Selama puluhan tahun, masyarakat terbiasa membedakan kepribadian manusia dalam dua kelompok utama: introvert dan ekstrovert. Bahkan sebagian orang dianggap berada di antara keduanya, dan disebut sebagai ambivert. Namun, pembagian klasik ini kini mulai ditantang oleh penemuan ilmiah terbaru.
Seorang psikiater asal Amerika Serikat, Dr. Rami Kaminski, memperkenalkan istilah baru yang disebut sebagai otrovert. Istilah ini hadir dari pengalamannya sendiri serta pengamatan terhadap pasien-pasiennya, dan semakin relevan dengan banyak individu yang merasa tak cocok masuk ke dalam kategori kepribadian yang sudah ada.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan otrovert? Apakah ini hanya sekadar istilah baru yang terdengar keren, atau benar-benar mewakili realitas psikologis yang selama ini belum teridentifikasi? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang asal-usul, ciri khas, perbedaan dengan kepribadian lain, hingga tokoh-tokoh terkenal yang diduga memiliki kepribadian otrovert.
Asal-Usul Istilah Otrovert
Konsep otrovert pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rami Kaminski, seorang psikiater Amerika yang merasa bahwa dirinya tidak cocok disebut introvert maupun ekstrovert. Berawal dari sebuah lelucon internal dalam timnya, istilah ini lambat laun berkembang menjadi hipotesis yang serius berdasarkan pengamatan nyata terhadap diri dan pasiennya.
Kata “otrovert” berasal dari bahasa Spanyol otro yang berarti “yang lain” dan akhiran -vert dari istilah psikologi populer seperti introvert atau ekstrovert. Kombinasi ini mencerminkan seseorang yang memiliki arah emosi dan energi sosial yang berbeda dari norma umum. Ia adalah ‘yang lain’, berada di luar spektrum kepribadian yang sudah ada.
Kaminski menjelaskan bahwa otrovert adalah seseorang yang merasa tidak memiliki keterikatan sosial yang kuat terhadap kelompok apa pun, meskipun ia tetap ramah dan memiliki kemampuan menjalin hubungan personal yang mendalam. Mereka tidak mengalami kesulitan berbicara dengan orang lain, namun lebih suka koneksi individu daripada berada dalam dinamika kelompok besar.
Menariknya, Kaminski mengaku telah menunjukkan sifat otrovert sejak kecil. Ketika teman-teman sebayanya mengikuti kegiatan kelompok seperti pramuka, ia justru merasa tidak terhubung secara emosional, meskipun tidak menunjukkan sikap menolak atau anti-sosial. Hal ini menjadi dasar pemahaman awal terhadap pola kepribadian baru tersebut.
Apa Saja Ciri-Ciri Utama Otrovert?
Secara umum, otrovert memiliki kemampuan sosial yang baik, bahkan bisa terlihat seperti seorang ekstrovert dalam situasi tertentu. Namun, yang membedakan adalah ketidaknyamanan mereka terhadap identitas kolektif, norma kelompok, atau tradisi sosial yang mengikat. Mereka lebih suka menjadi pengamat ketimbang menjadi pusat perhatian.
Otrovert dikenal sebagai individu yang mandiri secara emosional. Mereka tidak bergantung pada validasi eksternal atau penerimaan kelompok. Bagi otrovert, yang lebih penting adalah koneksi autentik dengan individu, bukan keterlibatan dalam kelompok besar. Mereka tidak tertarik dengan dinamika sosial yang bersifat permukaan.
Kepribadian ini juga cenderung tahan terhadap “fenomena Bluetooth”—istilah Kaminski untuk menggambarkan kecenderungan orang-orang dalam menyesuaikan emosi mereka terhadap kelompok atau pasangan sosialnya. Otrovert lebih memilih mempertahankan emosi dan pikiran mereka sendiri, bahkan ketika berbeda dari mayoritas.
Mereka bukanlah antisosial atau penyendiri. Justru otrovert sering kali sangat ramah, tetapi tetap memilih untuk menjaga jarak dari struktur kelompok. Dalam pesta, misalnya, mereka cenderung berbicara intens dengan satu orang di sudut ruangan daripada berpindah dari satu kelompok ke kelompok lain seperti social butterfly.
Otrovert vs Introvert dan Ekstrovert: Apa Bedanya?
Perbedaan utama otrovert dengan introvert dan ekstrovert terletak pada sumber energi sosial dan cara mereka memandang identitas sosial. Ekstrovert merasa hidup ketika berada di tengah keramaian, sementara introvert justru perlu waktu sendiri untuk mengisi ulang energi. Otrovert, di sisi lain, berada di luar spektrum tersebut.
Otrovert tidak memperoleh energi dari keramaian, tapi mereka juga tidak “terkuras” seperti introvert. Mereka bisa berada di lingkungan sosial tanpa merasa terancam atau lelah, namun tidak merasa terhubung secara emosional dengan suasana tersebut. Mereka hadir secara fisik, namun tidak ikut larut secara psikologis.
Ambivert memang dikenal memiliki keseimbangan antara dua kutub kepribadian. Namun, otrovert berbeda karena mereka tidak fleksibel berpindah dari satu mode ke mode lain. Sebaliknya, mereka konsisten dalam mempertahankan jarak dari kelompok dan lebih suka hubungan pribadi yang mendalam dan selektif.
Dengan demikian, otrovert bukanlah gabungan pasif dari dua ekstrem, melainkan tipe kepribadian aktif yang memiliki pola sosial unik. Mereka bisa disebut sebagai “penyendiri yang sosial”, karena mereka bisa berinteraksi dengan baik, tapi menolak keterikatan kelompok yang mendalam.
Tokoh Terkenal yang Dianggap Otrovert
Dr. Kaminski menyebut bahwa banyak tokoh sejarah dunia menunjukkan karakteristik otrovert, meskipun belum didiagnosis secara resmi. Beberapa di antaranya adalah Frida Kahlo, Franz Kafka, Albert Einstein, hingga George Orwell. Mereka dikenal sebagai pemikir independen dan kerap berbeda dari arus utama zamannya.
Frida Kahlo misalnya, menunjukkan kehidupan sosial yang aktif, namun karya dan kepribadiannya mencerminkan isolasi emosi dan perenungan diri yang dalam. Kafka dan Orwell pun dikenal sebagai pengkritik tajam terhadap masyarakat, namun enggan terlibat dalam gerakan sosial besar secara langsung.
Albert Einstein digambarkan sebagai ilmuwan jenius yang lebih nyaman dalam dunia ide dan refleksi daripada sorotan publik. Sementara Virginia Woolf mengekspresikan kompleksitas psikologis dan keterasingan dalam karya-karyanya, mencerminkan sifat otrovert yang lebih menyukai koneksi personal daripada sosial umum.
Apakah Otrovert Bisa Diakui Secara Ilmiah?
Hingga saat ini, otrovert belum secara resmi diakui dalam manual diagnosis psikologi seperti DSM-5. Namun, popularitas istilah ini terus meningkat seiring banyak orang yang merasa “klik” dengan deskripsinya. Banyak yang merasa otrovert menjelaskan perasaan mereka yang selama ini tidak terwakili oleh tipe kepribadian lain.
Beberapa psikolog klinis menyatakan bahwa otrovert bisa menjadi bagian dari spektrum kepribadian yang lebih luas, seperti spektrum autisme sosial atau perbedaan dalam trait kepribadian seperti openness dan agreeableness. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan validitas ilmiahnya.
Psikolog Rupa Chaubal menjelaskan bahwa istilah otrovert terasa relevan karena mampu menjembatani banyak individu yang selama ini merasa “aneh” karena tidak pas sebagai introvert maupun ekstrovert. Otrovert memberi bahasa baru untuk memahami mereka yang selama ini terabaikan oleh klasifikasi lama.
Dengan semakin banyak orang yang menyadari keunikan cara mereka berhubungan dengan dunia sosial, tidak menutup kemungkinan otrovert akan menjadi salah satu tipe kepribadian yang lebih diterima secara luas, atau bahkan masuk dalam sistem klasifikasi psikologi resmi di masa depan.
Pertanyaan dan Jawaban
Apa itu kepribadian otrovert?
Otrovert adalah tipe kepribadian yang tidak merasa cocok dalam kelompok sosial mana pun, meskipun memiliki kemampuan sosial yang baik. Mereka lebih memilih hubungan individual yang mendalam daripada keterikatan dengan komunitas atau tradisi.
Apakah otrovert sama dengan ambivert?
Tidak. Ambivert bisa menyesuaikan diri antara sifat introvert dan ekstrovert tergantung situasi. Sementara otrovert konsisten dalam ketidaknyamanan terhadap kelompok, dan lebih fokus pada koneksi individu.
Bagaimana cara tahu apakah saya otrovert?
Jika kamu merasa nyaman berbicara dengan orang lain namun tidak suka menjadi bagian dari kelompok, tidak tertarik dengan norma sosial kolektif, dan cenderung berpikir mandiri, kamu mungkin seorang otrovert.
Apakah otrovert itu gangguan kepribadian?
Tidak. Otrovert bukanlah gangguan psikologis. Ini adalah bentuk variasi kepribadian yang sah, meskipun belum secara resmi diakui dalam literatur ilmiah utama.