncul kabar mengejutkan, di mana pemeran utama Leonard Whiting dan Olivia Hussey menggugat Paramount Pictures atas dugaan eksploitasi seksual.

Tak tanggung-tanggung, dua bintang ternama ini meminta USD 500 juta atau sekitar Rp 7,8 triliun lebih kepada Paramount Pictures. Dilansir Keeping Times dari cnbc.com, Leonard Whiting dan Olivia Hussey, mengklaim adegan tanpa busana diambil tanpa sepengetahuan mereka. Padahal sebelumnya sutradara Franco Zeffirelli mengatakan pada keduanya bahwa adegan itu nantinya akan direkayasa.

Saat film itu ditayangkan, Leonard baru berusia 16 tahun dan Olivia menginjak 15 tahun. Hal ini dinilai melanggar aturan dengan membuat adegan tak pantas untuk anak dibawah umur. Keduanya pun mengajukan gugatan di Pengadilan Tinggi Wilayah Los Angeles dengan tuduhan pelecehan seksual dan penipuan.

“Gambar telanjang anak di bawah umur adalah pelanggaran hukum dan tidak boleh dipamerkan. Kala itu, mereka anak-anak muda yang naif di tahun 60-an dan tidak tahu apa yang akan menimpa mereka. Tiba-tiba mereka menjadi terkenal hingga titik yang tidak pernah mereka duga, dan selain itu mereka dilanggar dengan cara yang tidak mereka ketahui,” tutur Solomon Gresen, pengacara Leonard Whiting dan Olivia Hussey.

Franco Zeffirelli (meninggal dunia pada 2019) kala itu mengungkapkan pada dua aktor terbaik film tersebut bahwa tidak ada adegan tanpa busana. Dia mengungkapkan akan merekam adegan tersebut dengan busana khusus berwarna seperti kulit. Namun pada kenyataanya, dua bintang Romeo and Juliet itu dipaksa akting tanpa busana dengan ancaman, jika mereka tidak mau melakukannya maka film tersebut akan gagal.

Kala itu kedua bintang film tersebut hanya menuruti dan percaya pada apa yang dikatakan sang sutradara. Kini mereka buka suara dengan mengatakan bahwa hal itu melanggar undang-undang California dan federal terhadap ketidaksenonohan dan eksploitasi anak-anak.

Solomon Gresen, mengatakan mereka menuntut ganti rugi sebesar USD 100 juta atau 1,5 triliun. Namun mereka merasa berhak mengklaim ganti rugi lebih dari USD 500 juta atau 7,8 triliun untuk menyamai jumlah yang diperoleh film tersebut sejak 1968.

“Paramount terus menampilkan dan mengambil keuntungan dari gambar anak-anak tanpa busana ini,” kata Gresen.

“Mereka pasti lebih tahu. Waktunya harus habis,” pungkasnya.

Romeo and Juliet 1968 ini terbilang cukup sukses sejak awal perilisannya. Bahkan mampu menyabet Academy Awards dalam kategori sinematografi dan desain kostum terbaik, serta mendapatkan nominasi untuk film terbaik.

Hingga saat ini Paramount Pictures belum memberikan tanggapan mengenai kabar tersebut.