Era 90-an merupakan awal kejayaan sejumlah sinetron legendaris, mulai dari sinetron drama hingga kolosal. Salah satu sinetron era 90-an yang masih membekas hingga kini adalah Si Doel Anak Sekolahan dengan pemeran utamanya, Rano Karno.
Sinetron yang tayang perdana pada 12 Maret 1994 tersebut tak hanya menampilkan kisah romansa cinta segitiga antara Doel (Rano Karno), Sarah (Cornelia Agatha), dan Zaenab (Maudy Koesnaedi) saja, namun juga menampilkan drama keluarga Betawi yang selalu menonjolkan kebudayaannya.
Tak banyak yang tahu, rupanya dalam keluarga Si Doel di sinetron tersebut terdapat pemain yang sebenarnya merupakan anggota keluarga di dunia nyata. Pemain yang merupakan keluarga di dunia nyata tersebut adalah Mandra dan Nyak Rodiah yang diperankan Hj. Nacih.
Dalam podcast Rhoma Irama pada 2022, Mandra menyebutkan bahwa dirinya memiliki 2 saudara kandung, yakni Omas dan Mastur. Selain saudara kandung, ternyata Mandra juga memiliki saudara seibu sebanyak 7 orang. Salah satu diantaranya merupakan kakak tertua bernama Hj. Nacih yang berperan sebagai Nyak Rodiah atau istri dari Engkong Ali di sinetron Si Doel Anak Sekolahan.
Menurut penuturan Mandra di kanal YouTubenya, Baba Mandra, Hj. Nacih mengikuti jejak orang tuanya untuk berkecimpung di dunia seni peran, terutama teater, sejak remaja. Sebelum membintangi sinetron, Hj. Nacih memainkan teater dari panggung ke panggung. Uniknya, Hj. Nacih tidak pernah memerankan tokoh yang anggun dan lembut, melainkan memerankan tokoh wanita yang tak pernah jauh dari kesan antagonis.
Saking melekatnya kesan antagonis tersebut dalam diri Hj. Nacih, banyak orang melihatnya sebagai sosok yang menyebalkan dalam dunia nyata. Pendalaman karakter yang dilakukannya rupanya sukses membuat banyak orang gemas ketika menghadiri suatu acara bersama Hj. Nacih. Padahal, peran antagonis yang dimunculkan Hj. Nacih dalam suatu pertunjukkan, hanyalah sebuah akting belaka.
Kemudian, Mandra memiliki inisiatif untuk mengenalkan Hj. Acih dalam perannya sebagai Nyak Rodiah di sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Kala itu, sinetron tersebut tengah membutuhkan pemain yang sesuai dengan kriteria untuk memerankan karakter istri dari Engkong Ali alias ibu sambung Mandra dan Mak Nyak.
Tanpa melewati casting, Hj. Acih dengan raut wajahnya yang telah memenuhi kriteria, seketika langsung dijadikan pemeran Nyak Rodiah. Hj. Nacih tak bisa membaca, sehingga dalam proses syuting, dia banyak berimprovisasi. Apalagi lawan mainnya yakni H. Enun Tile Mahdami atau yang kerap disapa H. Tile yang memerankan karakter Engkong Ali, merupakan orang yang dikenalnya sejak pementasan teater dari panggung ke panggung.
Keseriusan dan kekonsistenan Hj. Nacih dalam memainkan peran wanita bawel dan ganjen selalu dimunculkan meskipun hal tersebut membuatnya dibenci banyak orang. Sosoknya sebagai Nyak Rodiah pun nyata masih dikenang hingga sekarang.
Hj. Nacih telah berpulang pada 16 Oktober 2002 disebabkan komplikasi penyakit jantung dan diabetes. Dalam kehadirannya pada upacara pemakaman Hj. Acih, Rano Karno pun sempat mengatakan bahwasannya almarhumah adalah seniman yang tekun dan berbakat.
“Meski buta huruf, dia pandai bicara,” ujar Rano.
Penulis: Inayah Mauliya