Kesehatan reproduksi remaja yang penting diketahui, jangan sampai salah langkah

foto: freepik.com

Kesehatan reproduksi remaja adalah kondisi keseluruhan dari tubuh, pikiran, dan hubungan sosial remaja yang berkaitan dengan kemampuan mereka untuk memahami, menghormati, dan menjaga diri mereka dalam konteks seksual dan reproduksi. Sederhananya, kesehatan reproduksi remaja ini berarti membahas bagaimana remaja memahami dan merawat tubuh mereka, terutama dalam hal seksualitas dan reproduksi atau kemungkinan memiliki keturunan.

Kesehatan reproduksi remaja sangat penting untuk disampaikan karena periode remaja adalah masa di mana tubuh mengalami banyak perubahan fisik dan hormon, serta penemuan tentang identitas dan peran seksual. Selain itu, kesehatan reproduksi remaja memiliki dampak langsung pada pembangunan masyarakat. Pasalnya, kesejahteraan remaja saat ini memengaruhi kesejahteraan masyarakat di masa depan.

Menyadari isu kesehatan reproduksi remaja dapat membantu dalam pencegahan dini terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti kehamilan yang tak direncanakan atau penularan penyakit akibat seks. Remaja perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang kesehatan reproduksi agar mereka dapat membuat keputusan yang bijak serta memahami konsekuensi dari tindakan seks. Nah berikut penjelasan lengkap tentang kesehatan reproduksi remaja, seperti dihimpun Keeping Times dari berbagai sumber pada Jumat (19/1).

Perubahan fisik

foto: freepik.com

Perubahan fisik pada masa remaja memainkan peran penting dalam kesehatan reproduksi remaja. Periode ini ditandai oleh perubahan signifikan dalam tubuh, yang melibatkan pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi. Berikut adalah beberapa perubahan fisik yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja;

  1. Perempuan akan mengalami menstruasi, perkembangan payudara, adanya rambut kemaluan, dan berkembangnya organ reproduksi seperti ovarium dan uterus.
  1. Laki-laki akan mengalami pertumbuhan testis, perkembangan penis, dan produksi sperma. Selain itu, laki-laki juga akan mengalami perubahan suara karena penebalan pita suara akibat pengaruh hormon pubertas.
  2. Dari pertumbuhan tubuh, baik perempuan dan laki-laki di usia remaja akan mengalami kenaikan berat badan dan tinggi badan dengan cepat. Kulit remaja juga mengalami peningkatan produksi minyak sehingga dalam beberapa kasus, para remaja rentan memiliki jerawat.

Tantangan kesehatan reproduksi remaja

foto: freepik.com

Remaja menghadapi berbagai tantangan terkait kesehatan reproduksi, beberapa tantangan yang dimaksud antara lain;

  1. Kurangnya pendidikan seksual yang diterima remaja baik saat di rumah atau di sekolah
  2. Kurangnya akses ke layanan kesehatan reproduksi
  3. Resiko penyakit menular seksual (PMS) serta kehamilan yang tidak direncakanan. Para remaja bisanya tidak siap secara fisik, emosional, atau finansial untuk menghadapi tanggung jawab seorang orang tua
  4. Pengaruh lingkungan, stigma dan diskriminasi. Misalnya jika ada remaja yang salah langkah mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari kelompok LGBT atau kelompok menyimpang lainnya
  5. Hubungan yang tidak sehat dimana remaja hanya ingin mencoba seks karena dipengaruhi oleh teman sebaya dan media sosial saja.

Peran orang tua dan sekolah dalam kesehatan reproduksi remaja

foto: freepik.com

Peran orang tua dan sekolah sangat penting dalam membentuk pemahaman dan perilaku kesehatan reproduksi remaja. Beberapa langkah yang bisa diterapkan antara lain;

Peran orang tua

  1. Memberikan pendidikan seksual dasar, tentang anatomi tubuh, perubahan fisik, serta bagian tubuh yang tidak bisa dilihat dan disentuh sembarangan orang
  2. Membangun komunikasi terbuka, sehingga anak yang sudah memasuki masa remaja akan terbuka dan nyaman bertanya soal kesehatan reproduksi pada orang tua
  3. Memberikan dukungan emosional serta memberikan contoh yang positif
  4. Membentuk nilai-nilai dan etika yang berkaitan dengan kesehatan reproduks.

Peran sekolah

  1. Menerapkan pendidikan seksual komprehensif mencakup siklus menstruasi, kontrasepsi, praktik seks aman, dan hubungan sehat
  2. Menyediakan sumber daya dan informasi yang akurat tentang kesehatan reproduksi remaja
  3. Menyampaikan materi kesehatan reproduksi sesuai dengan usia dan kurikulum.

Cara menjaga kesehatan reproduksi remaja

foto: freepik.com

  1. Aktif mencari informasi pendidikan seksual yang akurat dan dapat dipercaya
  2. Berbicara terbuka dengan orang tua atau orang dewasa yang dipercayai tentang isu-isu kesehatan reproduksi
  3. Menjalankan gaya hidup seimbang dengan makan makanan bergizi, olahraga teratur, dan cukup tidur
  4. Hindari penggunaan narkoba, alkohol berlebihan, atau perilaku berisiko lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi
  5. Buat perencanaan masa depan, baik tentang pendidikan, karier sampai kelak berumah tangga
  6. Untuk perempuan, mulailah mencatat siklus menstruasi dan kenali soal masa subur
  7. Lakukan konseling jika mengalami kecemasan atau masalah emosional
  8. Periksa ke dokter jika memiliki masalah kesehatan reproduksi.

Bagaimana praktik seks yang sehat?

foto: freepik.com

Penting untuk menjelaskan praktik seks yang sehat kepada remaja serta menyederhanakan istilah yang mungkin tidak familiar. Jangan sampai remaja berhubungan seks hanya karena rasa ingin tahu dan tidak menyadari konsekuensi setelahnya. Nah, berikut beberapa point yang wajib diketahui tentang praktik seks yang sehat.

  1. Laki-laki dan perempuan harus memberikan persetujuan sebelum melakukan aktivitas seksual. Artinya kedua belah pihak secara sadar dan sukarela melakukan hubungan seks.
  2. Berkomunikasi tentang kebutuhan, keinginan, dan batasan masing-masing saat melakukan hubungan seks.
  3. Menggunakan proteksi seperti kondom untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan serta penyakit menular seksual.
  4. Aktivitas seksual yang sehat harus memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi kedua pasangan.
  5. Menjaga kebersihan baik sebelum dan setelah aktivitas seks.

Penulis: Jauda