Mitos gerhana bulan untuk ibu hamil, benarkah membahayakan ibu hamil?

foto: freepik.com

Mitos adalah cerita tradisional yang mengandung penafsiran tentang alam semesta, asal-usul dunia, dewa-dewa, pahlawan, dan makhluk supernatural. Mitos sering kali digunakan untuk menjelaskan fenomena alam, kehidupan manusia, dan nilai-nilai budaya suatu masyarakat.

Mitos seringkali berlatar pada masa awal dunia, sebelum bentuknya seperti sekarang ini. Mitos penciptaan menjelaskan bagaimana dunia memperoleh bentuknya dan bagaimana tradisi, lembaga, serta tabu ditetapkan. Mitos juga mengandung unsur magis atau supernatural, seperti dewa-dewa, makhluk mitologis, dan peristiwa ajaib. Mitos sering kali berfungsi sebagai penjelasan atas fenomena-fenomena yang sulit dimengerti oleh manusia.

Tentunya kamu banyak mendengar tentang mitos-mitos yang berkembang di tengah masyarakat. Salah satu yang cukup fenomenal adalah gerhana bulan dan ibu hamil. Mitos gerhana bulan telah menjadi bagian dari kepercayaan dan tradisi di berbagai budaya, termasuk di Jawa. Meskipun tidak memiliki dasar ilmiah, mitos ini tetap dilestarikan sebagai cerita turun-temurun.

Mitos gerhana bulan untuk ibu hamil kerap disangkut pautkan dengan hal-hal misti dan bahkan terdengar mengerikan. Sekali lagi, walaupun tidak ada dasar ilmiah namun sebagian besar orang mempercayai hal itu.

Berikut ini beberapa mitos gerhana bulan untuk ibu hamil, seperti dilansir Keeping Times dari berbagai sumber. Minggu (11/2).

foto: freepik.com

1. Wanita hamil tidak boleh keluar rumah saat gerhana

Di Indonesia dan beberapa negara seperti India dan Bangladesh, banyak orang percaya bahwa gerhana membawa roh-roh jahat yang dapat mengganggu keselamatan ibu dan bayi. Diyakini, jika ibu hamil keluar rumah pada saat gerhana bulan, akan berakibat pada kelainan bayi yang dikandung, seperti kelainan wajah atau tanda lahir. Bahkan jika dilarang maka akan menyebabkan penyakit fisik pada ibu hamil dan bahkan dapat mengganggu keseimbangan alam semesta.

Secara logika, kepercayaan ini sudah berlangsung sejak lama. Di zaman dulu kondisi jalan pada malam hari cukup gelap, sehingga cukup membahayakan siapapun, termasuk ibu hamil.

Namun, anjuran ini sepertinya sudah tidak berlaku di masa sekarang karena di luar rumah biasanya sudah diterangi oleh lampu. Tetaplah berhati-hati terhadap risiko bahaya yang mungkin terjadi di luar, baik saat gerhana maupun saat kondisi biasa.

2. Tidak boleh memegang benda tajam saat gerhana

Menurut kepercayaan kuno, saat gerhana berlangsung, ibu hamil tidak boleh memegang benda tajam seperti gunting, jarum, atau pisau. Sebenarnya, hal ini bukan karena adanya roh-roh jahat, melainkan lebih kepada keselamatan ibu dan bayi. Dikhawatirkan saat suasana tiba-tiba menjadi gelap akibat gerhana, ibu akan kaget dan terluka oleh benda tersebut. Tidak ada kaitan antara benda tajam dengan gerhana, jadi tidak masalah jika kamu memegang benda tersebut asalkan selalu berhati-hati.

3. Larangan ibu hamil mengenakan perhiasan dari logam saat gerhana

Menurut kepercayaan astrologi, saat gerhana berlangsung, ibu hamil tidak boleh mengenakan benda dari logam seperti jepit rambut atau jepit pakaian. Namun, di sisi lain, kepercayaan Meksiko kuno justru menyatakan sebaliknya. Ibu hamil dianjurkan untuk mengenakan benda-benda tersebut. Konon, hal ini dapat mencegah bayi lahir dengan bibir sumbing.

4. Berbaring lurus selama gerhana bulan

Di Pakistan, tradisi ini berkembang. Ibu hamil diperingatkan untuk berbaring lurus saat gerhana bulan terjadi. Tujuannya adalah mencegah bayi mengalami sendi bengkok.

5. Penggunaan peniti saat gerhana bulan

Berbeda dengan India, di Meksiko, penggunaan benda tajam seperti peniti justru disarankan saat gerhana bulan. Menurut mitos, ibu hamil yang mengenakan peniti bisa terlindungi dari dampak buruk gerhana bulan pada janinnya, seperti bibir sumbing.

Ingatlah bahwa mitos-mitos ini sebaiknya dilihat sebagai bagian dari warisan budaya dan bukan sebagai pedoman medis. Selalu konsultasikan dengan tenaga medis jika kamu memiliki pertanyaan atau kekhawatiran selama masa kehamilan.

Alasan mitos seputar kehamilan muncul

foto: freepik.com

Mitos seputar kehamilan telah menjadi bagian dari kepercayaan dan tradisi di berbagai budaya. Meskipun banyak dari mitos ini tidak memiliki dasar ilmiah, ada beberapa alasan mengapa mitos-mitos ini muncul:

  • Keterbatasan Pengetahuan
    Di masa lalu, pengetahuan tentang kehamilan dan kesehatan ibu hamil terbatas. Tanpa akses ke informasi medis yang memadai, orang cenderung mengandalkan cerita turun-temurun dan mitos sebagai panduan.
  • Kekhawatiran dan Ketidakpastian
    Kehamilan adalah periode yang penuh ketidakpastian dan perubahan. Wanita hamil sering merasa cemas dan khawatir tentang kesehatan mereka dan bayi yang dikandung. Mitos-mitos dapat memberikan rasa pengertian dan kontrol, meskipun sebenarnya tidak selalu berdasar.
  • Warisan Budaya
    Mitos-mitos seputar kehamilan seringkali merupakan bagian dari warisan budaya. Masyarakat menghargai tradisi dan keyakinan nenek moyang mereka, dan mitos-mitos ini terus dilestarikan dari generasi ke generasi.

Penulis: Nera