Cicak atau cecak adalah hewan bertulang belakang reptil yang biasa merayap di dinding atau tembok. Cicak berwarna abu-abu, akan tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman. Cicak biasanya berukuran sekitar 10 centimeter. Hewan ini dapat ditemukan di semua benua, kecuali Antarktika. Cicak bersama dengan tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam suku Gekkonidae.
Cicak memiliki beberapa ciri-ciri khusus, antara lain:
- Cicak dapat memutuskan ekornya atau autotomi, untuk melindungi diri dari musuhnya. Ekor yang putus akan tumbuh kembali, tetapi tidak sempurna seperti semula.
- Cicak memiliki telapak kaki yang lengket, karena adanya cairan khusus yang dihasilkan oleh kelenjar di ujung jari-jarinya. Cairan ini membantu cicak menempel pada permukaan yang licin atau vertikal.
- Cicak memiliki mata yang sensitif terhadap cahaya, karena adanya selaput pelindung yang disebut membran niktitan. Selaput ini dapat bergerak secara horizontal untuk membersihkan dan melembapkan mata cicak.
Cicak memiliki beberapa jenis yang berbeda berdasarkan habitat dan ciri fisiknya, antara lain:
- Cicak tembok (Cosymbotus platyurus), yang kerap ditemui di tembok-tembok rumah dan sela-sela atap. Cicak ini bertubuh pipih lebar, berekor lebar dengan jumbai-jumbai halus di tepinya. Cicak ini bersuara “cek, cek, cek” halus.
- Cicak kayu (Hemidactylus frenatus), yang bertubuh lebih kurus. Ekornya bulat, dengan deret tonjolan kulit serupa duri, yang memanjang dari pangkal ke ujung ekor. Cicak kayu lebih menyukai tinggal di pohon-pohon di halaman rumah, atau di bagian rumah yang berkayu seperti di atap. Cicak ini bersuara “cak, cak, cak” keras, yang dapat terdengar dari kejauhan.
- Cicak gula (Gehyra mutilata), bertubuh lebih kecil, dengan kepala membulat dan warna kulit transparan serupa daging. Cicak ini kerap ditemui di sekitar dapur, kamar mandi dan lemari makan, mencari butir-butir nasi atau gula yang menjadi kesukaannya. Sering pula ditemukan tenggelam di gelas berisi minuman manis seperti kopi, susu atau teh.
- Cicak batu (Cyrtodactylus marmoratus), bertubuh lebih besar, dengan banyak bintil besar pada tubuhnya, terutama ekor. Cicak batu disebut juga dengan tokek. Cicak batu dapat ditemui di bebatuan, pepohonan, maupun dinding dalam rumah.
- Cicak biasa memakan serangga dan terutama nyamuk. Cicak juga memiliki peran penting dalam rantai makanan, sebagai mangsa bagi hewan-hewan lain seperti ular, burung, atau kucing.
Jika berbicara soal cicak, tentu kamu akan merasa risih bukan jika melihatnya merayap di dinding rumah, terutama bagian dapur? Yap, jika kamu menemui cicak di dinding dapur atau bagian ruangan lainnya, lebih baik segera diusir. Pasalnya, cicak memberikan dampak buruk terhadap kesehatan. Berikut ini beberapa dampak kesehatan yang serius yang disebabkan cicak, seperti dilansir Keeping Times, Sabtu (16/12).
- Cicak membawa bakteri seperti Salmonella dan E. coli yang dapat menyebabkan keracunan makanan, gangguan pencernaan, kram perut, dan demam. Bakteri ini terdapat pada usus, mulut, dan kotoran cicak, yang bisa terkontaminasi dengan makanan atau minuman manusia.
- Air liur cicak juga mengandung bakteri E. coli, yang bisa menyebabkan infeksi pada paru-paru jika terhirup oleh manusia. Infeksi paru-paru bisa menimbulkan gejala seperti batuk, sesak napas, nyeri dada, dan demam.
- Kotoran cicak bisa menjadi sumber alergen dan iritan yang bisa memicu reaksi alergi atau asma pada manusia. Reaksi alergi bisa berupa gatal-gatal, ruam, mata merah, hidung tersumbat, atau bersin. Asma bisa berupa sesak napas, batuk, mengi, atau dada terasa berat.
Untuk menghindari bahaya cicak, sebaiknya menjaga kebersihan rumah, terutama dapur, kamar mandi, dan tempat makan. Selain itu, bisa juga menggunakan cara alami atau kimia untuk mengusir atau membunuh cicak, seperti menggunakan kapur barus, cuka, lada, atau insektisida. Jika terjadi gejala keracunan, infeksi, alergi, atau asma akibat cicak, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penulis: Nera