Wajah kusam susah cerah padahal sudah pakai skincare, ini 6 kesalahan dalam merawat kulit

foto: freepik.com

Tentu tak ada yang mau mengalami masalah kulit seperti jerawat, noda hitam, atau kerutan di wajah. Apalagi kalau kulit terlihat kusam, seluruh aspek penampilan pun rasanya ikut terganggu dan menurunkan rasa percaya diri. Karena itu menjaga kulit merupakan suatu keharusan.

Sayangnya meski sudah pakai banyak skincare, terkadang hasilnya tidak sesuai dengan keinginan. Bahkan ada yang merasa kulit kusamnya selalu susah cerah. Kondisi ini tentu cukup membingungkan dan bikin kesal. Kalau sudah begini, alhasil kamu akan berpikir bahwa perawatan kulitnya tidak berguna sama sekali. Padahal bisa jadi, ada beberapa kesalahan dalam merawat kulit. Jika kesalahan itu berlangsung terus menerus, nggak heran kalau kulit kusam jadi susah cerah.

Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan perawatan kulit yang membuat kulit kusam jadi susah cerah ini, kamu bisa segeran mendapatkan kulit sehat yang diidamkan-idamkan. Selain itu, kamu jadi tidak terburu-buru menyerah dan mengklaim produk skincarenya ampuh atau tidak.

Penasaran apa saja? Yuk simak ulasan lengkap tentang kesalahan dalam merawat kulit yang bikin wajah kusam susah cerah, seperti dihimpun Keeping Times dari berbagai sumber pada Rabu (31/1).

1. Tidak melakukan uji patch

foto: freepik.com

Uji Patch merupakan langkah awal untuk melihat kecocokan produk skincare dengan kulit. Tanpa melakukan uji patch, kamu tidak akan tahu produk mana yang cocok dengan kulitmu, dan tidak akan tahu produk mana yang menjadi penyebab dari masalah kulitmu sehingga susah cerah. Nah, cara melakukan uji patch yakni;

  • Oleskan produk ada area kecil di belakang telinga atau di bagian dalam pergelangan tangan.
  • Diamkan selama minimal 3-5 jam dan perhatikan apakah muncul reaksi seperti kemerahan, gatal, atau iritasi.
  • Jika tidak ada reaksi negatif, kamu bisa menggunakan produk tersebut ke seluruh wajah. Namun jika kamu merasa kulit terasa panas, gatal dan tidak nyaman, bisa jadi produk skincare tersebut tidak cocok dengan kulitmu.

2. Salah urutan memakai skincare

foto: freepik.com

Setiap produk skincare memiliki fungsinya masing-masing dan urutan penggunaannya juga memengaruhi efektivitasnya. Jika kamu menggunakan produk dengan tekstur yang lebih berat sebelum produk dengan tekstur yang lebih ringan, kemungkinan produk tersebut tidak akan diserap dengan optimal. Hal ini justru dapat menghambat penyerapan bahan aktif yang seharusnya memberikan manfaat bagi kulit. Urutan perawatan kulit yakni:

  • Mulai dengan membersihkan wajah. Pertama pakai micellar water atau cleansing oil dilanjutkan dengan facial wash atau facial foam berbahan dasar air.
  • Gunakan toner untuk membantu menyeimbangkan pH kulit serta mempersiapkan kulit untuk menerima produk skincare selanjutnya.
  • Gunakan essence atau serum yang mengandung bahan aktif, sesuai dengan jenis dan masalah kulit.
  • Pakai eye cream untuk area mata yang lebih sensitif.
  • Selanjutnya pakai pelembab wajah baik di wajah dan leher.
  • Untuk aktivitas di luar ruangan, jangan lupa aplikasikan sunscreen dan oleskan lagi setiap 2-3 jam.

3. Berlebihan mencoba produk skincare baru

foto: freepik.com

Ada banyak produk-produk baru yang seakan menjanjikan untuk kulit. Apalagi kalau sudah ada review-review positif yang muncul, rasanya pasti ingin mencoba dan membuktikan keampuhan produk skincare tersebut. Tapi jangan mencoba terlalu banyak produk baru dalam waktu singkat. Pastikan untuk memberikan jeda waktu untuk kulit beradaptasi menerima produk skincare. Kalau berlebihan, kulit wajah justru akan mudah iritasi dan kemerahan.

Bahan-bahan tertentu dalam produk skincare, seperti parfum, alkohol, atau bahan kimia agresif, dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Kulit yang teriritasi cenderung tampak merah, kering, dan dapat memberikan kesan kusam.

4. Inaktivasi bahan aktif dalam skincare

foto: freepik.com

Beberapa bahan aktif dalam skincare dapat menjadi tidak efektif jika digunakan bersamaan dengan produk tertentu. Contohnya penggunaan vitamin C bersamaan dengan niacinamide dalam satu langkah perawatan bisa mengurangi efektivitas keduanya. Jadi bukannya tambah cerah, kulit justru tak mendapatkan manfaat apapun setelah memakai produk tersebut.

5. Ketidakseimbangan pH

foto: freepik.com

Beberapa produk skincare memiliki pH (potensi hidrogen) yang berbeda. Jika produk dengan pH yang tinggi atau rendah digunakan tanpa memperhatikan kondisi kulit, justru akan membuat pH tidak seimbang. Alhasil, kulit terlihat kusam dan rentan iritasi.

Kulit secara alami memiliki tingkat pH yang sedikit asam, sekitar 4,7 hingga 5,75. Oleh karena itu, produk skincare yang berada dalam kisaran pH tersebut biasanya dianggap baik untuk kulit. Berikut pH yang disarankan dalam produk skincare;

  • Pembersih disarankan memiliki pH ringan sekitar 4 hingga 6, karena baik untuk membantu menjaga kelembapan kulit dan melindungi lapisan pelindung kulit.
  • Toner sebaiknya memiliki pH alami kulit, yaitu sekitar 4,5 hingga 5,5.
  • Serum yang punya bahan aktif seperti asam hialuronat atau vitamin C, optimal pada pH yang rendah hingga netral dengan pH sekitar 3 hingga 7.
  • pelembab juga disarankan memiliki pH yang mirip dengan pH alami kulit yakni sekitar 4,7 hingga 5,75.

6. Tidak sabar dengan hasil

foto: freepik.com

Kulit memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan produk skincare. Sementara skincare juga memerlukan waktu untuk bisa diserap optimal. Perlu kesabaran dan konsisten dalam merawat wajah, karena tidak ada hasil yang instan dalam mencerahkan kulit. Maka, gunakan produk skincare dalam beberapa bulan dengan rutin terlebih dahulu. Kemudian amati apakah ada perubahan positif pada kulit, seperti peningkatan kelembapan, jerawat mereda, atau warna kulit yang makin cerah.

Penulis: Jauda