Sushila Karki Jadi PM Wanita Pertama di Nepal, Dipilih Lewat Cara Tak Biasa

Sushila Karki Jadi PM Wanita Pertama di Nepal

Nepal mencetak sejarah politik baru yang tak terbayangkan sebelumnya: seorang perdana menteri interim dipilih lewat aplikasi percakapan daring yang identik dengan para gamer, yaitu Discord. Sushila Karki, mantan Ketua Mahkamah Agung dan sosok yang dikenal akan integritasnya, dilantik sebagai Perdana Menteri interim Nepal pada Jumat, 12 September 2025. Proses pemilihannya melibatkan ribuan aktivis muda dari kalangan Gen Z, yang mengambil alih ruang diskusi politik negara di tengah krisis pemerintahan.

Penunjukan Karki terjadi hanya dalam hitungan hari setelah jatuhnya pemerintahan Perdana Menteri KP Sharma Oli, yang tumbang akibat demonstrasi besar-besaran yang menyapu kota-kota utama Nepal. Demonstrasi ini dipicu oleh kebijakan kontroversial pemerintah yang memblokir akses ke 26 platform media sosial populer seperti Instagram, Facebook, dan YouTube. Aksi protes yang awalnya terjadi secara daring kemudian berubah menjadi gerakan massa yang menuntut perubahan menyeluruh, termasuk dalam hal kepemimpinan nasional.

Di tengah kekosongan kekuasaan dan tekanan rakyat, platform Discord menjadi arena deliberasi virtual. Di sanalah masyarakat, terutama kalangan muda, melakukan simulasi pemilu dan mengusulkan nama-nama calon pemimpin sementara. Pilihan akhirnya jatuh pada Sushila Karki, perempuan pertama dalam sejarah Nepal yang menduduki jabatan perdana menteri, sekaligus simbol transformasi politik berbasis partisipasi digital.

Gelombang Demonstrasi Gen Z dan Runtuhnya Pemerintahan Oli

Krisis ini bermula dari kemarahan Gen Z Nepal terhadap fenomena “nepo kids” — anak-anak pejabat yang hidup mewah di tengah ketimpangan ekonomi rakyat. Kritik yang awalnya dilontarkan di media sosial berubah menjadi api protes ketika pemerintah memblokir berbagai platform digital yang dianggap “tidak patuh” terhadap regulasi baru. Kebijakan ini langsung menyulut amarah, karena internet adalah ruang hidup generasi muda Nepal.

Dalam hitungan hari, protes menyebar ke berbagai kota besar, dipimpin oleh kelompok-kelompok terdesentralisasi tanpa komando pusat. Demonstrasi ini menjadi salah satu yang paling berdarah dalam sejarah Nepal modern. Data dari Reuters menyebutkan, setidaknya 51 orang tewas dan sekitar 1.300 lainnya luka-luka akibat bentrok dengan aparat. Pemerintah merespons dengan kekuatan brutal: gas air mata, peluru karet, bahkan peluru tajam digunakan untuk membubarkan massa.

Puncak dari kekacauan itu terjadi pada 9 September 2025, ketika gedung parlemen Singha Durbar dibakar massa dan infrastruktur vital lainnya rusak. PM KP Sharma Oli dan empat menterinya akhirnya mengundurkan diri, menciptakan kekosongan kekuasaan yang cepat dimanfaatkan oleh militer untuk mengambil alih kendali darurat.

Kondisi ini menciptakan kekosongan politik yang tak bisa bertahan lama. Presiden Nepal, Ram Chandra Paudel, bersama Panglima Angkatan Darat, Jenderal Ashok Raj Sigdel, mulai mencari solusi cepat untuk menjaga stabilitas nasional.

Discord Jadi Parlemen Virtual di Tengah Kekacauan

Dalam situasi genting tersebut, sebuah platform yang awalnya dibuat untuk komunitas gamer justru menjadi pusat politik baru Nepal. Discord, yang dikenal karena fitur percakapan suara dan teks dalam “server”, tiba-tiba menjelma menjadi parlemen virtual. Server bernama “Hami Nepal” yang dikelola oleh sebuah LSM lokal menjadi pusat perbincangan publik dengan lebih dari 145.000 anggota aktif.

Para moderator muda menjalankan simulasi pemilu informal. Melalui polling terbuka, diskusi panel, dan debat publik secara daring, berbagai nama calon pemimpin diajukan — termasuk figur olahraga dan birokrat reformis. Salah satu moderator muda bernama Shaswot Lamichhane menyebut bahwa tujuan dari pemilu virtual ini adalah untuk menyarankan nama yang bisa diterima publik dan mendapat restu militer sebagai interim PM.

Pemilihan lewat Discord ini tidak memiliki legitimasi hukum, namun kekuatannya berasal dari besarnya partisipasi publik dan keterbukaan proses deliberatif. Bahkan, proses ini disiarkan di televisi nasional Nepal, memperlihatkan bahwa diskusi virtual telah melampaui batas komunitas digital dan menjadi ruang demokrasi alternatif di tengah keputusasaan rakyat.

Akhirnya, dalam voting informal yang dilakukan di Discord, nama Sushila Karki muncul sebagai pilihan dominan. Sosoknya yang memiliki rekam jejak antikorupsi dan integritas hukum dinilai tepat untuk memimpin transisi menuju pemilu nasional yang dijadwalkan pada 5 Maret 2026.

Pelantikan Sushila Karki: Simbol Perubahan dan Ketegasan

Setelah namanya diusulkan dari hasil musyawarah Discord dan diterima oleh pimpinan militer, Sushila Karki secara resmi dilantik oleh Presiden Paudel di istana presiden. Ia menjadi perdana menteri interim sekaligus perempuan pertama yang menduduki posisi tersebut dalam sejarah Nepal. Dalam upacara pelantikan yang disiarkan langsung, Karki tampil dengan busana sari merah dan menyampaikan salam tradisional dengan senyum tenang, tanpa memberikan pidato panjang.

Karki adalah mantan Ketua Mahkamah Agung yang dikenal tegas dan vokal dalam pemberantasan korupsi. Ia pernah menjatuhkan vonis terhadap Menteri Informasi kala itu, serta membatalkan penunjukan kepala polisi karena dianggap politis. Karier yudisialnya sempat dihadang oleh mosi pemakzulan dari parlemen, namun mendapat dukungan besar dari masyarakat sipil dan dunia hukum internasional.

Selain reputasi hukum, Sushila Karki juga dikenal sebagai pejuang demokrasi sejak dekade 1990-an. Ia pernah dipenjara selama masa perlawanan terhadap monarki absolut di Nepal dan menulis novel berjudul Kara berdasarkan pengalaman tersebut.

Sebagai PM interim, langkah pertamanya adalah membubarkan parlemen dan menetapkan tanggal pemilu baru, sebuah sinyal bahwa masa transisi tidak akan berlarut-larut.

Discord dan Masa Depan Demokrasi Digital

Kasus Nepal membuka diskusi global tentang peran teknologi digital dalam tata kelola negara. Discord, yang didirikan oleh Jason Citron dan Stanislav Vishnevskiy pada 2015, awalnya dirancang untuk komunitas gamer. Namun, dengan fitur seperti text/voice channels, screen sharing, dan role-based moderation, platform ini berkembang menjadi ruang komunitas sosial dan kini politik.

Dengan lebih dari 200 juta pengguna aktif per bulan (data Mei 2024), mayoritas pengguna Discord berasal dari generasi muda yang semakin melek teknologi dan skeptis terhadap politik konvensional. Di Nepal, Discord menjadi instrumen politik yang riil — bukan hanya ruang curhat atau diskusi hobi, tapi alat koordinasi sosial dalam situasi darurat negara.

Meski pemilihan PM lewat Discord belum tentu bisa diterapkan dalam sistem demokrasi formal, pengalaman Nepal menunjukkan potensi besar dari demokrasi partisipatif digital. Platform semacam ini dapat menjadi jembatan antara suara rakyat dan pengambilan keputusan dalam krisis, terutama di negara yang institusinya rapuh atau tidak dipercaya.

Dalam era krisis kepercayaan terhadap institusi, kisah Sushila Karki dan Discord menjadi cermin zaman: kekuatan rakyat bisa lahir dari ruang virtual dan menghasilkan dampak nyata di dunia nyata.

FAQ

  1. Siapa Sushila Karki?

Sushila Karki adalah mantan Ketua Mahkamah Agung Nepal dan kini menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Perdana Menteri interim Nepal.

  1. Mengapa Sushila Karki dipilih lewat Discord?

Ia dipilih melalui diskusi publik dan voting informal oleh aktivis Gen Z di platform Discord sebagai respons terhadap krisis politik dan kepercayaan publik terhadap institusi lama.

  1. Apa itu Discord dan bagaimana bisa digunakan dalam politik?

Discord adalah aplikasi komunikasi berbasis komunitas yang awalnya dibuat untuk gamer. Namun kini digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk koordinasi sosial dan politik, seperti yang terjadi di Nepal.

  1. Apa latar belakang demonstrasi besar di Nepal tahun 2025?

Demo dipicu oleh kebijakan pemerintah memblokir media sosial, dan berkembang menjadi protes nasional terhadap korupsi, ketimpangan sosial, dan pengangguran.

  1. Kapan pemilu nasional Nepal akan digelar?

Pemilu nasional untuk memilih pemerintahan definitif akan diselenggarakan pada 5 Maret 2026.