Cahaya biru atau blue light semakin menjadi perhatian di era digital ini. Dulu, cahaya ini hanya berasal dari sinar matahari, namun sekarang blue light sudah ada di sekitar kita melalui gadget seperti smartphone, tablet, dan komputer. Paparan blue light yang meningkat ini berdampak buruk, terutama bagi kesehatan mata. Walaupun blue light memiliki manfaat, paparan berlebih terutama pada malam hari bisa membawa dampak negatif yang sering tidak disadari.
Untuk melindungi mata dari efek negatif cahaya biru, beberapa langkah pencegahan bisa diambil. Dalam artikel ini, Keeping Times akan membahas dampak blue light pada kesehatan mata dan cara-cara untuk mencegahnya. Dengan informasi ini, Anda dapat lebih waspada dan mengurangi dampak paparan blue light pada mata Anda.
Gelombang Blue Light
Cahaya tampak merupakan energi yang menjadi bagian dari spektrum elektromagnetik. Gelombang radio, gelombang mikro, sinar-X, dan jenis cahaya lainnya juga termasuk dalam spektrum elektromagnetik, tetapi cahaya tampak adalah satu-satunya yang dapat dilihat oleh mata manusia. Panjang gelombang cahaya tampak berkisar antara 400 hingga 700 nanometer. Cahaya biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dan energi lebih tinggi dibandingkan warna lainnya, dengan panjang gelombang antara 415 dan 455 nanometer. Mayoritas cahaya dari perangkat LED seperti ponsel pintar, TV, dan tablet memiliki panjang gelombang antara 400 dan 490 nanometer.
Dampak Blue Light bagi Kesehatan Mata
Degenerasi Makula
Degenerasi makula adalah kondisi di mana bagian tengah retina (makula) mengalami kerusakan. Retina adalah lapisan tipis jaringan di belakang mata yang peka terhadap cahaya dan bertanggung jawab untuk penglihatan sentral yang tajam.
Paparan blue light yang berlebihan dapat mempercepat kerusakan sel-sel fotoreseptor di makula. Hal ini dapat menyebabkan penglihatan kabur atau hilangnya penglihatan sentral, yang pada akhirnya dapat berujung pada kebutaan dalam beberapa kasus.
Glaukoma
Glaukoma adalah kondisi di mana tekanan dalam bola mata meningkat, merusak saraf optik yang menghubungkan mata ke otak.
Blue light dapat meningkatkan risiko terjadinya glaukoma dengan merusak sel-sel ganglion retina dan memperburuk kondisi tekanan intraokular. Jika tidak ditangani, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan permanen.
Degeneratif Retina
Degenerasi retina adalah kondisi di mana lapisan retina mengalami kerusakan progresif. Blue light dapat menyebabkan degenerasi retina dengan merusak sel-sel fotoreseptor. Ini dapat menyebabkan penglihatan kabur, hilangnya penglihatan perifer, dan dalam kasus yang parah, kebutaan.
Gangguan Tidur
Melatonin adalah hormon yang mengatur siklus tidur-bangun kita. Paparan blue light di malam hari dapat mengganggu produksi melatonin, membuat kita sulit tidur atau mengalami tidur yang kurang nyenyak. Gangguan tidur ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, termasuk penurunan konsentrasi, peningkatan stres, dan masalah metabolisme.
Kelelahan Mata
Kelelahan mata atau eye strain terjadi ketika mata harus bekerja lebih keras dari biasanya. Karena blue light memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dan lebih mudah tersebar, mata harus bekerja lebih keras untuk memfokuskan gambar, yang menyebabkan kelelahan mata. Ini dapat menyebabkan sakit kepala, mata kering, iritasi mata, dan penurunan kinerja visual.
Penglihatan Kabur dan Berbayang
Penglihatan kabur dan berbayang adalah kondisi di mana penglihatan menjadi tidak jelas dan objek tampak berbayang. Paparan blue light yang berlebihan dapat mengganggu kemampuan mata untuk fokus, menyebabkan penglihatan kabur dan berbayang. Ini juga bisa disertai dengan rasa sakit pada mata saat melihat cahaya terang.
Mata Terasa Kering
Mata kering terjadi ketika mata tidak memproduksi cukup air mata atau air mata cepat menguap. Blue light dapat memperburuk kondisi mata kering dengan mengurangi frekuensi berkedip saat menatap layar, menyebabkan mata terasa kering, gatal, dan kemerahan pada kulit di sekitar mata.
Kerusakan RPE dan Fotoreseptor
RPE (Retinal Pigment Epithelium) adalah lapisan sel di retina yang membantu menjaga kesehatan fotoreseptor. Blue light dapat merusak sel-sel RPE dan fotoreseptor, yang berkontribusi pada penyakit seperti Age-Related Macular Degeneration (AMD). AMD adalah kondisi di mana makula mengalami kerusakan progresif, menyebabkan hilangnya penglihatan sentral.
Cara Mencegah Dampak Blue Light
1. Kurangi Waktu Layar
- Istirahatkan mata setiap 20 menit dengan melihat objek jauh selama 20 detik.
- Batasi penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur.
2. Gunakan Pelindung Layar dan Kacamata Anti-Blue Light
- Pasang pelindung layar anti-blue light pada perangkat elektronik.
- Gunakan kacamata anti-blue light, terutama saat bekerja di depan layar.
3. Aktifkan Mode Malam atau Filter Cahaya Biru
- Aktifkan mode malam atau filter blue light di perangkat Anda, terutama di malam hari.
- Sesuaikan kecerahan layar agar tidak terlalu terang.
4. Gunakan Pencahayaan yang Baik
- Gunakan pencahayaan yang cukup terang saat bekerja di depan layar.
- Hindari pencahayaan yang terlalu terang atau redup.
5. Lakukan Pemeriksaan Mata Secara Rutin
- Jadwalkan pemeriksaan mata setidaknya sekali setahun.
- Konsultasikan dengan dokter mata jika mengalami gejala masalah mata.
6. Gunakan Aplikasi atau Software Pengurang Blue Light
- Instal aplikasi seperti f.lux atau Night Shift.
- Sesuaikan pengaturan aplikasi tersebut sesuai kebutuhan.
7. Jaga Jarak Aman dari Layar
- Jaga jarak 50-70 cm dari layar komputer.
- Gunakan penyangga untuk tablet atau smartphone.
8. Atur Posisi Layar
- Atur layar sejajar dengan mata.
- Gunakan penyangga layar atau kursi yang bisa disesuaikan.