Dalam sebuah film, dialog dan adegan adalah hal yang sangat penting sebab keduanya dapat menghidupkan suasana dan menonjolkan sisi dari karakter setiap pemain. Tidak sedikit film yang menghabiskan dana besar namun alur cerita atau dialognya biasa saja sehingga membuat film tersebut tidak laku. Sebaliknya, tidak sedikit pula film berbiaya produksi tidak begitu besar namun dapat mencuri hati penonton dengan alur dan dialog yang bagus.
Produser dan sutradara harus memutar otak dengan keras supaya apa yang mereka imajinasikan dapat tersampaikan pada penonton. Akan tetapi hal itu bukan murni dari imajinasi produser dan sutradara saja, melainkan ada campur tangan imajinasi dari para pemain. Para pemain berimprovisasi atau melakukan hal seadanya tanpa persiapan yang matang dalam adegan yang mereka lakukan. Hal itu dilakukan agar karakter yang mereka dalami semakin hidup dan nyata.
Seperti pada film-film berikut, adegan dan dialog yang dilakukan oleh para pemainnya tidak tercatat dalam naskah, bahkan berbeda dari alur yang sudah ditentukan. Namun improvisasi tersebut justru membuat adegannya menjadi ikonik.
Diimprovisasi langsung oleh pemainnya, adegan di 10 film ini di luar naskah, seperti dirangkum Keeping Times dari berbagai sumber pada Selasa (26/7).
1. Gangs of Wasseypur.
Dalam film ini, ada adegan di mana Faisal Khan (Nawazuddin Siddiqui) memegang tangan Mohsina Hamid (Huma Qureshi). Nawazuddin mengatakan bahwa dia harus mendapatkan izin pada Huma sebelum melakukannya. Faisal pun menjadi gugup dan memohon maaf pada Huma.
Sang sutradara mengatakan bahwa adegan tersebut tidak ada dalam naskah. Namun, sang aktor Nawazuddin Siddiqui mengatakan bahwa dia merasa adegan ini sangat penting, jadi dia memasukkannya ke dalam film.
2. Dilwale Dulhania Le Jayenge.
Salah satu film yang menjadi blockbuster India tahun 1995 ini memang memiliki alur cerita yang sangat apik. Alurnya sulit ditebak dan mampu menghipnotis penonton.
Dari sekian banyak adegan apik dalam film, ada salah satu adegan di mana aktor Shah Rukh Khan dan Amrita Puri sedang memberi makan merpati dengan mengatakan “Aao”. Adegan tersebut ternyata tidak ada di dalam naskah film.
3. Masaan.
Dalam sebuah wawancara, penulis film Varun Grover mengatakan bahwa mereka merencanakan klimaks film dalam sebuah perahu. Namun aktor Vicky Kaushal begitu banyak terlibat dalam adegan film dan menyarankan untuk mengambil gambar sebuah adegan.
Pada sebuah jembatan kereta api, Vicky mulai menangis dan mengimprovisasi adegan itu dengan menggunakan baris dari lagu film “Tu Kisi Rail Si Guzarti hai Main Kisi Pull Si Ther ta Hoon”. Adegan itu pun mendapat banyak apresiasi.
4. Gangs of Wasseypur 2.
Film yang menjadi box office dan tak kalah menarik dari seri pertamanya ini juga memiliki adegan improvisasi dari para pemainnya. Di mana ada adegan saat Babua Khan (Aditya Kumar) mencoba membunuh Shamshad Alam (Rajkumar Rao). Di situ peluru senjata Aditya telah habis, namun saat peluru sedang diisi pistol itu malah macet membuat keadaan berbalik. Rajkumar justru berlari melawan si Aditya, adegan itu pun menjadi adegan pengejaran.
5. Tamasha.
Dalam film ini terdapat adegan perpisahan antara Ved (Ranbir Kapoor) dan Tara (Deepika Padukone) yang tidak dijabarkan secara jelas dalam naskah. Akhirnya sutradara pun memberikan kebebasan kepada Deepika Padukone dan Ranbir Kapoor untuk berimprovisasi bersama.
Adegan tersebut dibuat saat mereka berdua bertemu di restoran dan bertengkar. Mereka membuat adegan itu begitu ikonik dan emosional sehingga menjadi salah satu adegan terbaik dalam film.
6. Shahid.
Film yang dibintangi aktor Rajkumar Rao mengisahkan mengenai seorang aktivis HAM sekaligus pengacara yang dibunuh di Mumbai bernama Shahid Azmi. Dalam film ini, ada adegan ruang sidang, di mana para pemain termasuk Rajkumar berdebat sengit seperti debat sungguhan. Namun itu benar-benar menjadi debat sungguhan saat sang hakim menunjukkan dan menyatakan kesalahan dalam argumen mereka padahal dialog dan adegan debat itu di luar naskah. Sutradara Hansal Mehta juga mengatakan bahwa adegan ini terjadi dengan baik melebihi skenario yang tertulis di naskah.
7. Ugly.
Film yang dibintangi Rahul Bhatt, Rohit Roy, Tejaswini Kolhapure, dan lainnya ini memiliki adegan di mana Rahul pergi ke kantor polisi untuk melaporkan tentang putrinya yang hilang. Adegan tersebut awalnya direncanakan selama dua menit. Namun setelah para pemainnya termasuk Rahul, Vineet Kumar, dan Girish Kulkarni sebagai inspektur berimprovisasi, adegan diperpanjang menjadi 11 hingga 12 menit dan adegan itu tidak ada yang dipotong. Sutradara Anurag Kashyap memuji para pemain tersebut untuk kemampuan dialognya.
8. Omerta.
Film ini mengisahkan biografi seorang teroris Inggris berdarah Pakistan yang berada di India untuk melakukan penculikan orang-orang Barat dan menyiksanya. Rajkummar Rao yang memerankan Ahmed Omar Saeed adalah sang teroris. Saat melakukan adegan penyiksaan, para sandera berencana untuk berteriak dengan keras, namun sutradara Hansal Mehta tidak senang dengan hal itu, sehingga Rajkumar mengimprovisasi dengan mengambil pistol dan mulai memukul sandera. Adegan tersebut membuat Hansal puas. Kemudian mereka membuat adegan dengan darah asli yang mana adegan itu masih bagian dari penyiksaan.
9. Piku.
Sutradara film “Piku” mengungkapkan bahwa awalnya adegan di mana Deepika Padukone dan Amitabh Bachchan menemukan pisau di Mobil Irrfan Khan dilakukan secara berbeda, tetapi tidak berhasil. Sang sutradara kemudian menginstruksikan para pemain untuk memperlakukan adegan itu seolah-olah itu adalah klimaks dan meminta mereka untuk keluar dari naskah. Hal ini menghasilkan adegan kacau dan lucu di mana ketiga pemain berdebat. Improvisasi adegan tersebut akhirnya dimasukkan dalam film.
10. Bareilly Ki Barfi.
Film bergenre komedi romantis ini melibatkan aktor Rajkummar Rao sebagai Pritam Vidrohi, seorang penulis buku dan aktris Kriti Sanon sebagai Bitti Mishra, seorang gadis yang ingin bertemu dengan Pritam setelah ia membaca buku Pritam. Karakter para pemain dibawakan dengan sangat epik dan menggelitik, namun Rajkumar merasa dialog dan karakternya tidak cocok dalam adegan tertentu dan merasa adegannya tidak berjalan dengan baik. Jadi dia mengimprovisasi dialog “Koolha pe dimple nikal denge tumhare” (saya akan menendang anda begitu keras, anda akan mendapatkan memar pada pantat Anda), di mana dialog itu diucapkan saat ia sedang bertelepon dengan Rohit Choudhary (Munna). Sutradara pun mengapresiasi hal itu dan memasukkan adegan tersebut ke dalam film.
Penulis: Lutfian Prisnandika