Kesuksesan dari suatu film Bollywood ditentukan banyak hal, salah satunya adalah tanggal perilisan. Tanggal rilis tentu memainkan peranan yang sangat penting, dimana sebuah film dengan artis yang berbakat, musik yang bagus, dan jalan cerita yang menarik, terbukti mampu menjadi faktor pendukung untuk keberhasilan suatu film.
Seorang produser atau sutradara tentunya sudah memiliki kemampuan dalam melihat momen-momen yang tepat untuk merilis suatu film. Momen yang kerap dijadikan momentum tepat adalah di hari-hari besar atau perayaan.
Seperti halnya mendekati perayaan Diwali yang jatuh pada 24 Oktober 2022. Bertepatan dengan momen besar tersebut, sejumlah artis Bollywood telah bersiap dengan filmnya yang akan dirilis. Diantaranya, Ram Setu yang dibintangi Akshay Kumar. Kabarnya film ini akan rilis pada 25 Oktober dan Thank God yang diperankan Ajay Devgn, juga dirilis di waktu yang sama.
Momen seperti ini memang menjadi pertimbangan besar penggiat film untuk menampilkan karya mereka. Harapannya tentu saja agar film tersebut laris dan masuk box-office. Hal ini memang terbukti, karena tidak sedikit film Bollywood yang booming di pasaran usai perilisanya di hari-hari besar perayaan.
Sebut saja, 3 Idiots (2009) yang rilis saat perayaan Natal, Ghajini (2008) yang juga rilis saat Natal, Dabangg (2010) yang rilis saat perayaan Idul Fitri, dan masih banyak lagi film box-office Bollywood yang tanggal perilisannya bertepatan dengan hari perayaan atau saat masa liburan keluarga.
Namun, terlepas dari pengaruh tanggal rilis bersamaan dengan hari perayaan, juga bukan menjadi suatu jaminan film tersebut menjadi box-office. Namun tak semua film mendapatkan keberuntungan yang sama. Ada beberapa film justru tak dilirik meski tanggal perilisannya dianggap tepat. Apa saja? Berikut Keeping Times lansir dari berbagai sumber, Rabu (26/10).
1. Jaan-E-Mann (2006)
Rilis saat perayaan Diwali pada 2006, Jaan-E-Mann menampilkan dua bintang besar, Akshay Kumar dan Salman Khan. Film ini mengisahkan cinta menyedihkan, dimana Suhaan (Salman Khan) dan Piya (Preity Zinta) bercerai. Lalu Piya bertemu dan bertunangan dengan Agastya (Akshay Kumar), namun hal mengejutkan bahwa Agastya sadar jika Piya masih cinta dengan Suhaan bukan dirinya.
Sangat disayangkan perilisan film ini bentrok dengan film yang dibintangi Shah Rukh Khan, Don: The Chase Begins Again, hal itu membuat Jaan E Mann gagal dimana film ini mendapat ulasan negatif dari berbagai kritikus, terutama pada cerita dan skenarionya.
Berbeda dengan Don yang mendapatkan banyak keuntungan kurang lebih Rp 128 miliar dari budget Rp 71,5 miliar, Jaan E Mann hanya mendapatkan keuntungan Rp 11 miliar dari budget Rp 75 miliar.
2. Made In China (2019)
Film ini mengisahkan seorang pengusaha Gujarati yang gagal. Dia akhirnya mengadopsi sistem orang China dalam berdagang. Namun siapa sangka, dia sukses besar.
Film yang dibintangi Rajkummar Rao dan Mouni Roy ini rilis tepat sehari setelah perayaan Diwali namun, hal itu malah membuat film menjadi rugi karena bersamaan dengan perilisan film lain yang berjudul Housefull 4, film yang mendapatkan keuntungan besar nomor 7 pada 2019. Berbeda dengan Made In China yang malah mendapat kerugian Rp 30 miliar.
3. Saawariya (2007)
Rilis pada saat perayaan Diwali 2007 tepatnya 9 November, Saawariya memberikan peluncuran besar untuk Ranbir Kapoor dan Sonam Kapoor. Namun film ini mendapat ulasan buruk oleh para penonton. Selain itu, film ini juga bentrok dengan perilisan film blockbuster Shah Rukh Khan Om Shanti Om, hal itu membuat film ini flop besar dengan kerugian yang cukup tinggi yaitu sebesar Rp 11 miliar.
4. Main Aurr Mrs Khanna (2009)
Main Aurr Mrs Khanna menjadi film Salman Khan berikutnya yang mendapat kerugian. Rilis pada Oktober 2009, film ini mengisahkan cinta tragis yang dialami Salman Khan selepas dia meninggalkan istrinya untuk mendapatkan pekerjaan. Namun ketika kembali justru sang istri akan menikah lagi dengan pria lain.
Walaupun dibintangi artis papan atas, seperti Kareena Kapoor, Salman Khan, dan Sohail Khan film ini juga tak lepas dari kerugian karena bersamaan dengan rilisnya film Blue 2009 dan All The Best 2009. Nominal kerugiannya sangat fantastis yaitu Rp 44 miliar, lebih dari setengah budget produksinya.
5. Blue (2009)
Rilis pada bulan yang sama dengan film Main Aurr Mrs khanna 2009, film ini berisikan para aktor besar seperti Akshay Kumar, Sanjay Dutt dengan biaya pembuatan yang sangat fantastis yaitu sebesar Rp 141 miliar. Namun sangat disayangkan film ini tidak begitu mendapatkan respon positif dimana Blue hanya mendapatkan Rp 120 miliar dari modal yang dikeluarkan. Padahal sebelumnya film ini akan digadang-gadang akan menjadi film yang spektakuler dengan modal pembuatan fantastis.
6. Besharam (2013)
Setelah kesuksesan film Yeh Jawaani Hai Deewani 2013, Ranbir Kapoor disebut sebagai superstar industri Bollywood berikutnya. Dia mengambil langkah besar dengan memainkan peran pada film Besharam yang rilis 2 Oktober 2013, pada hari perayaan besar Gandhi Jayanti.
Namun film ini tidak sesuai dengan harapan sang aktor dimana film Besharam ternyata menjadi film terburuknya yang pernah ada. Meski gencar dalam melakukan promosi, namun tetap saja film ini tidak mendapatkan keuntungan lebih, hanya mendapatkan RP 37,6 miliar dari anggaran sebesar Rp 156 miliar.
7. Once Upon A Time In Mumbaai: Dobara (2013)
Once Upon A Time In Mumbaai yang dibintangi Akshay Kumar dan Imran Khan adalah film yang sangat terkenal dan sangat dihargai. Sekuel yang dibintangi Akshay Kumar dan Imran Khan memiliki harapan yang lebih besar. Film itu pun dirilis pada Hari Kemerdekaan India 2012. Harapannya tentu mendapatkan perhatian dari penonton.
Namun, film tersebut gagal walaupun sudah memakai anggaran yang sangat besar, film ini dirilis setelah film Chennai Express rilis. Namun terkenalnya sebuah film bukan menjadi jaminan jika film mendapatkan untung besar. Kebalikan dari Chennai Express, film ini mendapat respon yang kurang mengenakan dan hanya mampu mendapat keuntungan sebesar Rp 126 miliar dari anggaran awal sebesar sebesar Rp 1,6 triliun.
8. Brothers (2015)
Film yang dimainkan Akshay Kumar dan Sidharth Malhotra Brothers ini dirilis pada periode Hari Kemerdekaan 2015. Perisilan film ini bertujuan untuk mendapatkan penonton sebanyak mungkin namun hal itu urung terjadi malah hanya mendapatkan sedikit penonton. Padahal anggaran pembuatan film ini sangat mahal sebesar Rp 207 miliar dan hanya mendapatkan pendapatan sebesar Rp 56 miliar rupiah saja.
9. Mohenjo Daro (2016)
Setelah kesuksesan Jodhaa Akbar, Hrithik Roshan dan sutradara Ashutosh Gowariker berjanji untuk membuat film yang lebih besar dan lebih baik. Mohenjo Daro dibuat dalam skala besar dan membutuhkan waktu dua tahun untuk menyelesaikannya.
Hrithik tidak mengambil job film lainnya, dia fokus dalam penggarapan Mohenjo Daro. Namun, semua kerja keras itu sia-sia karena kontennya ditolak mentah-mentah penonton. Dari segi finansial film ini mendapatkan kerugiannya walaupun tidak begitu banyak yaitu sebesar Rp 13 miliar dari anggarannya sebesar RP 216 miliar.
10. Action Replay (2010)
Lagi-lagi film yang rilis saat perayaan mengalami kerugian yang begitu banyak, salah satunya Action Replay yang dimainkan Akshay Kumar, Aishwarya Rai, Aditya Roy, Om Puri dan masih banyak lagi.
Sayang film ini bentrok dengan film Golmaal 3 saat melakukan perilisan pada 5 November 2010 tepat saat perayaan Dewali. Hal itu membuat Action Replay terseok-seok dengan hanya mendapatkan kerugian Rp 226 miliar dari anggaran fantastis yang digelontorkan yaitu Rp 1,1 triliun. Berbeda dengan lawannya Golmaal 3 yang mendapatkan keuntungan Rp 243 miliar dari anggarannya yang hanya Rp 75 miliar.
Penulis: Inayah Mauliya