Bubar sejak 16 tahun lalu, ini 8 fakta Jatin Lalit duo komposer ikonik Bollywood

foto: planetbollywood.com

Penggemar film Bollywood pasti sudah tidak asing lagi dengan lagu-lagu ikonik seperti Kuch Kuch Hota Hai, Kabhie Khushi Kabhie Gham, Hum Ko Hamise Chura Lo, dan masih banyak lagi. Lagu-lagu tersebut tak hanya dikenal sebagai soundtrack fim-film terkenal India era 90-an, tapi juga karya masterpiece yang berhasil membuat banyak orang mendengarkan karena lirik dan alunan melodi yang luar biasa bagus.

Bahkan hingga hari ini, lagu-lagu tersebut masih didengar banyak orang meski filmnya sudah puluhan tahun berlalu. Kepopularitasan lagu ikonik tersebut tak lepas dari peran serta grup komposer musik paling terkenal Bollywood yakni Jatin Lalit. Jatin Pandit dan Lalit Pandit adalah duo bersaudara yang paling populer di era 90-an. Namun sayangnya, duo musik yang telah menciptakan lagu dengan melodi-melodi indah tersebut sudah tidak lagi bekerja sama sejak 2006.

Baru-baru ini, dalam sebuah wawancara dengan Bollywood Hungama, Jatin Pandit ditanya apakah dia ingin bekerja sama dengan Lalit lagi. Lewat pernyataannya, Jatin mengisyaratkan jika reuni duo Jatin-Lalit bisa saja terwujud jika keinginan untuk bekerja sama lagi datang dari kedua belah pihak, bukan atas keinginannya sendiri.

“Saya sudah mengatakan ini 100 kali. Saya selalu siap. Tapi itu harus terjadi dari kedua belah pihak. Tapi saya sudah berhenti mengatakannya lagi karena saya ditolak berkali-kali. Jadi, saya harus menghormati privasi semua orang,” ungkapnya.

Meski keputusan untuk berpisah sudah lama, namun hingga sekarang banyak yang menyayangkan keputusan tersebut. Terlepas dari itu, fakta Jatin Lalit sebagai duo komposer paling populer dan ikonik tak bisa dikesampingkan. Selain itu, masih ada deretan fakta dari duo komposer ikonik Bollywood yang jarang diketahui. Dilansir Keeping Times dari berbagai sumber pada Rabu (4/1), berikut deretan faktanya.

1. Hubungan mereka dengan keluarga.

foto: ndtv.com

Jatin dan Lalit menerima pendidikan musik terutama dari ayah mereka, Pandit Pratap Narayan. Mereka juga diajari gitar dan piano oleh Laxmikant-Pyarelal, ayah dari Pyarelal Ramprasad Sharma. Mereka memiliki saudara perempuan, yakni aktris Bollywood Sulakshana Pandit dan Vijeta Pandit.

2. Awal terbentuknya grup musik Jatin Lalit.

foto: indianexpress.com

Lalit Pandit waktu itu telah menyelesaikan ujian dewannya dari Panchgani dan kembali ke Bombay. Setelah melihat kesuksesan karier saudara-saudaranya, Lalit kemudian memutuskan untuk memilih berkarier di musik. Dia belajar musik dari ketenaran Pyaralal of Laxmikant Pyarelal. Jatin dan Lalit kemudian memberikan lagunya di beberapa film. Melihat minat saudaranya pada musik semakin besar, keduanya membentuk grup dan mulai bekerja sebagai Jatin Lalit.

3. Membuat debutnya di film.

foto: easterneye.biz

Jatin Lalit memulai debutnya lewat film Yaara Dildara (1991) yang dibintangi oleh Aasif Seikh dan Ruchika Pandey. Dengan film debut tersebut, keduanya lalu menjadi komposer melodi bersama Anand Miland dan Nadeem Shravan. Jatin Lalit sangat terinspirasi oleh komposer RD Burman dan mulai menghadiri semua latihan dan rekaman Panchamda.

4. Muncul di layar film.

foto: bollywoodhungama.com

Pada 1973, Jatin Lalit terlihat muncul di layar film Yaadon ki Baaraat bersama Aamir Khan sebagai artis cilik dalam urutan lagu Nikli Hai Aaj yang dinyanyikan oleh Lata Mangeshkar, Padmini Kolhapure, dan Sushma Shrestha). Duo ini juga terlihat dalam film Jo Jeeta Wahi Sikander (1992) dalam urutan lagu Hum Se Hai Sara Jahan yang dinyanyikan oleh Sadhna Sargam dam Jatin Pandit. Dalam adegan tersebut, Jatin terlihat menyanyikan sebuah lagu bersama seorang gadis, sementara Lalit memainkan gitar bass. Kemudian pada 1992, Jatin Lalit kembali muncul dalam film Khiladi yang dibintangi oleh Akshay Kumar.

5. Terobosan kesuksesan sebagai penyanyi playback.

foto: nexttvc.com

Mansoor Khan terpesona dengan suara duo tersebut, sehingga menawari Jatin Lalit untuk menjadi penyanyi playback di film Jo Jeeta Wohi Sikander (1992) yang dibintangi oleh Aamir Khan dan Ayesha Julkha. Musiknya sangat disukai oleh generasi muda dan dengan lagu tersebut, Jatin Lalit mulai mendapat tawaran dari spanduk-spanduk besar. Di tahun yang sama, mereka menjadi penyanyi playback untuk film Raju Ban Gaya Gentleman (1992) yang dibintangi oleh Shah Rukh Khan, Juhi Chawla, Nana Patekar, dan Amrita Singh.

6. Menjadi komposer musik paling dicari.

foto: spotboye.com

Tak hanya menjadi penyanyi playback, Jatin Lalit juga menjadi komposer lagu. Pada era 90-an, mereka menjadi komposer musik paling dicari, di mana mereka memberikan karyanya di hampir 70 film. Beberapa dari film populer tersebut adalah Ghulam (1998) yang dibintangi Aamir Khan dan Rani Mukherjee dengan lagu Aati kya khandala dan Aankhon se tune ye kya keh diya, Kuch Kuch Hota Hai (1998) yang dibintangi oleh Kajol, Shah Rukh Khan, dan Rani Mukherjee dengan lagu ikoniknya Kuch Kuch Hota Hai, Sarfarosh (1999) yang dibintangi oleh Aamir Khan dan Sonali Bendre dengan lagu Qawwali Zindagi Maut Na Ban Jaye, kemudian film Mohabbatein (2000) dengan lagu Humko Humise Se Chura Lo, Kabhi Khushi Kabhie Gham (2001), Hum Tum (2004), dan Fanaa (2006).

7. Berkali-kali dinominasikan dalam penghargaan.

foto: planetbollywood.com

Jatin Lalit sempat dinominasikan sebanyak 11 kali dalam penghargaan Filmfare. Meskipun film-film mereka mendapat penghargaan dalam berbagai kategori, mereka rupanya kurang beruntung, sehingga tidak pernah memenangkan satu pun piala untuk grup musik mereka. Kemudian, Lalit Pandit sempat diminta oleh Arbaaz Khan untuk membuat lagu di film Dabangg (2010) yang dibintangi oleh Salman Khan dan Sonakshi Sinha. Lagu karyanya berjudul Munni Badnaam Hui yang dinyanyikan oleh Mamta Sharma dan Aishwarya membuat Lalit berhasil memenangkan beberapa penghargaan sebagai penulis lirik.

8. Bubarnya grup musik Jatin Lalit.

foto: spotboye.com

Dalam film Fanaa (2006), Jatin Lalit menyusun tujuh lagu termasuk lagu Chand Sifarish dan Mere haath mein Fanaa yang menjadi lagu hits. Sayangnya, film Fanaa menjadi film terakhir yang dikomposeri oleh grup Jatin Lalit. Kemitraan mereka berantakan karena masalah pribadi. Setelah film tersebut, mereka memutuskan untuk bekerja secara terpisah.

Penulis: Inayah Mauliya