Perubahan kondisi kulit saat tengah hamil ternyata merupakan hal umum yang kerap terjadi. Saat hamil, perubahan hormonal dapat memengaruhi produksi minyak kulit, sehingga beberapa wanita mengalami kulit lebih kering atau berminyak selama kehamilan. Dalam beberapa kasus, para ibu hamil ini juga mengalami perubahan pada tekstur kulit yang awalnya lembut menjadi lebih kasar.
Selain itu, ibu hamil juga mengalami peningkatan produksi melanin dapat menyebabkan bercak gelap atau hiperpigmentasi, terutama di wajah. Karena itu nggak heran saat hamil, wajah terasa lebih kusam daripada sebelumnya.
Wajah kusam adalah kondisi dimana kulit terlihat kurang segar, pucat, dan lelah. Biasanya ini membuat para wanita kurang percaya diri dengan penampilannya. Bahkan untuk ibu hamil sekalipun, wajah kusam menjadi kekhawatiran tersendiri.
Saat ada ibu hamil yang memiliki kulit kusam, kering, dan kasar, banyak orang mengaitkan dengan tanda-tanda hamil anak perempuan. Konon, wajah kulit kusam ibu hamil ini karena sang jabang bayi di dalam janin tengah mengambil kecantikan sang ibu. Ada juga yang mengatakan bahwa bayi berjenis kelamin perempuan lebih memengaruhi kondisi kulit ibunya daripada bayi laki-laki. Tapi benarkan demikian? Yuk simak ulasan lengkapnya yang dihimpun Keeping Times dari berbagai sumber pada Senin (22/1).
Wajah kusam saat hamil anak perempuan, mitos atau fakta?
foto: freepik.com
Meskipun mitos tentang kehamilan anak perempuan sering muncul dari pengamatan atas perubahan tubuh ibu hamil, kebanyakan klaim ini tidak memiliki dasar ilmiah. Salah satunya mitos bahwa hamil anak perempuan membuat ibunya mengalami wajah kusam. Faktanya ada banyak penyebab mengapa ibu hamil memiliki wajah yang kusam.
Penyebab wajah kusam pada ibu hamil
foto: freepik.com
1. Melasma (mask of pregnancy)
Peningkatan produksi melanin, yang dipengaruhi oleh hormon kehamilan, dapat menyebabkan melasma. Ini adalah kondisi di mana area wajah, terutama di daerah pipi, hidung, dahi, dan atas bibir, mengalami hiperpigmentasi atau bercak gelap.
2. Meningkatnya hormon estrogen
Hormon estrogen dapat memengaruhi warna kulit, dan beberapa wanita melaporkan perubahan warna pada kulit wajah mereka selama kehamilan.
3. Pembengkakan
Selama kehamilan, ibu hamil menyebabkan pembengkakan di wajah, terutama di sekitar mata karena terjadi retensi cairan.
4. Sulit tidur
Pada trimester akhir kehamilan, biasanya ibu hamil mengalami keluhan sulit tidur. Biasanya ibu hamil merasa tidak nyaman karena perutnya makin besar, serta sering bolak-balik buang air kecil di malam hari. Kekurangan tidur ini dapat menyebabkan lingkaran gelap di sekitar mata dan membuat kulit terlihat kusam.
5. Tekanan darah rendah
Beberapa wanita hamil mengalami penurunan tekanan darah, yang dapat menyebabkan sirkulasi darah kurang efektif, dan hal ini dapat memengaruhi penampilan kulit.
6. Peningkatan berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan dapat menyebabkan stretch marks dan memengaruhi elastisitas kulit, yang mungkin memberikan kesan wajah kusam.
7. Stres dan kecemasan
Beban mental dan emosional selama kehamilan dapat menyebabkan stres, yang dapat menciptakan kondisi di mana kulit terlihat kurang sehat dan kusam.
8. Dehidrasi
Kehamilan dapat meningkatkan kebutuhan cairan tubuh. Jika ibu hamil tidak mendapatkan cukup cairan, kulit bisa menjadi kering dan tampak kusam.
Cara mengatasi wajah kusam pada ibu hamil
foto: freepik.com
Perlu diingat bahwa tidak semua ibu hamil mengalami keluhan wajah kusam. Jika penyebab wajah kusam itu murni karena hormonal, biasanya kondisi kulit wajah akan makin membaik setelah melahirkan. Tetapi ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengatasi wajah kusam pada ibu hamil.
1. Cukup istirahat
Pastikan untuk mendapatkan cukup tidur setiap malam. Kekurangan tidur dapat menyebabkan kulit terlihat kusam dan dapat memperburuk kondisi kulit.
2. Hidrasi yang cukup
Minumlah cukup air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Kehamilan meningkatkan kebutuhan cairan, dan dehidrasi dapat menyebabkan kulit terlihat kering dan kusam.
3. Pembersihan kulit yang lembut
Gunakan pembersih wajah yang lembut dan bebas bahan kimia berbahaya. Hindari bahan-bahan yang dapat mengiritasi kulit.
4. Pemakaian tabir surya
Melindungi kulit dari sinar UV dengan mengenakan tabir surya setiap hari. Ini membantu mencegah hiperpigmentasi yang sering terjadi selama kehamilan.
5. Perawatan kulit alami
Pertimbangkan penggunaan bahan-bahan alami seperti minyak kelapa atau minyak almond sebagai pelembap. Beberapa ibu hamil juga menemukan manfaat dalam menggunakan aloe vera untuk mengatasi kulit kusam.
6. Konsumsi makanan bergizi
Konsumsilah makanan sehat dan kaya nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian untuk mendukung kesehatan kulit dari dalam.
7. Yoga hamil
Olahraga ringan seperti yoga hamil dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memberikan manfaat kesehatan bagi kulit.
8. Hindari kandungan berbahaya dalam produk skincare
Ibu hamil sebaiknya berhati-hati dalam memilih produk skincare. Pastikan untuk membaca label produk dengan cermat. Nah, bahan-bahan yang dihindari selama kehamilan antara lain;
- Retinoid
Retinoid adalah turunan vitamin A dan dapat ditemukan dalam banyak produk perawatan kulit, terutama dalam pengobatan jerawat dan anti-penuaan. Pada dosis tinggi, retinoid dapat meningkatkan risiko kelahiran cacat, oleh karena itu sebaiknya dihindari selama kehamilan. - Alpha arbutin
Alpha arbutin adalah zat pencerah kulit yang sering digunakan dalam produk perawatan kulit untuk mengatasi hiperpigmentasi. Nah beberapa kandungan zat pencerah biasanya diserap kulit dan mencapai aliran darah sehingga dikhawatirkan bisa berpengaruh pada janin. - Asam salisilat dan BHA (Beta Hydroxy Acid)
Asam salisilat sering digunakan sebagai bahan eksfoliasi dalam produk kecantikan. Produk ini ampuh untuk mengatasi jerawat, tetapi tidak disarankan untuk ibu hamil. Asam salisilat juga termasuk dalam kategori BHA dimana penggunaan BHA dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko kelahiran cacat. - Paraben
Paraben adalah jenis pengawet yang dapat ditemukan dalam banyak produk perawatan kulit dan kosmetik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paraben dapat menembus kulit dan ditemukan dalam urin dan jaringan tubuh, sehingga ada kekhawatiran terkait penggunaannya selama kehamilan. - Minyak esensial
Beberapa minyak esensial seperti rosemary, melati, dan kayu putih dapat memiliki efek merangsang rahim dan sebaiknya dihindari selama kehamilan.
9. Konsultasi dengan dokter atau ahli kulit
Jika ada kekhawatiran atau perubahan kulit yang signifikan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli kulit. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai dan memastikan bahwa perawatan kulit tersebut aman selama kehamilan.
Penulis: Jauda