Viral potret pelantikan Jenderal Soedirman jadi Panglima Besar TNI Pertama, bikin merinding

foto: ANP & IPHHOS – Antara Foto

Jenderal Soedirman merupakan salah satu tokoh pahlawan yang sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia. Bahkan sejak kecil mereka pun sudah mendengar mengenai perjuangan sang jenderal dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Memiliki sikap dermawan, tegas, dan sangat berani membuat Jenderal Soedirman disegani banyak kalangan. Dia juga menjadi sosok penting terbentuknya kesatuan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sebagai bentuk rasa hormat terhadap Jenderal Soedirman, beberapa daerah di Indonesia bahkan menjadikan naman sang Jenderal sebagai nama jalan, bahkan patung pria yang dikenal saleh ini pun ada di beberapa kota besar di Indonesia, seperti di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Pacitan, Purwokerto, dan Alor.

Baru-baru ini sebuah foto lawas yang memperlihatkan Jenderal Soedirman sedang dilantik oleh presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno ini diunggah oleh akun Instagram @sejarahnusantara45. Unggahan itu pun berhasil membuat warganet takjub plus merinding.

foto: Instagram/@sejarahnusantara45

“Pelantikan Jenderal Soedirman sebagai pucuk pimpinan tertinggi TNI oleh Presiden Sukarno di Yogyakarta,” tulis akun tersebut. Terlihat dari potret jadul itu, pelantikan berjalan khidmat dan sangat sederhana.

Sejarah singkat terbentuknya TNI

Pasca kemerdekaan Indonesia pemerintahan Indonesia terus memperbaiki Indonesia dari semua aspek. Dasar negara, wilayah negara, ekonomi hingga pertahanan negara.
Tentara yang merupakan alat pertahanan negara terus disempurnakan oleh Pemerintah Indonesia. Guna meminimalisir konflik dan negeri pada tanggal 15 Mei 1947 Presiden Republik Indonesia mengeluarkan penetapan tentang penyatuan TRI (Tentara Republik Indonesia) dengan badan dan laskar perjuangan menjadi satu organisasi tentara.

foto : Mohamad Roem “Tahta untuk Rakyat”

Sebulan kemudian tepatnya pada 3 Juni 1947 Presiden Soekarno meresmikan penyatuan TRI dengan laskar-laskar perjuangan menjadi satu wadah tentara nasional dengan nama Tentara Nasional Indonesia.

foto: kemendigbud.go.id

Tanggung jawab paling tinggi di badan pertahanan negara kala itu diserahkan kepada Panglima Besar Angkatan Perang Jenderal Soedirman sebagai Kepala Pimpinan TNI. Pelantikan itu dilaksanakan tanggal 28 Juni 1947 di Istana Kepresidenan Yogyakarta.

Berikut ini ada beberapa fakta menarik tentang Jenderal Soedirman, seperti dilansir Keeping Times dari berbagai sumber, Kamis (16/9).

1. Tidak mengenal orang tua kandungnya

foto: ANP

Sejak lahir Jenderal Soedirman diasuh oleh Raden Cokrosunaryo saudara dari ibu kandungnya, dia merupakan seorang camat. Raden Cokrosunaryo membesarkan Soedirman kecil dengan baik dan penuh cinta. Dia bahkan mendapat pendidikan dan menjadi anak yang cerdas.

Selama 18 tahun usianya, Jenderal Soedirman tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya dan hanya tahu Cokrosunaryo adalah ayahnya. Setelah diberitahu akhirnya Jenderal Soedirman memutuskan dan diperkenankan untuk hidup dengan keluarganya.
Seorang pengajar

2. Pernah menjadi seorang guru

foto: IPHHOS – Antara Foto

Sebelum terjun di dunia militer, Jenderal Soedirman pernah menjadi seorang guru. Pelajaran yang diberikan adalah moral dengan menuntun kehidupan para rasul dan kisah wayang tradisional. Di mata murid-muridnya Soedirman adalah guru yang cerdas, adil dan sabar. Beliau sering menyisipkan humor dan nasionalisme saat mengajar. Dia juga menjadi guru yang populer di kalangan muridnya.

Gajinya yang kecil tidak menyurutkan semangatnya dalam belajar. Hingga  dalam beberapa tahun jerih payahnya tidak sia-sia. Soedirman diangkat menjadi kepala sekolah meskipun tidak memiliki ijazah guru.

Alhasil, gaji bulanannya meningkat empat kali lipat. Meski pun sudah menjadi kepala sekolah Soedirman tetap mengajarkan berbagai tugas-tugas administrasi, termasuk mencari jalan tengah di antara guru yang berseteru.
 
Citranya sebagai seorang kepala sekolah pun baik, di mata rekan kerjanya Soedirman adalah seorang pemimpin yang moderat dan demokratis serta turut aktif berkegiatan sosial untuk pembangunan sekolah ataupun untuk pembangunan lainnya.

3. Tidak pernah tertangkap Belanda

foto: IPHHOS – Antara Foto

Nama Jenderal Soedirman menjadi penting dalam buku sejarah setelah keberhasilannya melakukan perang gerilya. Namun dibalik itu selama masa perjuangannya dia juga dikenal sebagai sosok yang tidak pernah tertangkap. Banyak isu yang menyebutkan bahwa Jenderal Soedirman memiliki jimat agar selalu lolos.

Seperti dalam kejadian Agresi Militer Belanda II yang terjadi tanggal 19 Desember 1948. Ketika Yogyakarta yang saat itu menjadi ibukota Republik Indonesia sudah diduduki Belanda dalam hitungan jam. Saat perang Gerilya sedang berlangsung, sang Jendral tetap berjuang meskipun paru-parunya sudah tidak sehat lagi.

Sesampainya di Kediri, pasukan Belanda  menemukan persembunyiannya lantaran ada pasukannya yang berkhianat. Namun lagi-lagi pahlawan revolusi cerdas ini mengajak para prajurit untuk menggelar dzikir untuk meminta pertolongan pada Allah. Mendengar suara dzikir Belanda yang tiba di sana tidak jadi menyerbu karena mengira perkumpulan itu hanya orang tahlilan seperti biasa.
Jimat Sakti Jenderal Soedirman

Lantaran banyaknya yang bertanya apa jimat yang dimiliki sang Jendral yang selalu membuat dirinya lolos dari Belanda akhirnya Soedirman mengungkapkannya. Sang Panglima Besar menyebut tiga jimat yang digunakannya: tidak pernah putus dari keadaan wudhu, shalat lima waktu tepat waktu, dan mengabdikan diri bukan untuk keluarga, golongan, atau partai, tapi untuk bangsa dan negara.