Gigi berlubang adalah salah satu masalah kesehatan gigi yang paling umum dan sering dialami oleh banyak orang. Kondisi ini menimbulkan rasa nyeri di bagian gigi, hingga berujung sakit kepala. Bahkan kondisi ini diperburuk, hingga seseorang merasa tidak nyaman ketika makan.
Meskipun gigi berlubang adalah masalah yang umum, namun akan berdampak sangat buruk jika tidak mendapat penanganan yang baik.
Gigi berlubang adalah kondisi di mana lapisan terluar gigi atau enamel mengalami kerusakan akibat bakteri yang menghasilkan asam. Gigi berlubang bisa menyebabkan rasa sakit, infeksi, dan bahkan kehilangan gigi jika tidak ditangani dengan baik.
Ada beberapa cara untuk memperbaiki gigi berlubang, baik secara alami maupun medis. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
foto: freepik.com
1. Memberikan fluoride
Jika lubang pada gigi masih tergolong ringan, perawatan dengan fluoride bisa
dijadikan solusi untuk memperkuat dan memperbaiki enamel gigi yang rusak. Caranya dengan mengoleskan fluoride dalam bentuk cair, busa, gel, atau pasta ke gigi selama beberapa menit.
2. Menambal gigi
Jika lubang pada gigi sudah cukup besar, dokter gigi akan melakukan penambalan untuk menutup lubang dan mencegah bakteri masuk lebih dalam. Penambalan gigi biasanya menggunakan bahan komposit, amalgam, atau resin.
3. Menggunakan crown gigi
Jika lubang pada gigi sudah merusak sebagian besar gigi, dokter gigi akan
menyarankan untuk menggunakan crown gigi. Crown gigi adalah semacam topi yang menutupi gigi yang rusak. Crown gigi bisa terbuat dari logam, keramik, atau porselein.
4. Melakukan perawatan saluran akar gigi
Jika lubang pada gigi sudah mencapai lapisan dalam gigi atau pulpa, dokter gigi akan melakukan perawatan saluran akar gigi. Prosedur ini melibatkan pengangkatan
pulpa yang terinfeksi, pembersihan dan pengisian saluran akar gigi, serta penutupan gigi dengan crown.
5. Mencabut gigi
Jika lubang pada gigi sudah terlalu parah dan tidak bisa diperbaiki dengan cara lain, dokter gigi akan menyarankan untuk mencabut gigi yang berlubang. Mencabut gigi adalah tindakan terakhir yang dilakukan jika gigi sudah tidak bisa diselamatkan lagi.
Selain cara-cara medis di atas, ada juga beberapa cara alami yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gigi berlubang, seperti:
foto: freepik.com
1. Kompres es
Kamu bisa membungkus beberapa bongkah es batu dalam sebuah waslap tipis, lalu
menempelkannya pada bagian pipi yang terasa sakit. Sensasi dinginnya akan mengebaskan saraf pemicu nyeri sehingga meredakan sakit pada gigi yang bermasalah untuk sementara.
2. Pakai cengkeh
Cengkeh mengandung senyawa eugenol yang dapat meredakan nyeri akibat gigi
berlubang. Kamu bisa menggigit batang cengkeh utuh selama beberapa detik pada bagian gigi yang sakit, atau mencelupkan kapas pada minyak cengkeh, lalu menempelkannya pada gigi yang sakit selama sepuluh detik.
3. Kumur air garam
Air garam dapat membantu melepaskan sisa-sisa makanan yang masih menyelip di
antara gigi atau di lubang gigi, serta membunuh bakteri jahat di dalam mulut. Kamu bisa melarutkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat, lalu berkumur dengan air garam setidaknya dua kali sehari atau sampai rasa sakitnya mereda.
4. Rajin menyikat gigi
Menyikat gigi secara rutin minimal dua kali sehari dengan pasta gigi yang
mengandung fluoride dapat mencegah dan memperbaiki enamel gigi yang mengalami kerusakan ringan. Kamu juga bisa menyikat gigi setiap habis makan, terutama setelah mengonsumsi makanan manis.
5. Konsumsi vitamin D
Asupan vitamin D penting untuk menjaga kekuatan gigi, sehingga bisa mengatasi
gigi berlubang. Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D, seperti susu dan produk olahannya.
Itulah beberapa cara untuk memperbaiki gigi berlubang yang bisa Kamu coba. Namun, perlu diingat bahwa cara-cara alami ini hanya bersifat sementara dan tidak bisa menggantikan perawatan medis dari dokter gigi.
Apa penyebab gigi berlubang?
foto: freepik.com
Penyebab gigi berlubang adalah kerusakan enamel gigi akibat asam yang dihasilkan oleh bakteri di mulut. Bakteri ini berasal dari plak gigi, yaitu lapisan tipis yang menempel pada gigi dan mengandung sisa makanan, gula, dan pati. Jika plak gigi tidak dibersihkan secara rutin, bakteri akan mengubahnya menjadi asam yang bisa mengikis enamel gigi dan membentuk lubang.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gigi berlubang, antara lain:
foto: freepik.com
- Jarang menyikat atau membersihkan gigi, terutama setelah makan.
- Sering mengonsumsi makanan dan minuman manis, asam, atau bersoda.
- Kurang mendapatkan asupan fluoride, yaitu zat yang dapat memperkuat dan memperbaiki enamel gigi
- Mengalami mulut kering, yaitu kondisi di mana produksi air liur berkurang
Menderita penyakit asam lambung, yaitu kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan dan mulut. - Berusia lanjut, sehingga enamel gigi menipis dengan sendirinya
Menderita gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia.
Oleh karena itu, penting untuk merawat gigi dengan baik dan lakukan tindakan pencegahan gigi berlubang seperti:
foto: freepik.com
- Menyikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride
Membersihkan gigi dengan benang gigi atau sikat gigi khusus setidaknya sekali sehari. - Berkumur dengan obat kumur yang mengandung fluoride atau antibakteri.
- Menggunakan pelindung gigi atau sealant, yaitu lapisan resin yang diaplikasikan pada gigi bagian belakang untuk melindungi gigi dari bakteri.
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, susu, dan keju.
- Menghindari atau membatasi makanan dan minuman manis, asam, atau bersoda.
- Mengunyah permen karet tanpa gula serta yang mengandung xylitol.
- Mengoleskan minyak kelapa, ekstrak licorice, atau gel lidah buaya pada gigi dan gusi.
- Memeriksa gigi ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali.
Komplikasi Gigi Berlubang
foto: freepik.com
Ya, gigi berlubang bisa menimbulkan komplikasi jika tidak mendapat penanganan yang tepat. Beberapa komplikasi gigi berlubang antara lain adalah:
1. Rasa nyeri yang parah
Gigi berlubang dapat merusak lapisan dalam gigi atau pulpa, yang mengandung saraf dan pembuluh darah. Hal ini dapat menimbulkan rasa sakit yang berdenyut dan menyebar ke telinga, rahang, dan kepala.
2. Abses gigi
Gigi berlubang dapat menyebabkan infeksi yang menyebar ke jaringan sekitar gigi dan gusi. Infeksi ini dapat membentuk kantong nanah yang disebut abses gigi. Abses gigi dapat menyebabkan bengkak, merah, dan nyeri pada gusi, serta demam dan rasa tidak enak badan.
3. Penyakit gusi
Gigi berlubang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit gusi, seperti gingivitis dan periodontitis. Penyakit gusi dapat menyebabkan gusi meradang, bengkak, kemerahan, dan mudah berdarah. Jika tidak diobati, penyakit gusi dapat merusak jaringan penopang gigi dan menyebabkan gigi goyang atau copot.
4. Gigi patah atau copot
Gigi berlubang dapat melemahkan struktur gigi dan membuatnya mudah patah
atau copot. Gigi patah atau copot dapat mengganggu fungsi mengunyah, berbicara, dan estetika. Gigi patah atau copot juga dapat meningkatkan risiko infeksi dan penyakit gusi.
5. Infeksi sistemik
Gigi berlubang dapat menyebabkan infeksi yang menyebar ke aliran darah dan organ
lain, seperti jantung, otak, paru-paru, dan ginjal. Infeksi sistemik dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti endokarditis, meningitis, pneumonia, dan sepsis.
Penulis: Nera