Anyang anyangan kerap jadi sebutan yang digunakan saat orang mengalami sensasi perih setelah buang air kecil. Dalam istilah medis, anyang anyangan disebut juga dengan dysuria. Kondisi ini tentu dapat mengganggu aktivitas seseorang. Rasa tidak nyaman dan seringnya perasaan ingin buang air kecil dapat menghambat pekerjaan. Belum lagi jika anyang anyangan terjadi di malam hari, sehingga mengganggu pola tidur dan menyebabkan kelelahan.
Anyang anyangan juga bisa disebabkan karena berbagai faktor. Pertama faktor jenis kelamin. Wanita memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami anyang anyangan dibandingkan pria. Struktur anatomi wanita, seperti uretra yang lebih pendek dan dekat dengan anus, membuatnya lebih mudah bagi bakteri untuk mencapai kandung kemih.
Kedua, karena aktivitas seksual. Ketiga, saat kekebalan tubuh melemah. Keempat karena dehidrasi. Ya, kurang minum dapat mengurangi frekuensi buang air kecil dan meningkatkan konsentrasi zat-zat dalam urine, sehingga meningkatkan risiko infeksi saluran kemih dan terjadi anyang anyangan.
Meski terlihat sepele, namun anyang anyangan yang dibiarkan tanpa penangan juga tidaklah baik. Karena itu penting untuk mengetahui cara mengatasi anyang anyangan. Yuk simak ulasan lengkap cara mengatasi anyang anyang anyangan yang dilansir Keeping Times dari berbagai sumber pada Jumat (26/1).
1. Minum air
foto: freepik.com
Dengan minum banyak air, urine menjadi lebih encer. Urine yang encer dapat membantu membersihkan bakteri dan zat-zat iritan dari saluran kemih, sehingga mengurangi kemungkinan adanya infeksi.
Selain itu, Minum banyak air dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Dengan buang air kecil lebih sering, bakteri dan zat berpotensi berbahaya dapat segera dikeluarkan dari kandung kemih.
2. Hindari zat irritan
foto: freepik.com
Hindari menggunakan produk perawatan pribadi yang bisa mengiritasi daerah genital, seperti pewangi, sabun yang mengandung pewangi, dan semprotan genital. Sebaiknya gunakan sabun dan produk perawatan pribadi lainnya yang bebas pewangi atau hypoallergenic. Penggunaan produk pembilas feminin yang mengandung bahan kimia juga tidak disarankan.
3. Minum jus cranberry
foto: freepik.com
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jus cranberry dapat membantu mencegah infeksi saluran kemih. Di dalam cranberry, terdapat proantosianidin, yang menghambat kemampuan bakteri, terutama bakteri Escherichia coli atau E coli.
Selain itu, cranberry juga mengandung senyawa antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mendukung sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.
4. Hindari memakai pakaian ketat
foto: freepik.com
Kenakan pakaian dalam yang longgar dan hindari pakaian ketat. Pakaian ketat dapat menyebabkan penumpukan kelembaban di daerah genital karena sulitnya udara mengalir dan menyerap keringat.
Kelembaban yang berlebihan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri, yang dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Jika kamu mengalami anyang anyangan dan tengah memakai pakaian ketat yang menekan panggul, tekanan pada kandung kemih bisa meningkat dan anyang anyangan tak kunjung mereda.
5. Membersihkan area genital
foto: freepik.com
Membersihkan area genital dari depan ke belakang setelah buang air besar maupun buang air kecil dapat membantu mencegah bakteri dari anus masuk ke uretra. Pastikan juga tanganmu bersih sebelum menyentuh area genital. Setelah membersihkan area genital, keringkan dengan lembut menggunakan handuk bersih atau kertas tisu. Hindari menggosok area tersebut secara kasar, karena dapat menyebabkan iritasi.
6. Jangan menunda buang air
foto: freepik.com
Jika merasa ingin buang air kecil, sebaiknya segera pergi ke toilet untuk mengosongkan kandung kemih. Pasalnya, menahan urine terlalu lama dapat memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak serta menimbulkan tekanan dan rasa tidak nyaman di daerah panggul. Begitu pula dengan buang air besar, sebiasa mungkin jangan menunda ke toilet. Tak kalah berbahaya, menunda BAK dapat meningkatkan risiko infeksi ginjal.
7. Pakai pembalut dan hindari tampon saat menstruasi.
foto: freepik.com
Jika kamu rentan mengalami anyang anyangan, sebaiknya pakai pembalut dan hindari tampon saat menstruasi. Dibanding pembalut, tampon lebih meningkatan resiko iritasi untuk area genital. Dalam beberapa kasus, ada sejumlah wanita yang memiliki reaksi alergi atau sensitivitas terhadap bahan tampon sehingga memicu infeksi vulvitis dan vaginitis.
8. Hindari Alkohol dan Kafein
foto: freepik.com
Kafein dan alkohol memiliki efek diuretik yang dapat meningkatkan produksi urine dan menyebabkan frekuensi buang air kecil yang lebih sering. Hal ini dapat mengiritasi kandung kemih sehingga meningkatkan risiko anyang anyangan.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein dan alkohol dapat meningkatkan keasaman urine yang memicu infeksi lainnya.
9. Antibiotik
foto: freepik.com
Jika anyang anyangan disebabkan oleh infeksi bakteri, disarakan untuk meminum antibiotik. Selain memiliki efek langsung membunuh bakteri, antibiotik juga dapat membantu mengurangi peradangan di saluran kemih, mencegah penyebaran infeksi, serta mempercepat proses pemulihan setelah anyang anyangan.
10. Gunakan obat pereda nyeri
foto: freepik.com
Jika rasa anyang anyangan sudah tak tertahankan, sebaiknya gunakan obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen yang dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan ketidaknyamanan.
11. Terapkan gaya hidup sehat
foto: freepik.com
Anyang anyangan yang disebabkan karena kekebalan tubuh yang lemah bisa diatasi dengan menjaga gaya hidup sehat. Konsumsi makanan sehat yang kaya serat seperti buah dan sayur. Ada beberapa buah yang dinilai ampuh mencegah anyang anyangan yakni buah beri, semangka, mentimun, jeruk nipis.
Kemudian sayurannya seperti selada hijau, brokoli, wortel, dan tomat. Selain makanan, usahakan untuk berhenti merokok, menjaga berat badan yang sehat, dan mengelola stres sehingga membantu mengurangi pemicu anyang anyangan.
Penulis: Jauda