Sakit perut dapat dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita, dan semua kelompok usia, termasuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Umumnya sensasi sakit perut dapat dirasakan seperti nyeri tumpul, tajam, kram, atau rasa tertekan di perut. Kalau sudah parah, sakit perut bisa terasa seperti rasa perih dan terbakar.
Ada berbagai faktor dapat menyebabkan sakit perut. Penyebabnya pun juga bervariasi dari masalah ringan hingga kondisi medis yang lebih serius. Misalnya sakit perut karena masalah pencernaan, biasanya disebabkan karena infeksi dan iritasi pada usus dan intoleransi makanan. Kemudian jika rasa sakit perutnya terasa nyeri, bisa disebabkan karena ada masalah pada organ dalam seperti lambung, hati, dan pankreas. Kemudian untuk wanita, biasanya akan mengalami sakit perut saat tengah menstruasi karena hormon reproduksi.
Saat perut terasa sakit, tentu tidak nyaman melakukan berbagai aktivitas. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi sakit perut agar tak berkepanjangan atau semakin parah. Nah, berikut beberapa cara mengatasi sakit perut yang dilansir Keeping Times dari berbagai sumber pada Selasa (30/1).
1. Minum air
foto: freepik.com
Dehidrasi dapat menyebabkan sakit perut, bahkan bisa memperburuk rasa nyerinya. Karena itu pastikan untuk cukup minum air. Untuk orang dewasa, disarankan untuk meminum air minimal 8 gelas per hari.
2. Istirahat yang cukup
foto: freepik.com
Jangan terlalu banyak beraktivitas jika tengah merasa sakit perut. Istirahat terlebih dahulu dan rileks. Hindari begadang di malam hari dan pastikan untuk cukup tidur di malam hari.
3. Kompres air hangat
foto: freepik.com
Panas dari kompres air hangat dapat membantu merelaksasi otot-otot di sekitar perut. Kamu bisa menggunakan handuk yang dibasahi dengan air hangat sebagai kompres, bisa juga mengenakan bantal pemanas yang khusus untuk kompres area perut.
4. Hindari kafein
foto: freepik.com
Kafein dapat merangsang produksi asam lambung yang menyebabkan sakit perut. Maka, disarankan untuk menghindari konsumsi kafein seperti yang ada pada kopi, minuman bersoda, dan minuman energi.
5. Jahe
foto: freepik.com
Jahe menjadi salah satu obat alami bagi masalah pencernaan. Pilih jahe yang segar kemudian kupas kulitnya. Potong-potong jahe kemudian coba untuk menguyahnya secara perlahan hingga terasa sari-sari jahenya. Jika tidak terlalu suka menguyah jaha secara langsung, kamu bisa menambahkan parutan jahe di minuman atau makanan.
6. Teh peppermint
foto: freepik.com
Teh peppermint bermanfaat untuk mengurangi produksi gas di dalam saluran pencernaan, merelaksasi otot lambung, dan mengurasi rasa mual. Cara mengonsuminya, disarankan untuk tidak menyeduh teh, tetapi langsung merebus air dengan teh peppermint tersebut. Bisa juga ditambah madu sebagai pengganti gula.
7. Teh chamomile
foto: freepik.com
Teh chamomile memiliki sifat antiinflamasi sehingga membantu meredakan peradangan di saluran pencernaan. Cukup konsumsi 1 cangkir teh chamomile setiap hari untuk meredakan masalah sakit perut. Selain dalam bentuk teh, kamu juga bisa mencoba bunga chamomile kering dan membuatnya sebagai infuser water.
8. Air jeruk nipis
foto: freepik.com
Jeruk nipis kaya akan vitamin C, yang memiliki sifat antioksidan. Selain itu, jeruk nipis memiliki sifat anti asam yang dapat membantu menetralkan kelebihan asam dalam lambung dan mengatasi sakit perut. Cara membuat air jeruk nipis pun sangat mudah dan sederhana. Cukup siapkan 1-2 buah jeruk nipis, peras, kemudian campurkan dengan air hangat.
9. Yogurt
foto: freepik.com
Yogurt mengandung bakteri baik atau probiotik yang membantu meningkatkan produksi enzim pencernaan. Sebagai tambahan informasi, saat mengkonsumsi yogurt perhatikan jenis dan jumlah probiotik yang terkandung didalamnya. Beberapa yogurt yang dijual di pasaran ada yang mengandung pemanis tambahan yang justru bisa memperburuk rasa sakit perut. Karena itu pilih yogurt probiotik yang rendah gula.
10. Pisang
foto: freepik.com
Pisang mengandung serat, yang dapat membantu meningkatkan proses pencernaan dan mengurangi risiko sembelit. Pisang juga mudah dicerna saat mengalami sakit perut. Untuk mendapatkan manfaatnya, kamu bisa langsung mengonsumsi buah pisang, bisa juga dicampur dengan oatmeal, yogurt, atau membuatnya menjadi jus maupun smoothie.
Kapan harus ke dokter?
foto: freepik.com
Meski ada beberapa cara alami untuk mengatasi sakit perut, ada baiknya untuk terus mengamati gejala-gejala yang dirasakan. Jika memang tidak kunjung mereda, maka jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Dengan demikian, dokter bisa membantu menentukan penyebab sakit perut yang dialami serta memberikan pengobatan yang dibutuhkan. Nah berikut beberapa tanda-tanda jika sakit perut perlu diperiksakan ke dokter.
 1. Sakit perut yang parah dan datang tiba-tiba
Jika sebelumnya kamu jarang mengalami keluhan sakit perut dan tiba-tiba mengalami rasa sakit perut yang parah, maka pergi ke dokter adalah pilihan yang paling tepat. Pasalnya sakit perut yang parah dan tiba-tiba dikhawatirkan merupakan gejala penyakit serius seperti apendisitis, kolesistitis, atau masalah organ dalam lainnya.
2. Sakit perut berulang
Jika sakit perut tidak membaik dalam beberapa hari atau jika gejalanya terus berulang, hal ini dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
3. Sakit perut disertai demam tinggi
Demam tinggi yang disertai dengan sakit perut dapat menunjukkan adanya infeksi atau peradangan yang memerlukan penanganan medis segera.
4. Sakit perut disertai diare parah
Diare parah dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit yang signifikan dari tubuh, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Jika tidak segera diatasi, dehidrasi bisa menjadi kondisi yang serius serta memicu penyakit lainnya. Selain itu, sakit perut disertai diare juga bisa menjadi tanda adanya infeksi bakteri, virus, atau parasit yang memerlukan penanganan medis.
5. Memiliki riwayat alergi
Alergi makanan dapat menyebabkan berbagai gejala pencernaan, termasuk sakit perut. Jika memiliki riwayat alergi sebelumnya, maka disarankan untuk kontrol ke dokter untuk mendapatkan obat yang sesuai. Karena jika membeli obat sembarangan di apotek atau mencoba beberapa ramuan tradisional, dikhawatirkan dapat memuji reaksi alergi lainnya.
Penulis: Jauda