Mitos muncul tentunya dipengaruhi nilai budaya yang dianut oleh masyarakatnya. Kemudian mitos ini diwarisi dari generasi ke generasi sebagai bagian dari tradisi dan kepercayaan. Mitos juga bisa mengandung nilai spiritual yang tinggi dan dianggap sebagai perintah atau larangan dari Tuhan atau makhluk gaib.
Beberapa sumber juga menyebutkan mitos bisa muncul karena otak manusia selalu mencari alasan di balik suatu peristiwa. Ketika tidak mendapat alasan yang jelas, manusia cenderung membuat penjelasan aneh lainnya agar tidak merasa penasaran. Mitos juga bisa menjadi cara untuk mengatasi ketakutan atau ketidakpastian yang dihadapi manusia.
Bebicara soal mitos, apakah kamu pernah mendengar mitos mengenai makan di depan pintu membawa sial? Sebagai masyarakat Indonesia, terutama di Jawa, mitos ini sudah sangat femiliar dan pastinya banyak yang mempercayainya.
Berikut ini Keeping Times akan mencoba mengulas mengenai mitos makan di depan rumah. Apakah benar membawa sial? Ini penjelasan lengkapnya seperti dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (17/2).
Mitos makan di depan rumah adalah salah satu kepercayaan tradisional yang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat Jawa. Mitos ini menyatakan bahwa seseorang yang makan di depan rumah akan mendapat kesialan, seperti kesulitan mendapatkan jodoh, rezeki, atau kebahagiaan.
foto: freepik.com
Selain mitos makan di depan rumah, ada beberapa mitos lain yang berkaitan dengan makan, yaitu:
1. Mitos makan di depan pintu
Mitos ini menyatakan bahwa seseorang yang makan di depan pintu akan mendapat kesialan, seperti kesulitan mendapatkan jodoh, rezeki, atau kebahagiaan123. Mitos ini berasal dari ajaran etika dan sopan santun Jawa yang melarang seseorang menghalangi pintu masuk rumah, terutama saat ada tamu yang datang.
2. Mitos makan di sudut meja
Mitos ini menyatakan bahwa seseorang yang makan di sudut meja akan memburuk hubungan dengan mertuanya atau kesulitan mendapatkan pekerjaan. Mitos ini berasal dari kepercayaan bahwa sudut meja adalah tempat yang tidak nyaman dan berbahaya, karena bisa membuat piring dan gelas jatuh atau menyakiti orang yang duduk di situ.
3. Mitos makan dengan suara
Mitos ini menyatakan bahwa seseorang yang makan dengan suara kunyahan yang nyaring akan membawa sial, seperti dibenci atau dihujat oleh orang lain. Mitos ini berasal dari kebiasaan masyarakat Indonesia yang menganggap makan dengan suara adalah perilaku yang tidak sopan dan mengganggu orang lain.
Munculnya mitos makan di depan rumah bikin sial, tentu dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya berasal dari ajaran etika dan sopan santun Jawa yang melarang seseorang menghalangi pintu masuk rumah, terutama saat ada tamu yang datang. Berikut beberapa faktor lainnya yang mungkin menjadi pengaruh besar terhadap munculnya mitos tersebut.
foto: freepik.com
- Mitos ini berkaitan dengan adat dan tata krama yang berlaku di masyarakat Jawa, di mana makanan seharusnya disantap di dalam rumah atau di tempat yang lebih bersifat pribadi. Makan di depan rumah dianggap kurang menghormati diri sendiri dan tetangga.
- Mitos ini juga berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat Jawa di masa lalu, di mana makanan adalah barang yang langka dan berharga. Jika seseorang makan di depan rumah, maka akan menimbulkan rasa iri atau dengki dari orang-orang yang melihatnya.
- Mitos ini juga merupakan bagian dari etika Jawa di mana larangannya melambangkan sebuah ajaran yang bersifat mendidik dengan cara menakut-nakuti seseorang. Sebagaimana diketahui, zaman dulu belum ada sekolah atau akses ilmu parenting bagi orang tua. Jadi, orang tua mendidik anak-anaknya dengan cara ‘menakut-nakuti’ mereka. Melalui metode ini, secara tidak langsung orang tua mengajarkan etika dan sopan santun.
Penulis: Nera