Baru-baru ini publik dihebohkan dengan kabar mengenai seorang wanita meninggal usai operasi cabut gigi bungsu. Wanita bernama Nira Pranita Asih (31) warga Jalan Raya Solo-Ngawi KM 27 RT 02 RW 04 Gendingan Kidul, Widodaren, Kabupaten Ngawi ini menjadi viral usai sang suami Davin Ahmad Sofyan mengunggah kabar duka tersebut melalui akun TikTok pribadinya, @davin_a.s07 pada Sabtu (4/5). Sontak saja unggahan tersebut pun dibanjiri rasa penasaran publik mengenai kronologi sebenarnya.
Menurut beberapa sumber, Davin menceritakan awalnya sang istri mengeluhkan pusing. Mendiang Nira Pranita Asih pun menduga pusing tersebut berasal dari gigi bungsunya yang memang terasa nyeri. Nira akhirnya memutuskan ke klinik dokter gigi umum untuk melakukan pemeriksaan. Setelah konsultasi dokter menyarankan agar gigi bungsu Nira dicabut. Davin pun mengantar istrinya untuk rontgen panoramic sesuai instruksi dokter.
Usai menyelesaikan semuanya, Davin dan Nira kembali ke klinik dengan membawa hasil rontgen panoramic. Operasi cabut gigi bungsu Nira pun dilakukan.
Namun usai menjalani operasi pencabutan gigi, Nira mengalami bengkak dibagian gigi bungsu yang dicabut. Saat ingin memeriksakan keadaannya, ternyata klinik tersebut tutup. Nira pun memutuskan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri.
Dari hari ke hari kondisinya semakin memburuk. Pihak keluarga pun membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Dari pemeriksaan, diketahui bahwa Nira mengalami infeksi di jalur pernapasan dan rongga tenggorokan. Setelah mendapatkan perawatan insentif di rumah sakit, Nira menghembuskan napas terakhirnya.
Kisah ini tentu saja menyita perhatian, banyak dugaan-dugaan yang muncul. Mulai dari menyalahkan dokter di klinik gigi tersebut, dan persoalan lainnya. Namun tak sedikit pula yang penasaran mengenai penanganan terhadap gigi bungsu, pasalnya kondisi ini dialami oleh hampir semua orang.
Lalu seperti apa sih tanda-tanda gigi bungsu tumbuh bermasalah dan harus dicabut?
foto: freepik.com
Menjawab pertanyaan tersebut, keepingtimes.id telah mengumpulkan beberapa informasi dari berbagai sumber. Berikut ulasan lengkapnya.
Gigi bungsu, juga dikenal sebagai gigi geraham ketiga, adalah gigi yang tumbuh terakhir pada manusia. Biasanya, gigi bungsu muncul di akhir usia remaja atau awal 20-an.
Gigi bungsu terletak di rahang paling belakang. Pada setiap sisi rahang, terdapat dua gigi bungsu, sehingga totalnya ada empat gigi bungsu. Gigi ini dinamai “bungsu” karena merupakan gigi terakhir yang tumbuh pada manusia.
Meskipun sebagian orang mengalami pertumbuhan gigi bungsu yang normal, tidak jarang pula gigi ini mengalami impaksi – terjadi ketika gigi bungsu tidak mendapatkan cukup ruang untuk tumbuh dan keluar dari gusi. Akibatnya, gigi bungsu bisa tumbuh dalam posisi yang salah, miring, atau bahkan terpendam di dalam tulang rahang.
Tumbuhnya gigi bungsu umumnya tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, ketika gigi bungsu mengalami impaksi, beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:
- Sakit gigi dan gusi: Gigi bungsu yang terimpaksi dapat menyebabkan rasa sakit.
- Bengkak: Gusi di sekitar gigi bungsu bisa membengkak.
- Kesulitan membuka mulut: Impaksi gigi bungsu dapat membuat sulit membuka mulut dan mengunyah makanan.
- Infeksi: Gigi bungsu yang terimpaksi berisiko mengalami infeksi gusi.
Pengobatan dan Pertimbangan Mencabut
Tidak semua gigi bungsu perlu dicabut. Jika gigi bungsu tumbuh normal dan tidak menimbulkan masalah, dokter gigi mungkin hanya akan memantau kondisinya secara rutin. Namun, jika gigi bungsu mengalami impaksi atau masalah lain, mencabutnya bisa menjadi solusi. Beberapa kondisi yang memerlukan pencabutan gigi bungsu antara lain:
- Impaksi: Gigi bungsu yang terimpaksi perlu dicabut untuk menghindari rasa sakit dan komplikasi lebih lanjut.
- Kerusakan: Jika gigi bungsu mengalami kerusakan atau infeksi, pencabutan bisa menjadi pilihan.
- Kista atau abses: Kondisi ini juga memerlukan penanganan segera.
Tips konsultasi ke dokter gigi yang benar
Ketika kamu mengalami masalah dengan gigi bungsu dan hendak berkonsultasi dengan dokter gigi, ada beberapa tips yang dapat membantu kamu mendapatkan hasil konsultasi yang optimal:
1. Persiapan Sebelum Konsultasi
Sebelum ke dokter gigi, siapkan catatan mengenai gejala yang kamu alami, termasuk kapan gejala mulai muncul dan seberapa sering kamu merasakan sakit atau ketidaknyamanan. Juga, catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin kamu tanyakan kepada dokter gigi. Ini akan membantu mendapatkan informasi yang lengkap dan tidak lupa detail penting selama konsultasi.
2. Selama Konsultasi
Saat konsultasi, jujurlah tentang gejala yang kamu rasakan dan riwayat kesehatan kamu. Jangan ragu untuk bertanya atau meminta penjelasan tentang prosedur yang mungkin akan dilakukan, termasuk pencabutan gigi bungsu jika diperlukan. Pastikan kamu memahami instruksi pascaoperasi yang diberikan oleh dokter gigi untuk pemulihan yang cepat dan efektif.
3. Setelah Konsultasi
Setelah konsultasi, ikuti semua instruksi yang diberikan oleh dokter gigi, termasuk penggunaan obat-obatan, perawatan di rumah, dan jadwal kontrol selanjutnya. Jika kamu diberi resep obat, pastikan kamu mengerti cara penggunaannya dan efek samping apa yang mungkin terjadi.
Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, setidaknya sekali setiap 6 bulan, terutama jika kamu berada dalam periode usia di mana gigi bungsu akan tumbuh.