Pernah dibayar Rp 188 ribu per bulan, ini 10 Potret Aamir Khan di awal debut

foto: Instagram/@amirkhanactor_

Mungkin sebagian orang menilai menjadi publik figur merupakan profesi yang menyenangkan. Menang, jika diperhatikan, kehidupan selebriti begitu menggiurkan. Mereka dapat melakukan banyak hal dengan segala kemewahan yang dimiliki, belum lagi penggemar mengelilingi mereka.

Namun yang kamu lihat adalah kesuksesan yang kini mereka raih. Tahukah kamu, setiap profesi memiliki lika-likunya sendiri, termasuk untuk menjadi selebriti ternama. Mereka harus mengorbankan banyak hal dan tak jarang mati-matian menentang keluarga.

Sekarang mungkin dukungan untuk menjadi seorang artis begitu besar. Namun di era-era sebelumnya, seperti 50-90 an, tidaklah demikian. Orang dulu menilai, menjadi selebriti tidak menjamin masa depan yang cerah. Oleh itu, banyak orang tua menginginkan anaknya untuk menjadi insinyur, dokter, dan profesi mentereng lainnya.

Hal ini dialami Aamir Khan. Aktor yang kini dijuluki Mr.Perfectionist ini dulunya sempat mendapatkan pertentangan dari ayahnya, Tahir Hussain. Meski Tahir merupakan produser dan sutradara film, namun dia tak menginginkan putranya terjun ke dunia yang sama. Hussain berpandangan, tidak ada yang bisa dibanggakan menjadi bagian dari dunia film. Hal ini tentunya berdasarkan pengalaman. Kala itu Hussain memang tak bisa berharap banyak pada profesinya tersebut.

Namun Aamir Khan tidak bisa menahan diri, dia merasa menjadi aktor adalah jalan yang memang diinginkannya. Tak menggubris perkataan sang ayah, Aamir pun terus mengejar mimpinya. Sebagai informasi, Aamir Khan sudah mengenal dunia akting sejak masih kecil. Dia sempat bermain di salah satu film garapan pamannya, Nasir Hussain berjudul Yaadon Ki Baaraat (1973), dan Madhosh (1974).

Sejak saat itu Aamir merasa, akting adalah seni yang diturunkan keluarganya dan harus dilestarikannya. Benar saja, beranjak dewasa dia memulai aktingnya lagi lewat film Qayamat Se Qayamat Tak (1988) sebagai pemeran utama.

Satu tahun kemudian, Aamir Khan kembali membintangi film, Raakh (1989). Lewat aktingnya, Aamir mendapatkan Penghargaan Film Nasional dalam kategori Perhatian Khusus. Memang kehadirannya di layar lebar, berhasil membuat banyak orang terpana dan begitu mengidolakannya.

Memasuki era 90-an, Aamir Khan menjadi aktor top Bollywood dengan hadir di sejumlah film yang sukses secara komersial, termasuk Dil (1990), Raja Hindustani (1996) – dimana dia memenangkan Penghargaan Filmfare pertamanya untuk Aktor Terbaik, dan Sarfarosh (1999).

Perjalanan Aamir Khan untuk mendapatkan posisi terbaik saat itu tidaklah mudah. Selain memang harus menentang keinginan ayahnya, dia juga harus menerima upah rendah. Pemilik nama lengkap Mohammed Aamir Hussain Khan ini rela dibayar sebesar 1000 rupee atau Rp 188 ribu untuk setiap film yang dibintanginya di era 80-an.

Namun penghasilannya meningkat, kala film Qayamat Se Qayamat Tak berhasil menduduki jajaran film blockbuster kala itu. Bahkan hingga kini perannya sebagai Raj dalam film tersebut masih dikenang.

Menilik sekilas perjalanan karier Aamir Khan hingga bayaran rendah di awal kariernya, tentu menarik jika bernostalgia dengan melihat-lihat kembali potret lawas aktor tampan satu ini bukan? Berikut potretnya yang dilansir Keeping Times dari berbagai sumber, Minggu (11/12).

1. Potret Aamir Khan di usia 8 tahun kala membintangi film garapan pamannya, berjudul Madhosh (1974) bersama Reena Roy. Terlihat Aamir kecil begitu menggemaskan, jika diperhatikan dia cukup mirip dengan putra bungsunya, Azad Rao Khan.

foto: pinterest/@zoomtv; @akmanisha133

2. Aamir Khan memang begitu tergila-gila pada dunia film. Selain berakting, aktor satu ini juga sempat terlibat di balik layar lewat film Paranoia (1983) dan Manzil Manzil (1984), sebagai asisten sutradara. Kemudian di tahun yang sama, yakni 1984 Aamir Khan mendapatkan tawaran dari sutradara Ketan Mehta untuk bermain dalam film garapannya berjudul Holi, yang dirilis dengan anggaran rendah.

foto: Istimewa

3. Peran Aamir Khan dalam film Qayamat Se Qayamat Tak sebagai Raj menjadi awal mula kesuksesannya. Dia berhasil meraih popularitas dan sekaligus membawanya pada sejumlah film besar lainnya.

foto: imdb.com

4. Qayamat Se Qayamat Tak disutradarai ayah Aamir Khan, Nasir Hussain. Meski sempat menentang anaknya, dia akhirnya luluh dan meminta putranya sendiri untuk bermain di film garapannya. Dalam film ini Aamir tidak hanya sebagai bintang, namun dia juga terlibat dalam penulisan alur cerita.

foto: imdb.com

5. Industri Bollywood memberikan penghargaan Filmfare pada Aamir Khan, sebagai debut pria terbaik kala itu. Namun Aamir berpendapat aktingnya masih begitu lemah dan biasa saja.

foto: Instagram/@retrobollywood

6. Qayamat Se Qayamat Tak, menampilkan aktor dan aktris pendatang baru, termasuk Juhi Chawla dan Aamir Khan. Namun berkat akting dan jalan cerita yang memang begitu menarik perhatian kala itu, mereka berhasil mendapatkan tempat di hati penonton.

foto: indiaforums.com

7. Aamir Khan memiliki paras yang begitu manis, yap semua orang mengakuinya. Namun aktor satu ini begitu redah hati, dia tidak mengenal definisi ketenaran. Aamir Khan bahkan merasa, ruang geraknya menjadi terbatas alias tidak leluasa.

foto: filmibeat.com

8. Aamir Khan pernah mengungkapkan, 2 tahun setelah dirilisnya Qayamat Se Qayamat Tak dan langsung mendapatkan ketenaran, dia bisa tenang. Pasalnya, jadwal syuting yang dimilikinya begitu padat. Karena menerima semua tawaran film, Aamir Khan pun sempat diragukan dalam dunia film karena dinilai terlalu serakah.

foto: filmibeat.com

9. Belajar dari pengalaman, Aamir Khan mulai sadar untuk memilah-milah tawaran film. Sejak saat itu Aamir Khan mulai mengutamakan cerita dan pesan moral. Hal itu membuatnya mendapatkan julukan baru sebagai Mr Perfectionist.

foto: bollywoodhungama.in

10. Walaupun kini Aamir Khan sudah mendapatkan ketenaran luar biasa, namun tak membuatnya lupa daratan. Aamir Khan masih dikenal dengan kerendahan hatinya. Bahkan soal pekerjaan pun Aamir Khan tak memanfaatkan nama besarnya untuk mematok harga tinggi di film-film yang dibintanginya. Bahkan pria berusia 57 tahun ini tak masalah jika harus dibayar rendah. Pada dasarnya, Aamir Khan lebih mementingkan kualitas film dari pada bayaran tinggi.

foto: Instagram/@manav.manglani

Penulis: Inayah Mauliya