Hari Pers Indonesia yang jatuh pada 9 Februari memiliki makna yang cukup mendalam bagi Giring Ganesha. Tepat pada hari peringatan tersebut, Giring teringat akan sosok almarhum sang ayah, Djumaryo Imam Muhni.
“Hari ini 9 Februari, diperingati sebagai Hari Pers Nasional dengan tema “Bangkit dari Pandemi, Jakarta Gerbang Pemulihan Ekonomi, Pers sebagai Akselerator Perubahan”,” ungkap Giring.
Hal itu diungkap mantan vokalis band Nidji itu di Instagram pribadinya. Tak hanya sekedar memberikan ucapan selamat Hari Pers Indonesia saja, namun dia menceritakan sedikit mengenai perjuangan ayahnya yang merupakan seorang wartawan.
Kala itu, ayahanda Giring merupakan sosok wartawan terkenal yang menduduki jajaran wartawan profesional dan sangat dihargai.
“Mengingatkanku kembali kepada Bapak, Alm. Djumaryo Imam Muhni. Seorang wartawan yang pernah bertugas di kantor berita Antara, harian Berita Yudha, dan majalah Asri,” tulisnya.
Masa itu ayah Giring sempat ditugaskan ke Timor Timur untuk meliput Operasi Seroja pada 1975.
“Salah satu memori saya tentang Bapak dan pekerjaannya adalah bapak pernah ditugasi untuk meliput Operasi Seroja pada 7 Desember 1975 di Timor Timur (Timor Leste). Hanya setengah tahun sejak itu, tepatnya 17 Juli 1976, Timor Timur sepenuhnya resmi menjadi bagian dari NKRI sebagai provinsi ke-27,” ungkapnya.
Perjuangan ayah Giring kala itu mendapatkan penghargaan. Dimana Djumaryo Imam Muhni mendapatkan gelar pahlawan.
“2 tahun kemudian, tahun 1978, Bapak menerima gelar Pahlawan Seroja,” ujarnya.
“Bertepatan juga saat Ibu mengandung Kakaku Mbak Wina, makanya diberikan nama Aswaina Seroja,” sambungnya.
Mengingat perjuangan sang ayah, Giring Ganesha akan melanjutkan tugasnya sebagai generasi muda meski bukan berprofesi sebagai wartawan.
“Saya juga mau memberikan selamat kepada para wartawan Indonesia! Ayo kita bangkit dari pandemi, bersama pers sebagai akselerator perubahan,” pungkasnya.