LV, Prada, Chanel, Gucci merupakan beberapa brand-brand paling ternama dengan harga fantastis. Para pecinta fashion kelas atas rela mengeluarkan isi dompetnya hingga ratusan juta, jika ada barang baru yang diluncurkan oleh beberapa brand tersebut. Bukan tanpa alasan tentunya, mereka ingin mempertahankan gengsi atau memang sudah terlanjur jatuh cinta dengan produk-produk mewah tersebut.
Mereka yang kerap menggunakan barang-barang dengan brand ternama tentunya sudah bisa membedakan mana yang asli dan palsu. Ketelitian mereka dalam melihat setiap jenis produk ini memang cukup baik agar tidak mudah tertipu.
Bagi kamu yang kerap menggunakan barang-barang branded dari keluaran brand ternama, apakah sudah tahu bagaimana akhirnya brand-brand ini digilai kalangan atas? Bahkan menjadi brand fashion yang memiliki pengaruh besar di dunia.
Berikut Keeping Times rangkum kisah di balik brand fashion ternama, Kamis (16/9).
1. Louis Vuitton
Nama Louis Vuitton diambil dari pemilik sekaligus pendiri merek yang terkenal dengan lambang LV ini. Pria kelahiran 4 Agustus 1821 ini awalnya bukan seorang desainer fashion melainkan seorang pembuat boks kayu.
Namun saat Napoleon Bonaparte III ditahbiskan sebagai Kaisar di Perancis, Vuitton Vuitton mendapatkan kesempatan berharga. Istri Napoleon yang mengetahui bakat Vuitton dalam membuat boks kayu terbaik, kemudian meminta pria itu untuk membuat boks kayu pakaian pribadi keluarga Napoleon.
Tidak hanya sampai di situ, istri Napoleon selalu memperkenalkan Louis Vuitton kepada seluruh kolega keluarganya yang hampir semua berasal dari royal family.
Setelah berhenti bekerja pada keluarga Kaisar Napoleon III, Vuitton bersama sang istri Clemence Emilie Parriaux mulai membuka usahanya sendiri. Dari sini lah, usaha dengan monogram LV yang terdiri dari jam tangan, pakaian, sepatu, aksesoris, mulai diciptakan. Kenalan Vuitton yang memang orang-orang kaya membuat brand ini dibuat bernilai tinggi.
2. Marc Jacobs
Kisah sedih ternyata dimiliki oleh pemilik brand Marc Jacobs. Pria ini menjadi anak broken home. Ayahnya telah meninggalkan Mack sewaktu kecil, ditambah harus mengalami pernikahan ibunya yang relatif cepat dengan 3 Ayah tiri.
Akibat hal itu dia mengalami gangguan psikis. Beruntung Nenek Marc mau mengurusnya dan merekapun pindah ke New York.
Bakat seni Marc berkembang muncul dan diasah di kota ini. Sang nenek menyekolahkan dirinya di sebuah sekolah seni bernama Parson School of Design. Di akhir masa studinya, Marc banyak memenangkan penghargaan atas seni desain yang dikuasainya.
3. Gucci
Pendiri rumah produksi Gucci, Guccio Gucci lahir di Florence pada 1881. Dia berasal dari kalangan tidak mampu yang menyebabkannya harus banting tulang menghidupi dirinya sendiri.
Tak ada masa remaja penuh keceriaan, yang dia tahu hanyalah bekerja. Pada 1897, Guccio bekerja di Hotel Savoy, London. Selama bekerja Guccio selalu memperhatikan, jika tamu yang datang selalu menggunakan tas-tas kulit yang sangat bagus.
Guccio yang tertarik kemudian menggambarkan bentuk tas-tas mewah tersebut. Hingga suatu waktu, Guccio memutuskan untuk berhenti bekerja dan kembali ke Florence.
Di Florence dia memulai kariernya dengan membangun rumah produksi kecil-kecilan. Rumah produksi itu membuat tas dan kantung bawaan yang sering dipakai oleh bangsawan untuk berpergian menggunakan kuda.
Tas-tas itu dibeli bangsawan dan mereka gunakan untuk bepergian ke negara lain. Hal ini membuat para bangsawan lain ingin membeli tas rancangan Guccio juga. Berita dari mulut ke mulut membuat Guccio terkenal.
Nama Gucci semakin terkenal setelah dia membuat koper pada tahun 1936, Dari sinilah, seluruh produk Gucci terkenal sampai ke seluruh dunia.
4. Armani
Terbentuknya brand Armani juga memiliki kisah unik, Giorgio Armani, bukanlah orang yang ahli dalam bidang fashion. Dia merupakan lulusan dari fakultas ilmu kesehatan, Universitas Piacenza.
Namun karena dirinya mengagumi akan glamour-nya Hollywood, rasa seninya pun timbul. Selepas pelatihan militer yang Giorgio pindah ke Milan untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang desainer handal.
Awalnya dia bekerja di sebuah mall ternama di Le Rinascente, Milan. Dia kemudian bertemu dengan seorang designer, Nino Cerutti dan memutuskan untuk bergabung dengan Nino.
Setelah beberapa lama bergabung dengan Nino, Armani bersama rekannya, Galeotti mulai meniti karier bersama di perusahaan lainnya. Hingga pada 1975 terbentuklah brand Giorgio Armani
5. Chanel
Gabrielle Bonheur Chanel merupakan wanita Perancis yang masa kecilnya dihabiskan di panti asuhan. Namun di sini jugalah kemampuannya diasah. Gabrielle Bonheur Chanel belajar bagaimana membuat baju-baju bagus yang dia desain sendiri.
Sebelum terjun ke dunia fashion, Channel harus bekerja menjadi seorang penyanyi dengan nama panggung Coco Chanel. Nama ini jugalah yang membuat masyarakat, khususnya para konglomerasi di seluruh dunia tahu akan karya sophisticated-nya.
Kemampuan yang dimilikinya, kemudian diterapkan sehingga menghasilkan produk-produk ternama Chanel. Dia pun menjual baju-baju rancangannya.
Setelah baju-baju rancangan Chanel semakin terkenal di kalangan wanita bangsawan, dia akhirnya mencoba untuk membuat parfum yang disukai oleh para pembelinya.